Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Borobudur Engineering Review

Analisis Pemilihan Supplier Bahan Baku Kertas dengan Metode Analytical Hierarchy Process Menuju E-Supply Chain Management di PT Papertech Indonesia Unit II Moehamad Aman; Yuliyani Yuliyani; Yun Arifatul Fatimah
Borobudur Engineering Review Vol 3 No 1 (2023): Industrial Technology Support
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/benr.9084

Abstract

Papertech Indonesia merupakan pabrik kertas daur ulang (recycled paper) dengan memproduksi beberapa jenis kertas seperti Chip Board, Super Chipboard, Core A dan Core B. Bahan baku utama dalam produksi adalah Old Corugated Container (OCC) dan Mix Waste (MW). Dalam memenuhi kebutuhan produksi, selama 12 hari perusahaan harus menyediakan bahan baku utama sebanyak 360.000 kg yang dipenuhi oleh empat supplier. Dalam pengelolaanya timbul permasalahan berkaitan dengan belum optimalnya performa supplier yang mengakibatkan ketidaktepatan jumlah bahan baku yang dipasok ke perusahaan dan sering terjadi keterlambatan pengiriman bahan baku. Permasalahan yang lain adalah belum adanya standar kriteria kualitas bahan baku dan standar harga yang ditetapkan oleh perusahaan sehingga kualitas bahan baku tidak terjamin. Penelitian ini bertujuan untuk memilih supplier bahan baku kertas terbaik dengan menggunakan model kriteria quality, cost, delivery, flexibility, resposiveness dan membuat model e-supply chain management untuk mempermudah pemilihan supplier secara otomatis. Hasil studi pustaka dan brainstorming dengan perusahaan menghasilkan lima kriteria dan dua belas subkriteria yang dipertimbangkan dalam menentukan supplier terbaik di PT Papertech Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menghitung skala rasio dan bobot masing-masing kriteria dan subkriteria dari supplier. Hasil analisis menunjukkan bahwa supplier Sawah Besar menjadi prioritas pertama dalam pemilihan supplier dengan bobot 0.4483, disusul supplier UD Sregep dengan bobot 0.2123, kemudian supplier Cahyo Kertas dengan bobot 0.2084 dan yang terakhir adalah supplier Fada Indonesia dengan bobot 0.1320. Hasil pembobotan AHP digunakan untuk mendesain model e-supply management. Dengan model pengembangan E-SCM dapat memudahkan bagian purchasing dalam pembelian bahan baku.