Upaya meningkatkan performa pada sistem pengapian sepeda motor sudah banyak dilakukan, salah satunya bisa dilakukan dengan pemasangan Groundstrap pada kabel busi untuk sebagai grounding kabel busi agar tegangan api dari koil akan fokus menuju busi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif untuk mengetahui perbedaan penggunaan Groundstrap (Groundstrap Almunium dan Tembaga) terhadap karakteristik tegangan kabel busi. Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali percobaan, 4000 RPM, 6000 RPM, dan 8000 RPM. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif untuk mengetahui rata-rata dan persentase perubahannya. Berdasarkan hasil analisa data penelitian yang telah dibahas pada bagian sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan dengan menggunakan Grondstrap Tembaga mampu menurunkan gas buang CO sebesar -3,58 % penurunan. sedangkan Groundstrap Almunium mengalami kenaikan gas buang CO sebesar 4,48 %. Begitu juga dengan gas buang HC, Groundstrap Tembaga mampu menurunkan gas buang HC sebesar -4,63 % penurunan. Sedangkan Groundstrap Almunium mengalami kenaikan gas buang HC sebesar 6,66 % Maka dapat disimpulkan semakin baiknya sistem pengapian pada sebuah kendaraan maka akan semakin rendah emisi gas buang yang dikeluarkan. Pada konsumsi bahan bakar Groundstrap Tembaga mampu menurunkan konsumsi bahan bakar pada sepeda motor sebesar -6,1 % penurunan. Sedangkan Groundstrap Almunium konsumsi bahan bakar menjadi meningkat sebesar 1,53 %.