Vivi F Rahmawati
Airlangga University

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pengetahuan Ibu terkait Kebutuhan Vitamin D untuk Anak Tahun di Era Pandemi COVID-19 Laila N Azizah; Airinda G Ningrum; Amartia P Wahyudiandi; Cindi D Rakhmawati; Desak M A Trisnapratiwi; Erlisa A Hanifah; Happy R Rakhmawati; Kartika D Arifianti; Masrur F Wisaninda; Nabilah A Devitri; Sania P Arista; Vita T Wulandari; Vivi F Rahmawati; Violyta A Gunawan; Yunita W Renawati; Ana Yuda
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 10 No. 1 (2023): JURNAL FARMASI KOMUNITAS
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfk.v10i1.32932

Abstract

Adanya pandemi COVID-19 mengharuskan masyarakat untuk selalu menjaga sistem imun, khususnya bagi anak-anak yang akan menjalankan sekolah tatap muka. Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan mengonsumsi vitamin D yang terbukti dapat menghambat aktivitas mikroba. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi pengetahuan ibu-ibu mengenai pentingnya pemenuhan kebutuhan vitamin D bagi anak-anaknya sebagai langkah pencegahan dan mengurangi tingkat risiko dan keparahan penyakit apabila terpapar virus COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan instrumen online survey dalam bentuk google form serta teknik sampling secara non-random, yaitu purposive sampling. Pada penelitian ini terdapat responden sebanyak 298 ibu yang mempunyai anak dengan usia 6—16 tahun. Berdasar hasil penelitian, 8,05% responden termasuk ke dalam kategori pengetahuan rendah, 67,12% responden termasuk ke dalam kategori pengetahuan sedang, dan 24,83% responden termasuk ke dalam kategori pengetahuan tinggi. Responden pada penelitian ini mendapatkan informasi tentang vitamin D melalui berbagai media, dimana paling banyak adalah media sosial yaitu sebesar 70,5%, media elektronik 33,2%, dan media cetak 20,8%. Sebanyak 75,2% responden memilih tenaga kesehatan sebagai sumber informasi tentang vitamin D. Sementara 5% responden tidak pernah mendapatkan informasi mengenai vitamin D. Tempat mendapatkan vitamin D yang paling banyak dari sarana kesehatanan (81,5%) seperti rumah sakit, puskesmas, apotek, dan toko obat, sedangkan dari swalayan sebanyak 19,5% responden dan online shop sebanyak 15,4% responden.