Devina Alvionisa
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PROBLEM SOLVING CYCLE BAGAWAT OLAH SAMPAH (BOS) INTERVENSI MASALAH SAMPAH DI DESA BAGAWAT KECAMATAN SELAJAMBE KABUPATEN KUNINGAN 2022 Hamdan Hamdan; Devina Alvionisa
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK) Vol. 2 No. 02 (2023): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan (JPPK)
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v2i02.758

Abstract

Sampah Merupakan material yang dibuang sebagai sisa dari hasil produksi industri maupun rumah tangga. Sampah terdiri atas sampah organik dan anorganik. Berdasarkan hasil PBL I di Desa Bagawat ada 262 (62%) RT yang membuang sampah ke sungai/parit, ada 128 (30%) RT yang sampahnya di bakar, ada 19 (5%) RT yang membuang sampah ke TPS, ada 11 (3%) RT yang membuang sampah sembarangan. Maka dari itu, salah satu wujud nyata dalam mengatasi masalah tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Desa Bagawat melakukan intervensi program BOS (Bagawat Olah Sampah). Metode yang digunakan adalah intervensi yang dilakukan di Desa Bagawat Kecamatan Selajambe dilaksanakan selama 23 hari dari tanggal 8-31 Agustus 2022. Desain kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL II) ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi langsung, dan observasi. Metode yang digunakan dalam proses pemecahan masalah menggunakan tahapan Problem Solving Cyle. Identifikasi prioritas masalah menggunakan metode USG. Tujuan untuk Mengidentifikasi alternatif penyelesaian masalah dengan cara fishbone diagram dan how-how diagram. Analisis kelayakan penyelesaian masalah menggunakan force field analysis. Sedangkan instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner pre-test dan post-testdengan jumlah yang mengisi lembar kuesioner sebanyak 19 orang. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis univariat pada setiap variable yang diteliti dan analisis bivariat (Uji Wilcoxon) pada hasil penilaian kuesioner. Hasil berdasarkan analisis kelayakan penyelesaian masalah dengan metode force field analysis diperoleh hasil bahwa alternatif pemecahan masalah yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan sampah rumah tangga di Desa Bagawat melalui kegiatan intervensi program BOS dengan cara mengolah sampah organik sebagai pupuk kompos dan sampah anorganik dibuat sebagai ecobrick. Dalam pelaksanaan kegiatan BOS mayoritas yang datang dalam acara intervensi adalah perangkat desa, dan berpendidikan SMA. Dalam pelaksanaannya peserta dapat menyimak materi dengan baik serta mampu mempraktikkan proses pembuatan ecobrick dan pengomposan. setelah intervensi dilakukan mengenai program BOS, dapat berjalan dengan baik dan berjalan sesuai harapan. Berdasarkan pengolahan data pre-test dan post-test menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,001 atau lebih kecil 0,05 (p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan pada peserta antara sebelum dan sesudah dilakukan program intervensi mengenai BOS (Bagawat Olah Sampah).
PROBLEM SOLVING CYCLE BAGAWAT OLAH SAMPAH (BOS) INTERVENSI MASALAH SAMPAH DI DESA BAGAWAT KECAMATAN SELAJAMBE KABUPATEN KUNINGAN 2022 Hamdan Hamdan; Devina Alvionisa
Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan Vol. 2 No. 02 (2023): Jurnal Pemberdayaan dan Pendidikan Kesehatan
Publisher : Lembaga Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jppk.v2i02.758

Abstract

Sampah Merupakan material yang dibuang sebagai sisa dari hasil produksi industri maupun rumah tangga. Sampah terdiri atas sampah organik dan anorganik. Berdasarkan hasil PBL I di Desa Bagawat ada 262 (62%) RT yang membuang sampah ke sungai/parit, ada 128 (30%) RT yang sampahnya di bakar, ada 19 (5%) RT yang membuang sampah ke TPS, ada 11 (3%) RT yang membuang sampah sembarangan. Maka dari itu, salah satu wujud nyata dalam mengatasi masalah tersebut, Tim Pengabdian Masyarakat Desa Bagawat melakukan intervensi program BOS (Bagawat Olah Sampah). Metode yang digunakan adalah intervensi yang dilakukan di Desa Bagawat Kecamatan Selajambe dilaksanakan selama 23 hari dari tanggal 8-31 Agustus 2022. Desain kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan II (PBL II) ini menggunakan metode ceramah, demonstrasi langsung, dan observasi. Metode yang digunakan dalam proses pemecahan masalah menggunakan tahapan Problem Solving Cyle. Identifikasi prioritas masalah menggunakan metode USG. Tujuan untuk Mengidentifikasi alternatif penyelesaian masalah dengan cara fishbone diagram dan how-how diagram. Analisis kelayakan penyelesaian masalah menggunakan force field analysis. Sedangkan instrument yang digunakan adalah lembar kuesioner pre-test dan post-testdengan jumlah yang mengisi lembar kuesioner sebanyak 19 orang. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis univariat pada setiap variable yang diteliti dan analisis bivariat (Uji Wilcoxon) pada hasil penilaian kuesioner. Hasil berdasarkan analisis kelayakan penyelesaian masalah dengan metode force field analysis diperoleh hasil bahwa alternatif pemecahan masalah yang paling tepat untuk mengatasi permasalahan sampah rumah tangga di Desa Bagawat melalui kegiatan intervensi program BOS dengan cara mengolah sampah organik sebagai pupuk kompos dan sampah anorganik dibuat sebagai ecobrick. Dalam pelaksanaan kegiatan BOS mayoritas yang datang dalam acara intervensi adalah perangkat desa, dan berpendidikan SMA. Dalam pelaksanaannya peserta dapat menyimak materi dengan baik serta mampu mempraktikkan proses pembuatan ecobrick dan pengomposan. setelah intervensi dilakukan mengenai program BOS, dapat berjalan dengan baik dan berjalan sesuai harapan. Berdasarkan pengolahan data pre-test dan post-test menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,001 atau lebih kecil 0,05 (p<0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan pengetahuan pada peserta antara sebelum dan sesudah dilakukan program intervensi mengenai BOS (Bagawat Olah Sampah).
Gambaran postur kerja dan desain stasiun kerja terhadap keluhan musculoskeletal disorders (MSDS) pada pekerja konveksi di Kecamatan Cikijing Kabupaten Majalengka tahun 2022 Devina Alvionisa; Putri Prapasa; Elsa Mayorasari; Ainun Nabila; Sehibul Azis; Fitri Kurnia Rahim; Bibit Nasrokhatun Diniah
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 02 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v3i02.660

Abstract

Implementasi ergonomi dan kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada dunia industri tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan tingkat produktivitas seorang pekerja, akan tetapi juga bertujuan untuk menciptakan sistem kerja, lingkungan kerja, dan peralatan kerja yang aman serta nyaman untuk semua pekerja. Sehingga semua pekerja dapat terhindar dari cidera ataupun kecelakaan saat bekerja. Kasus MSDs merupakan PAK yang paling sering ditemukan pada pekerja diberbagai bidang pekerjaan, dimana kasus MSDs mencapai 45% dari total kasus PAK. Oleh karena itu, pentingnya penerapan desain stasiun kerja dalam upaya penanganan gangguan Musculoskeletal Disorders (MSDs). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) pada pekerja konveksi. Penelitian dengan menggunakan deskriptif analitik ini menggunakan pendekatan cross sectional menggunakan kuisioner Nordic Body Map, kuesioner OWAS (Ovako Working Analysis System) dan Lembar Observasi. Hasil penelitian menunjukkan sebesar 34 pekerja (68%) dengan keluhan Musculoskeletal Disorders rendah. Sedangkan sebanyak 16 pekerja (16%) mengalami keluhan Musculoskeletal Disorders sedang dan tingkatan postur tubuh terbanyak berjumlah 40 (80%) dengan risiko tinggi.