Izzaton Nafi’ah, Izzaton
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KEBIASAAN BERPIKIR KRITIS SISWA SAAT PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 BERPENDEKATAN SCIENTIFIC Nafi’ah, Izzaton; Prasetyo, Andreas Priyono Budi
Journal of Biology Education Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Journal of Biology Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract SMP Negeri 9 Magelang has implemented the pilot curriculum 2013 and the students’ habit of critical thinking in science was put as major emphasis. Thinking habits in science   is not automically easy to be implemented, and need some preparations. This study aimed to describe thinking habits of students during their learning. Survey method was implemented during the academic year 2014/2015. The science material learned was physical quantities. Data of the implemented scientific approach in science was gathered by observation sheets and questionnaires. The critical thinking habit in science was measured with questionnaire instrument of critical thinking. The population was all of grade VII students.  Sample was collected by convenience sampling technique, and grade VII B class was treated as a research sample. The data was analysed by descriptive methods. Research result showed that the  implementation of scientific approach in  science procces, on topic ‘physical quantities’ was conducted with syntact as follows : (1) students observed an orange tree picture, continued with reading  the words table of physical quantities; (2) students  asked a questions about the quantities definition; (3) students did not yet  indicate  ‘reasoning activities’  (4) students did not yet  involved in the experiment activities by student, and (5) students  presented their  understanding of  physical quantities. Student habits of critical thinking was obviously indicated by 65% students (1) conducted repetition when gathering data; (2) used the references when sharing opinions; (3) used the correct practicum tools; (4) carefully interpreted the data related; and by 70% students (1) accommodated the suggestion before giving an agreement (2) took a side in right opinion (3) asked the deep explanation to teachers (4) made the hypotesis more than one. Students presented their open thinking and carefulness in collecting reliable information. The management of science teaching was expected to be focussed on the development of high level thinking capability.   Abstrak SMP N 9 Magelang telah menerapkan ujicoba kurikulum 2013 dan kebiasaan berpikir kritis siswa saat pembelajaran IPA merupakan penekanan kurikulum 2013. Pembiasaan berpikir pada pendekatan scientific tidak mudah, menantang, dan membutuhkan persiapan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebiasaan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA sesuai kurikulum 2013 yang menerapkan pendekatan scientific di SMP N 9 Magelang. Metode survei dilaksanakan di SMP Negeri 9 Magelang pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Topik IPA yang dipelajari adalah Besaran Fisika. Data tentang penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran IPA dikumpulkan dengan lembar observasi dan angket kerterlaksanaan. Kebiasaan berpikir kritis dalam IPA diukur dengan instrumen kuesioner berpikir kritis. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP N 9 Magelang. Penarikan sampel dilakukan secara convenience sampling dan siswa kelas VII B sebagai sampel penelitian. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan scientific pada proses pembelajaran IPA, topik Besaran Fisika berlangsung mengikuti sintak: (1) siswa mengamati gambar pohon jeruk yang dilanjutkan dengan membaca tabel kata-kata besaran fisika; (2) siswa mengajukan pertanyaan  tentang definisi intensitas cahaya dan guru menjawab, kemudian guru memberikan pertanyaan definisi besaran; (3)  belum terlihat kegiatan menalar saat pembelajaran; (4)  belum terlihat  kegiatan percobaan yang dilakukan oleh siswa;  dan (5) siswa mempresentasikan pemahamannya tentang besaran fisika. Kebiasaan berpikir kritis siswa terlihat jelas, saat  65% siswa  (1) melakukan pengulangan saat pengumpulan data; (2) menggunakan referensi dalam berpendapat; (3) menggunakan alat praktikum yang sesuai; (4) menginterprestasi keterkaitan data; dan saat 70% siswa (1) menampung saran sebelum menyetujui; (2) berpihak pada pendapat yang lebih benar; (3) meminta penjelasan lebih lanjut kepada guru; dan (4) membuat hipotesis lebih dari satu. Siswa menunjukkan pemikiran terbuka dan siswa memiliki ketelitian dalam mengumpulkan informasi yang terpercaya. Pengelolaan pembelajaran IPA diharapkan berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi lainnya.