Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelatihan Pengolahan dan Penyajian Makanan Sehat Cegah Stunting pada Ibu Kader, Ibu Balita dan Ibu menyusui di Desa Jambewangi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Alvinatus Sholeha; Herni Dwi Herawati; Mardatilla Rusli Saleh Jafar; Nirmala Sari Ruhban; Oktaviani Riga Setyaningrum; Paramitha Sari; Riko Dwi Martindo; Tazkia Aulia Putri
Bangun Desa: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.054 KB) | DOI: 10.21927/jbd.2022.1(2).37-40

Abstract

Kegiatan Pelatihan pengolahan dan penyusunan makanan sehat cegah stunting merupakan bentuk dari upaya percepatan penurunan angka stunting di Desa Jambewangi, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang. Kegiatan yang memperdayakan masyarakat khususnya keluarga beresiko stunting sebanyak 12 peserta dengan kategori Ibu hamil, Ibu balita, Ibu menyusui dan Ibu kader. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan perilaku dan pemahaman tentang pentingnya penyajian dan pengolahan makanan harian dalam pemenuhan gizi seimbang. Teknik pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan ceramah dan demo penyusunan menu makanan harian sesuai dengan prinsip “Isi Piringku”. Kegiatan   pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada Selasa, 22 November 2022. Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat yang dilakukan meliputi tiga tahapan kegiatan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Seluruh tahapan tersebut dilakukan oleh mahasiswa KKN-T Gong Ceting Jambewangi bersama dengan Dosen Ilmu Gizi Universtas Alma Ata Yogyakarta. Lokasi kegiatan pengabdian masyarakat ini bertempat di Balai Desa Jambewangi. Berdasarkan analisis statistik nilai signifikansi tingkat pengetahuan peserta pelatihan yaitu 0.171 yang berarti tidak terdapat perubahan tingkat pengetahuan peserta pelatihan sebelum dan sesudah pelatihan. Kata kunci: Stunting, Gizi seimbang, Pengetahuan AbstractActivities Training on processing and preparing healthy food to prevent stunting is a form of efforts to accelerate the reduction of stunting rates in Jambewangi Village, Pakis District, Magelang Regency, Central Java. Activities that empower the community, especially families at risk of stunting, totaled 12 participants with categories namely expectant, toddler mothers, breastfeeding mothers and cadre. This activity is carried out with the aim of increasing behavior and understanding of the importance of serving and processing daily food in fulfilling balanced nutrition. The technique of implementing the training is carried out with discourse and demos for preparing daily food menus according to the principle "Isi Piringku". This community service activity was carried out on Tuesday, November 22, 2022. The method of implementing community service includes three stages of activity, namely the preparation stage, the implementation stage and the evaluation stage. All of these stages were carried out by KKN-T Gong Ceting Jambewangi students together with the Nutrition Science Lecturer at Alma Ata University, Yogyakarta. The location of this community service activity is located at the Jambewangi Village Hall. Based on statistical analysis, the significance value of the knowledge level of the training participants was 0.171, which means that there was no change in the knowledge level of the training participants before and after the training. Keywords: Stunting, Balanced nutrition, Knowledge
IMPLEMENTASI STANDAR BANGUNAN INSTALASI RAWAT JALAN DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI Faizqinthar Bima Nugraha; Alifia Firda Purnomo; Apriliya Tiyas Ningrum; Desi Fitriana; Eka Septi Seliani Mutia; Adika Thoriq Firdaus; Isnaini Yufia Rohman; Jihaan Farah Nadila; Oktaviani Riga Setyaningrum; Puji Lestari; Rosmita Murfi; Tata Sri Lestari; Fatma Siti Fatimah; R. Jaka Sarwadhamana
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia Vol. 2 No. 3 (2022): NOVEMBER : Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jikki.v2i3.1024

Abstract

Bangunan fisik rumah sakit yang sesuai dengan standar yang ada dapat mendukung peningkatan kinerja sumber daya manusia rumah sakit. Hal ini karena kondisi fisik lingkungan kerja berpengaruh terhadap kesehatan penggunanya serta berpengaruh pula terhadap waktu penyelesaian pekerjaan. Pada dasarnya, fisik Rumah Sakit juga berhubungan langsung dengan kualitas layanan medik. Bangunan yang baik akan memberikan kenyamanan pada para pemakainya dan akan mempengaruhi tingkat pemanfaatannya yang juga akan memberikan sumbangan pada proses penyembuhan pasien dan kinerja karyawan. Salah satu bangunan yang perlu dikelola dengan baik adalah bangunan ruang rawat jalan. Rawat jalan merupakan unit yang menjadi rujukan faskes tingkat pertama sehingga struktur bangunannya perlu menjadi perhatian khusus dimana persyaratan teknis bangunan rumah sakit harus memenuhi standar pelayanan, keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja. Standar Bangunan Rawat Jalan menurut Permenkes Nomor 24 Tahun 2016 di Rumah Sakit harus memiliki luas ruangan yang sesuai, adanya ventilasi yang baik, intensitas cahaya sesuai ketentuan, ruang tunggu terpisah untuk masing-masing poli klinik, tersedianya wastafel dan desinfektan, tersedinya stop kontak, serta bahan bangunan yang tidak memiliki tangka porositas yang tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi standar bangunan instalasi rawat jalan di RSUD Panembahan Senopati. Penelitian ini bersifat deskripsi dengan metode kuantitatif. Informan penelitian berjumlah satu orang yang merupakan pegawai IPSRS. Instrument yang digunakan berupa kuesioner dengan pengambilan data melalui wawancara tertutup dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan standar bangunan diperoleh nilai rata – rata 91%, membuktikan bahwa standar bangunan di RSUD Panembahan Senopati belum memenuhi standar Permenkes Nomor 24 Tahun 2016 tentang tentang persyaratan teknis bangunan dan prasarana rumah sakit. Terdapat 6 ruangan yang sudah sesuai standar dan 5 ruangan yang memerlukan perhatian dari pihak Rumah Sakit yaitu ruang tunggu, klinik gigi, klinik jiwa, ruang laktasi dan toilet karena belum memenuhi standar. Diharapkan pihak manajemen rumah sakit perlu me-review kembali kondisi lapangan dengan standar yang ada untuk persiapan dalam melakukan pemeliharaan gedung rawat jalan kedepannya.