Muhamad Priyatna
Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam Menanamkan Karakter Religius Siswa di SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2020/2021 Mukhtaliful Luyus; Rahendra Maya; Muhamad Priyatna
Cendikia Muda Islam: Jurnal Ilmiah Vol 1, No 01 (2021): Cendikia Muda Islam: Jurnal Ilmiah
Publisher : STAI Al-Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.458 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti dalam menanamkan karakter religius siswa di SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian sebagai berikut: 1. Implementasi pembelajaran pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti dalam menanamkan karakter religius siswa yaitu perencanaan pembelajaran, pelaksanaan, dan evaluasi program intrakurikuler dan ektrakurikuler. 2. Faktor pendukung yaitu prasarana dan sarana di sekolah, semangat guru dalam mengajar, lingkungan yang bersih dan nyaman, program kegiatan sekolah meliputi intrakurikuler dan ektrakurikuler. 3. Faktor penghambat: kurangnya motivasi dari internal siswa, adanya pengaruh faktor keluarga siswa, pengaruh pertemanan, pengaruh penggunaan handphone, dan kurangnya keteladanan dari para guru. 4. Solusi mengatasi faktor penghambat: melakukan pendekatan persuasife, belajar memahami, dan mengenal psikologis siswa, mengadakan pembinaan dan pertemuan orang tua, guru memberikan nasehat agar memilih teman yang baik, mengajak orang tua siswa untuk ikut serta mengawasi siswa dalam pergaulan, mengoptimalkan media komunikasi, menghimbau batasan penggunaan smartphone pada siswa, dan memberikan suri teladan yang baik dan budaya saling mengingatkan dalam kebaikan.
TELAAH KRITIS KONSEP IDE BESAR (FRITJOF CAPRA), ANYTHING GOES (PAUL FEYERABEND), DAN KRISIS SAINS MODERN (RICHARD TARNAS), DALAM UPAYA REKONSTRUKSI PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM Muhamad Priyatna
Edukasi Islami : Jurnal Pendidikan Islam Vol 8, No 01 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.819 KB) | DOI: 10.30868/ei.v8i01.358

Abstract

Peradaban modern yang dianggap sebagai jawaban dan hasil puncak dari peradaban manusia ternyata banyak menimbulkan masalah yang kompleks, sehingga membutuhkan jawaban atas permasalahan tersebut. Para ahli merasa bahwa jawaban atas permasalahan tersebut tidak lagi bisa disandarkan pada paradigma modernisme, sehingga mereka dengan tegas menyatakan, dunia pada pasca atau postmodernisme membutuhkan paradigma lain sebagai solusi atau jalan alternatif. Dengan kata lain dalam masyarakat pasca industri (baca:postmodern), ilmu mengalami delegitimasi karena terbukti tidak bisa mempertahankan dirinya terhadap efek negatif yang dihasilkannya sendiri. Legitimasi ilmu yang menyatakan bahwa pengetahuan harus dihasilkan demi pengetahuan, di masa modern tidak bisa lagi dipenuhi. Karena pengetahuan ternyata tidak lagi dihasilkan demi pengetahuan, melainkan demi profit, di mana kriteria yang berlaku bukan lagi benar-salah, melainkan kriteria performatif yaitu, menghasilkan semaksimal mungkin dengan biaya sekecil mungkin.Kata kunci: telaah, kritis, epistemologi, Capra, Feyerabend, Tarnas
TELAAH KRITIS KONSEP IDE BESAR (FRITJOF CAPRA), ANYTHING GOES (PAUL FEYERABEND), DAN KRISIS SAINS MODERN (RICHARD TARNAS), DALAM UPAYA REKONSTRUKSI PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM Muhamad Priyatna
Edukasi Islami: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 8 No. 01 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/ei.v8i01.358

Abstract

Peradaban modern yang dianggap sebagai jawaban dan hasil puncak dari peradaban manusia ternyata banyak menimbulkan masalah yang kompleks, sehingga membutuhkan jawaban atas permasalahan tersebut. Para ahli merasa bahwa jawaban atas permasalahan tersebut tidak lagi bisa disandarkan pada paradigma modernisme, sehingga mereka dengan tegas menyatakan, dunia pada pasca atau postmodernisme membutuhkan paradigma lain sebagai solusi atau jalan alternatif. Dengan kata lain dalam masyarakat pasca industri (baca:postmodern), ilmu mengalami delegitimasi karena terbukti tidak bisa mempertahankan dirinya terhadap efek negatif yang dihasilkannya sendiri. Legitimasi ilmu yang menyatakan bahwa pengetahuan harus dihasilkan demi pengetahuan, di masa modern tidak bisa lagi dipenuhi. Karena pengetahuan ternyata tidak lagi dihasilkan demi pengetahuan, melainkan demi profit, di mana kriteria yang berlaku bukan lagi benar-salah, melainkan kriteria performatif yaitu, menghasilkan semaksimal mungkin dengan biaya sekecil mungkin.Kata kunci: telaah, kritis, epistemologi, Capra, Feyerabend, Tarnas