Rusli Anwar
Pengelolaan Perkebunan, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN DENGAN METODE FULL TIME EQUIVALENT (FTE) PADA UNIT PEMUPUKAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT Arief Rahman; Muhammad Alamsyah; Rusli Anwar
Sebatik Vol. 27 No. 1 (2023): Juni 2023
Publisher : STMIK Widya Cipta Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46984/sebatik.v27i1.2232

Abstract

Sumber daya manusia merupakan komponen penting dalam perusahaan. Penggunaan sumber daya manusia yang tidak optimal dapat menimbulkan kerugian oleh perusahaan dan tenaga kerja. Apabila jumlah tenaga kerja terlalu sedikit akan menyebabkan penumpukan pekerjaan. Sedangkan kelebihan tenaga kerja dapat menimbulkan kerugian akibat pemborosan. Sumber daya manusia perlu dikelola secara profesional agar terwujudnya keseimbangan antara kebutuhan karyawan dengan dengan tuntutan pekerjaan dan kemampuan perusahaan. Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mengukur beban kerja karyawan pemupukan di Afdeling 3 Mutiara Estate PT Sentosa Kalimantan Jaya dengan mendeskripsikan karakteristik masing-masing responden, menganalisis rata-rata penggunaan waktu kerja, dan perhitungan Full Time Equivalent (FTE) serta solusi alternatif yang perlu dilakukan perusahaan. Terdapat 2 (dua) metode yang digunakan adalah Work Sampling, mengamati aktivitas karyawan dengan interval 15 menit dan metode Full Time Equivalent (FTE) menganalisis beban kerja masing-masing responden sehingga dapat menentukan kategori underload, overload, dan optimal. Hasil penelitian yang dilakukan melalui karakteristik karyawan pemupukan adalah jenis kelamin perempuan, usia berkisar antara 31 – 41 tahun, berat badan berkisar antara 40 – 63 kg, tinggi badan berkisar antara 140 – 169 cm, tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan lama bekerja 0,5 – 8 tahun, rata−rata penggunaan waktu kerja waktu kerja produktif 78,8%, waktu tidak produktif 11,2% dan waktu pribadi 10%, dan perhitungan metode Full Time Equivalent (FTE) 7 responden bersifat (Underload) mendapatkan hasil nilai FTE 5,38 dibulatkan menjadi 5 karyawan pemupukan serta solusi alternatif yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan penambahan target pekerjaan atau efisiensi jumlah karyawan agar beban kerjanya bisa Optimal.
Analisis Kerusakan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dari Serangan Hama Tikus di Afdeling 1 & 2 Estate TSB 1 PT. Tritunggal Sentra Buana: Damage Analysis of Fresh Fruits Bunch (FFB) Palm Oil from Rats Attacks at Afdeling 1 & 2 TSB Estate 1 PT Tritunggal Sentra Buana Sri Ngapiyatun; Riyadh Raihan; wartomo; Rusli Anwar; Rossy Mirasari; Humairo Aziza
Jurnal Loupe Vol 19 No 02 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i02.2922

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya melakukan pengelolaan lahan yang baik, agar terhindar dari organisme pengganggu tanaman khususnya hama tikus, hal ini sangat berpengaruh terhadap produksi tandan buah segar yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerugian yang di sebabkan hama tikus serta kerugian rendemen OER yang disebabkan hama tikus dan faktor penyebab terjadinya losses brondolan yang disebabkan hama tikus. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengambil data primer yang berupa berat kehilangan hasil losses brondolan yang ditimbang langsung di lapangan, melakukan pengamatan di lapangan dan dokumentasi. Data sekunder yaitu berupa dokumen perusahaan dan studi pustaka. Teknik penentuan sampel menggunakan metode field application atau secara langsung di lapangan dan lokasi penelitian ini dipilih secara acak (random sampling) karena untuk mengetahui keberadaan hama dalam kawasan yang diamati. Hasil penelitian yang dilakukan di Afdeling 1 & 2 Estate TSB 1 PT. Tritunggal Sentra Buana menunjukkan bahwa total losses brondolan yang disebabkan hama tikus pada afdeling 1 sebesar 0,028 % sedangkan untuk afdeling 2 sekitar 0,046 %. Penyebab terjadinya losses berondolan ini akibat dari faktor kurangnya melakukan perawatan dan pengendalian secara maksimal oleh karena itu, perlu perhatian khusus dalam membenahi masalah terkait kehilangan hasil losses berondolan ini agar tercapai produksi yang optimal.