Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

ETOS KERJA DALAM PERSPEKTIF ISLAM FUADDI, HUSNI
Al-Amwal Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Volume 7, Nomor 1, Juni 2018
Publisher : STEI Iqra Annisa Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.93 KB)

Abstract

Dalam Islam, kata “amal” bertebaran dalam al-Qur’an. Etos kerja menjadi hal kunci yang cukup mendapat banyak perhatian. Tak hanya kerja untuk kehidupan akhirat kelak, tapi juga kerja untuk keberlangsungan hidup di dunia. Islam melarang umatnya berpangku tangan atau menunggu belas kasihan orang. Sebaliknya, Islam menekankan pentingnya kerja keras dan profesionalitas. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, umat Islam diarahkan oleh agamanya agar meningkatkan kualitas takwa dan keimanannya secara terus menerus dan berkesinambungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Jenis data penelitian yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dari observasi. Data sekundernya diperoleh dari buku-buku terkait Etika Bisnis Islam, Etika Manajemen Islam, Fiqh Muamalah dan  Jurnal mengenai Etika Bisnis Islam. Hasil penelitian menunjukkan Etos kerja Islam meningkatkan kualitas taqwa, seorang muslim pasti akan meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agamanya secara baik dan lebih sempurna. Islam mengarahkan umatnya agar memiliki etos kerja yang tinggi dan mengarah pada profesionalisme.
ZAKAT PROFESI FUADDI, HUSNI
Al-Amwal Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Volume 6, Nomor 2, Desember 2017
Publisher : STEI Iqra Annisa Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (476.571 KB)

Abstract

Pada zaman yang serba modern sekarang, banyak orang mendapatkan penghasilan yang begitu besar dengan bermodalkan ilmu pengetahuan yang didapat dari jenjang pendidikan formal. Pendidikan yang menusia dapat dari sistem pendidikan yang di programkan oleh pemerintah, sedikit banyaknya dapat menimbulkan penghasilan-penghasilan yang luar biasa besarnya di bandingkan hasil pertanian, peternakan dan perkebunan. Karena dengan pendidikan yang didapat oleh manusia, ia bisa memeliki profesi-profesi yang sesuai dari bidang pendidikan yang telah ia perdalami. Maka dari itu penulis kali ini akan membahas tentang zakat profesi yang telah menjamur di zaman modern ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Zakat Profesi Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kepustakaan. Jenis data penelitian yang digunakan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dari observasi. Data sekundernya diperoleh dari buku-buku terkait Fiqh Sunnah, Fiqh Zakat, Fikih Ibadah, Fiqh Kontemporer, Lembaga Keuangan Islam, Fiqh Muamalah, Ekonomi Islam. dan  Jurnal mengenai Zakat profesi. Hasil penelitian menunjukkan Zakat profesi disebut juga zakat pendapatan adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil pendapatan seseorang atau profesinya bila telah mencapai nishab, Zakat profesi bukan bahasan baru, namun penamaan istilahnya saja yang baru dan Zakat profesi sesuai fatwa MUI sejak tahun 2003.
STRATEGI PENETAPAN HARGA PADA TOKO AIR MINUM ASSYIFA KANGEN WATER DITINJAU MENURUT PERSEPEKTIF EKONOMI ISLAM. RAHMAN, FIRDAUS; FUADDI, HUSNI
Al-Amwal Vol 5 No 2 (2016): Jurnal Volume 5, Nomor 2, Desember 2016
Publisher : STEI Iqra Annisa Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.789 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana strategi penetapan harga pada toko air minum Assyifa Kangen Water serta tinjauan menurut persepektif Ekonomi Islam terhadap strategi penetapan harga pada toko air minum Assyifa Kangen Water. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi penetapan harga pada toko air minum Assyifa Kangen Water serta untuk mengetahui tinjauan menurut persepektif Ekonomi Islam. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang dilakukan di Toko Assyifa Kangen Water, tepatnya di Kelurahan labuh Baru Barat Kota Pekanbaru. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data skunder. Sedangkan metode pengumpulan data mengunakan metode wawancara, observasi dan studi pustaka. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 3 orang terdiri dari pemilik toko, kasir dan distributor dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini mengunakan teknik total sampling. Tinjauan Ekonomi Islam terhadap penetapan harga pada toko Assyifa Kangen Water melebihi harga pasar yang berdasarkan atas harga toko air minum sejenisnya, dikarnakan toko air minum Assyifa mempunyai filter air yang lebih banyak dari pada yang lain. Harga yang ditetapkan berdasarkan kualitas dan manfaat yang akan diberikan kepada masyarakat itu diperbolehkan karena masih tergolong harga yang adil. Kecuali telah terjadi kecurangan didalamnya.
PELAKSANAAN JUAL BELI SALAM (PESANAN) DALAM PRESPEKTIF IMAM AN-NAWAWI (KAJIAN TERHADAP KITAB RAUDHATUT THALIBIN) DIMSAH, AHMAD; FUADDI, HUSNI
Al-Amwal Vol 7 No 2 (2018): Jurnal Volume 7, Nomor 2, Desember 2018
Publisher : STEI Iqra Annisa Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.626 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriktif dan analitik, yaitu mendeskrifsikan pemikiran Imam Nawawi jual beli salam. Memahami pandangan Imam Nawawi, dan menganalisis gagasannya tentang jual beli salam secara sistematis dan objektif. Lokasi penelitian di wear moslem Abdul Rahman. Jenis data yang digunakan meliputi data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui obsrvasi dan wawancara ke wear moslem Adul Rahman dan studi kepustakaan baik berupa buku-buku, dokumen-dokumen dan sebagainya untuk mendukung kesempurnaan dan kelengkapan data atau bahan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa pelaksanaan akad salam dalam Wear Moslem Abdul Rahman yang didasarkan dengan pemikiran Imam Nawawi. Akad salam yang dilaksanakan di Wear Moslem Abdul Rahman adalah akad salam dimana barang yang disebut sifatnya didalam tanggungan yang ditempokan dengan harga yang kontan di dalam  majelis akad. Dengan rukun salam Muslam atau pembeli, Muslam ilaih atau penjual, modal atau uang, Muslam fiih atau barang, Sighat atau ucapan.
PEMIKIRAN YUSUF QARDHAWI TENTANG KONSUMSI (STUDI TERHADAP KITAB DAURUL QIYAM WAL AKHLAQ FIL IQTISHADIL ISLAMI) FAIZAH, LINA; FUADDI, HUSNI
Al-Amwal Vol 8 No 1 (2019): Jurnal Volume 8, Nomor 1, Juni 2019
Publisher : STEI Iqra Annisa Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.975 KB)

Abstract

Penelitian ini di latar belakangi karena konsumsi dalam ekonomi Islam memiliki persepektif yang berbeda dengan persepektif ekonomi konvensional, sebagai muslim maka yang harus dilakukan adalah melakukan segala aktivitasnya termasuk konsumsi sesuai dengan anjuran Islam. Banyak pemikir Islam telah merumuskan konsumsi dalam perspektif Islam salah satunya adalah Yusuf Qardhawi. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana konsep konsumsi menurut Yusuf Qardhawi berdasarkan kitab Daurul Qiyam fil Akhlaq wal Iqtishadil Islami dan relevansinya dengan teori konsumsi dalam ekonomi Islam. Sumber data dalam penelitian diperoleh dari kitab Daurul Qiyam fil Akhlaq wal Iqtishadil Islami yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berjudul Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam, serta berbagai buku-buku dan informasi lainnya yang mendukung untuk pembuatan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yusuf Qardhawi menuliskan 3 unsur atau konsep konsumsi dalam kitab Daurul Qiyam wal Akhlaq fil Iqtishadil Islami, yaitu pembelanjaan pada hal-hal yang baik dan tidak berbuat kikir, tidak bermewah-mewahan, tidak berlebihan serta tidak boros, dan ketiga unsur atau konsep tersebut berkaitan dengan teori konsumsi dalam ekonomi Islam.
NAFKAH WAJIB MENURUT PEMIKIRAN YUSUF AL-QARDHAWI DALAM PERSPEKTIF MAQASYID ASY SYARI’AH Husni Fuaddi
Hukum Islam Vol 19, No 1 (2019): HUKUM TATA NEGARA, KELUARGA DAN EKONOMI SYARIAH
Publisher : Fakultas Syariah dan hukum Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/hi.v19i1.7234

Abstract

ABSTRACTThe purpose of this study is to analyze the thoughts of Yusuf al-Qaradhawi about the necessity of living for a husband to his wife and career career as well as to analyze the review of maqasyid ash-sharia on obligatory subsistence. This research is a literature study. The primary source in this research is Yusuf al-Qaradhawi's book entitled Min Hadyil Islam Fatawa Mu’ashirah. The secondary data are materials related to research targets and books relating to living. The results of the study are that according to Yusuf al-Qaradhawi regarding the livelihoods and demands of life that are obligatory syara 'for wives that is sufficient levels according to the methods that ma'ruf. What is meant by ma'ruf (proper) is adequate size. Regarding the mandatory livelihood for a husband towards a career wife is if the wife works with the husband's permission, this is more related to the habits and agreements between the husband and wife. Regarding the concept of basic needs that must be a priority in the implementation of obligatory livelihoods are all the minimum basic needs that must exist and are needed to maintain the safety of religion, soul, physical strength, intellect and human property, so that each individual can carry out obligations towards himself, family, society , social and security systems.ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pemikiran Yusuf al-Qaradhawi tentang nafkah wajib bagi seorang suami terhadap istri dan istri yang berkarir serta untuk menganalisis tinjauan maqasyid asy-syariah terhadap nafkah wajib. Penelitian ini bersifat penelitian studi kepustakaan, Sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab Yusuf al-Qaradhawi yang berjudul Min Hadyil Islam Fatawa Mu’ashirah. Adapun data sekunder yaitu materi-materi yang berkaitan dengan sasaran penelitian dan buku-buku yang berkaitan mengenai nafkah. Hasil penelitian yaitu bahwasanya menurut Yusuf al-Qaradhawi mengenai nafkah dan tuntutan hidup yang diwajibkan syara’ untuk istri yaitu dengan kadar yang mencukupinya menurut cara yang ma’ruf. Yang dimaksud dengan ma’ruf (patut) itu ialah ukuran yang mencukupi. Mengenai nafkah wajib bagi seorang suami terhadap istri yang berkarir adalah jika istri bekerja atas izin suami, ini lebih terkait dengan kebiasaan dan kesepakatan antara suami istri. Mengenai konsep kebutuhan dasar yang harus menjadi prioritas dalam pelaksanaan nafkah wajib adalah segala kebutuhan dasar minimal yang harus ada dan diperlukan untuk menjaga keselamatan agama, jiwa, kekuatan jasmani, akal dan harta manusia, agar setiap individu dapat melaksanakan kewajiban terhadap diri sendiri, keluarga, masyarakat, sistem sosial dan keamanan.
Pengaruh Label Syariah pada Hotel Terhadap Jumlah Pengunjung Hotel Sri Indrayani Pekanbaru Ika Ernita Sari; Husni Fuaddi; Yahanan Yahanan
ISLAMIC BUSINESS and FINANCE (IBF) Vol 2, No 1 (2021): ISLAMIC BUSINESS and FINANCE
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ibf.v2i1.12286

Abstract

This research was appointed with the background of the hospitality business which has developed into two, namely conventional and sharia hotels. In the conventional way, it can be successful, but if you lose, you will really lose but get a reward from Allah SWT. Based on the limitations of the existing problems, the formulation of the problem in this research is: What are the sharia indicators that are practiced at Sri Indrayani hotel? How does the use of sharia labels in hotels affect the number of visitors to Sri Indrayani hotels? This research uses primary data, namely data obtained directly from the object to be studied. And secondary data is obtained by certain institutions or institutions, such as bureaus and others. In this study, the subject is hotel managers and hotel visitors, the object is the influence of sharia labels on the number of visitors to Sri Indrayani Pekanbaru hotel. The population in this study were visitors and employees of Hotel Sri Indrayani Pekanbaru, amounting to 41 people. The results of the study show that the Sharia indicators implemented at the Sri Indrayani Hotel Pekanbaru are not accepting non-mahram couples and not providing non-halal food. Based on the research that has been done by reviewing the terms and conditions of the Sri Indrayani Hotel Pekanbaru, it can be explained that the conditions are in accordance with Islamic law. And the effect of the use of the sharia Lbel at the Sri Indrayani Hotel Pekanbaru, namely that visitors who stay stay calm and increase in many ways from year to year, visitors who stay are increasing.
Penerapan Fatwa DSN MUI pada Pembiayaan Murabahah BPRS Hasanah Pekanbaru Mohd Winario; Husni Fuaddi
ISLAMIC BUSINESS and FINANCE (IBF) Vol 1, No 2 (2020): ISLAMIC BUSINESS and FINANCE
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/ibf.v1i2.10779

Abstract

The research was based on a phenomenon that occurred in the community on the response that murabahah financing in Islamic banks is the same as loan transactions at conventional banks. It is also supported by the existence of the MUI DSN fatwa regulating murabahah financing. This research aims to know whether implementing murabahah financing is based on Islamic principles and whether it is under the fatwa set by the DSN-MUI. This research was conducted at BPRS Hasanah Pekanbaru. This study employed a qualitative descriptive analysis. The sampling method used snowball sampling. This research used interviews, observation, and documentation to collect data. The results showed that PT. BPRS Hasanah Pekanbaru in implementing murabahah financing is under the DSN-MUI Fatwa. Hence, it is necessary to increase caution in its implementation so that BPRS will continue being consistent in its Syariah and captivate the hearts of customers
PENYULUHAN BAITUL MAL WAT TAMWIL (BMT) DI DESA KARYA INDAH KEC. TAPUNG, KAB. KAMPAR Mohd Winario; Husni Fuaddi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 1 No 1 (2017): Oktober
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.544 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v1i1.392

Abstract

Pengabadian ini dilakukan di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Pengabdian ini bertujuan untuk mensosialisasikan lembaga keuangan syariah yang berbentuk Baitul Maal Wat Tamwil. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan produk-produk syariah lainnya, agar masyarakat muslim familiar dengan lembaga keuangan syariah. Selain itu juga tujuannya adalah agar masyarakat berkeinginan untuk mendirikan lembaga keuangan Baitul Mal Wat-Tamwil di desa tersebut. Program penyuluhan dapat diselenggarakan dengan baik dan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun meskipun belum semua peserta penyuluhan menguasai dengan baik materi yang disampaikan. Kegiatan ini mendapat sambutan sangat baik terbukti dengan keaktifan peserta mengikuti penyuluhan dengan tidak meninggalkan tempat sebelum waktu pelatihan berakhir. Keberhasilannya dapat dilihat dari: 1) Tersedia tenaga ahli yang memadai dalam pengembangan BMT, karena hingga saat ini lembaga keuangan bank dan non bank sangat banyak juga alumni sarjana ekonomi syariah dan magister ekonomi syariah di riau sangat banyak. 2) Antusiasme masyarakat desa karya indah yang cukup tinggi terhadap pelatihan pengembangan desanya melalui BMT. 3) Dukungan kepala dusun desa karya indah terhadap kegiatan ini menambah semangat dalam kegitan pelatihan dan membantu tim pengabdi mengorganisasikan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan. Dan 4) Ketersediaan dana pendukung dari Universitas melaui guna penyelenggaraan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini. Hambatannya dilihat dari: 1) Masyarakat desa Karya indah yang merupakan peserta penyuluhan masih banyak yang belum memiliki pengetahuan tentang lembaga keuangan syariah (BMT), 2) Keterbatasan waktu untuk pelaksanaan penyuluhan sehingga beberapa materi tidak dapat disampaikan secara detil. Dan 3) Daya tangkap para peserta yang bervariasi, ada yang cepat namun juga ada yang lambat sehingga waktu yang digunakan kurang maksimal, sehingga waktu yang ada tidak cukup untuk menjelaskan semuanya.
EDUKASI BAITUL MAAL WAT TAMWIL DIKAMPUNG MELAYU KECAMATAN SUKAJADI KOTA PEKANBARU Ade Chandra; Yudi Irwan; Husni Fuaddi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 1 No 2 (2018): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.902 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v1i2.451

Abstract

Pengabdian ini dilakukan di Kampung Melayu Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Latar belakang pengabdian ini adalah untuk edukasi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di Kampung Melayu Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan BMT sebagai lembaga keuangan Islam non bank, agar masyarakat di Kampung Melayu Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru mengetahui dan tertarik untuk menggunakan BMT. Pengabdian ini diselenggarakan pada tanggal 05 dan 17 November 2017 bertempat di Masjid yang ada di Kampung Melayu Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru. Peserta penyuluhan akan dihadiri sebanyak 40 orang. Metode yang digunakan meliputi: ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan penugasan. Diharapkan penyuluhan ini memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi edukasi Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di Kampung Melayu Kecamatan Sukajadi Kota Pekanbaru.