Sri Setiyo Rahayu
Prodi Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas IVET, Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Bubble Painting Activity as a Science Teaching Media to Improve Cognitive Skill in 4-5 Years Old Children Rahayu, Sri Setiyo; Waluyo, Edi
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 4 No 1 (2015): June 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v4i1.9452

Abstract

Science learning in Kindergarten is still exist and integrated with other subject in every topic. Science introduction and learning which are implemented in Kindergarten have characteristic as integrated learning, so science learning is integrated with other development. The development of science learning in children is included other development field has very important role to place base ability and form expected human resources. Various nature symptoms such as rain, wind, thunder, fire, breeding animal, and bear fruit plant also get children’s interest. Those objects can be learnt by scientific method which should be simplified for Kindergarten student. Simple observation, exploration, and experimentation can be done by children. Children can do other science processes like mixing primary color, measurement, doing classification, etc. Science product for children is dominant in form of knowledge about facts and symptoms of nature. The aim of this study is to know method and result of Bubble Painting media usage in improving the cognitive ability of children age 4-5 years old in TK Pertiwi 49 Semarang. This study did in TK Pertiwi 49 Semarang with sample all of the students in group A with amount 24 students. The study steps including pre-study, data collection, and data analysis. Data collection methods used are observation and documentation. According to the observation and documentation result, it can conclude that using the method of Bubble Painting media is by mixing yellow, red, or blue, we can get another color like orange, green, and purple. In Bubble painting games, there are; mixing primary color activity until produces new color, measuring detergent, the introduction of substance characteristic (liquid, solid, gas). Learning process using Bubble Painting in children age 4-5 years old in TK Pertiwi 49 Semarang could improve cognitive ability whether in science knowledge concept and the concept of shape, color, size, and model. Children cognitive ability improvement also increase from 69,37 to 78,19, the result of T-test is 78,19% (30,31 > 2,013). From that result, we can conclude there is a significant difference between children cognitive ability before and after using Bubble painting media.How to citeRahayu, S., & Waluyo, E.. (2015). The Bubble Painting Activity as a Science Teaching Media to Improve Cognitive Skill in 4-5 Years Old Children. Indonesian Journal Of Early Childhood Education Studies, 4(1), 42-45. doi:10.15294/ijeces.v4i1.9452
The Bubble Painting Activity as a Science Teaching Media to Improve Cognitive Skill in 4-5 Years Old Children Rahayu, Sri Setiyo; Waluyo, Edi
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 4 No 1 (2015): June 2015
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v4i1.9452

Abstract

Science learning in Kindergarten is still exist and integrated with other subject in every topic. Science introduction and learning which are implemented in Kindergarten have characteristic as integrated learning, so science learning is integrated with other development. The development of science learning in children is included other development field has very important role to place base ability and form expected human resources. Various nature symptoms such as rain, wind, thunder, fire, breeding animal, and bear fruit plant also get children’s interest. Those objects can be learnt by scientific method which should be simplified for Kindergarten student. Simple observation, exploration, and experimentation can be done by children. Children can do other science processes like mixing primary color, measurement, doing classification, etc. Science product for children is dominant in form of knowledge about facts and symptoms of nature. The aim of this study is to know method and result of Bubble Painting media usage in improving the cognitive ability of children age 4-5 years old in TK Pertiwi 49 Semarang. This study did in TK Pertiwi 49 Semarang with sample all of the students in group A with amount 24 students. The study steps including pre-study, data collection, and data analysis. Data collection methods used are observation and documentation. According to the observation and documentation result, it can conclude that using the method of Bubble Painting media is by mixing yellow, red, or blue, we can get another color like orange, green, and purple. In Bubble painting games, there are; mixing primary color activity until produces new color, measuring detergent, the introduction of substance characteristic (liquid, solid, gas). Learning process using Bubble Painting in children age 4-5 years old in TK Pertiwi 49 Semarang could improve cognitive ability whether in science knowledge concept and the concept of shape, color, size, and model. Children cognitive ability improvement also increase from 69,37 to 78,19, the result of T-test is 78,19% (30,31 > 2,013). From that result, we can conclude there is a significant difference between children cognitive ability before and after using Bubble painting media.How to citeRahayu, S., & Waluyo, E.. (2015). The Bubble Painting Activity as a Science Teaching Media to Improve Cognitive Skill in 4-5 Years Old Children. Indonesian Journal Of Early Childhood Education Studies, 4(1), 42-45. doi:10.15294/ijeces.v4i1.9452
KURIKULUM PENDIDIKAN INKLUSI DI MASA PANDEMI DITINJAU DARI EVALUASI PROGRAM PEMBELAJARAN Budi Dyah Lestari; Soraya Rosna Samta; Hanifatun Nisak; Sri Setiyo Rahayu
Sentra Cendekia Vol 3 No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v3i1.2012

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan kurikulum inklusi yang diselenggarakan di PAUD Talenta Semarang, yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.). Pendidikan inklusi yang ada di PAUD Talenta Semarang adalah layanan PAUD yang memberikan kesempatan pada peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Informasi mengenai implementasi PAUD inklusi diungkap melalui metode wawancara terfokus, observasi dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Ada tiga prosedur analisis data kualitatif dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Model evaluasi yang digunakan adalah model CIPP. Hasil penelitian: (1) Evaluasi Context, pemerataan akses pendidikan di PAUD Talenta adalah pemenuhan kebutuhan orang tua dan ABK; semua ABK mampu terlayani; serta masyarakat memberikan kepercayaan penuh kepada sekolah dalam melayani ABK. (2) Evaluasi Input, meliputi unsur penilaian terhadap potensi sekolah, perencanaan program, anggaran, dan sumber daya manusia. (3) Evaluasi Prosees, pengawasan sekolah yang meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, tindak lanjut hasil pengawasan, dilakukan oleh kepala sekolah (yang berperan juga sebagai psikolog dan penanggungjawab supervisi) dan pendidik. (4) Evaluasi Product terhadap penyelenggaraan program pendidikan inklusi di PAUD Talenta Semarang berupaya untuk melakukan penilaian terhadap dampak penyelenggaraan program terhadap perkembangan peserta didik.
Problem With Parents In Online Learning Assistance For Children Aged 4-5 Years During The COVID-19 Pandemic Budi Dyah Lestari; Hanifatun Nisak; Sri Setiyo Rahayu; Elizabet Petra Fridolina
Sentra Cendekia Vol 2 No 2 (2021)
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v2i2.1767

Abstract

Permasalahan dunia pendidikan adalah proses pembelajaran yang belum seragam, baik standar maupun kualitas hasil belajar yang diinginkan. Hal ini tentu dirasakan berat oleh pendidik dan peserta didik. Khusus bagi pendidik dituntut untuk kreatif dalam menyampaikan materi melalui media pembelajaran online. Hal ini perlu disesuaikan pula dengan tingkat pendidikan dalam kebutuhannya. Hasil survei di 98 negara mengidentifikasi prioritas sebagai berikut: memastikan pembelajaran bagi anak-anak, memberikan dukungan kepada anak-anak yang tidak mendapatkan fasilitas, memberikan dukungan kepada guru dalam bentuk kedokteran dan kesehatan mental, merevisi prosedur kelulusan, memastikan integritas penilaian, menentukan kurikulum yang sesuai, dan memberikan bantuan sosial. dan makanan untuk anak-anak. Penelitian ini menjadi solusi yang sangat penting dilakukan dalam memahami bagaimana memahami kebutuhan orang tua dalam mendampingi anaknya belajar di rumah menggantikan peran guru di masa pandemi Covid-19 dengan metode pembelajaran online dan variasi pembelajaran lainnya, salah satunya solusinya adalah melalui kunjungan rumah.
Manfaat Media Pembelajaran Balok Kayu untuk Meningkatkan Kreatifitas Anak di KB Ulul Albab II Hanifatun Nisak; Fika Dwi Nurcahyani; Sri Setiyo Rahayu; Soraya Rosna Samta; Budi Dyah Lestari
Sentra Cendekia Vol 3 No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v3i2.2150

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode bermain balok dalam meningkatkan kreativitas anak di KB Ulul Albab II. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data dan analisa melalui kajian-kajian reflektif, partisipatif, dan kolaboratif. Pengembangan program didasarkan informasi siswa dan guru. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di KB Ulul Albab II melalui 2 siklus. Siklus pertama sebagian anak belum terbiasa dalam kegiatan pembelajaran bermain balok. Pada siklus pertama ketentuan belajar anak memperoleh 40% (tidak tuntas) dari jumlah 20 anak dan pada siklus ke dua meningkat menjadi 80% (tuntas). Begitu pada pengamatan aktivitas anak mengalami peningkatan 67% meningkatkan menjadi 91%. Peningkatan ini sangat signifikan dan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode bermain balok dapat meningkatkan kreativitas anak kelompok B KB Ulul Albab II.
Mengembangkan Nilai Agama Moral Anak Usia Dini Melalui Permainan Tradisional Singkongan Di Tk Santa Anna Mei Rosaria; Sri Setiyo Rahayu
Sentra Cendekia Vol 3 No 2 (2022): Juni
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v3i2.2152

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengembangkan nilai agama moral anak melalui permainan tradisional.Jenis permainan tradisional yang diambil adalah Singkongan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Data yang diambil dalam penelitian ini berupa data perkembangan nilai agama moral anak melalui metode observasi, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah kelompok B TK Santa Anna Girisonta. Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus, setiap siklus 2 kali pertemuan. Hasil penelitian menunjukan adanya pengembangan nilai agama moral anak melalui permainan tradisional.Pengembangan tersebut yaitu pada prasiklus sebesar 47% pada siklus I mencapai 62 % dengan pengembangan dari prasiklus sebesar 15%. Pada siklus II rata-rata pencapaian anak sebesar 81% dengan pengembangan dari siklus I sebesar 19%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah permainan tradisional singkongan dapat mengembangkan nilai agama moral anak kelompok B TK Santa Anna Girisonta
Upaya Pengaruh Pembelajaran Sains Sederhana Berbasis Alam Sekitar Dengan Metode Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Paud Sekar Nagari Semarang Sri Setiyo Rahayu; Soraya Rosna Samta
Sentra Cendekia Vol 3 No 3 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v3i3.2377

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hasil perkembangan kognitif anak usia dini di PAUD Sekar Nagari Semarang dalam pembelajaran sains sederhana berbasis alam sekitar dengan metode TSTS. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Pengambilan sampel yang digunakan dalam peneliti adalah purposive sampling. Hasil kelompok eksperimen menunjukkan hasil lebih tinggi dibanding kelompok kontrol. Uji hipotesis diperoleh bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Perhitungan uji-t Paired antara pretest dan posttest kelompok eksperimen yaitu thitung = 17,989 dengan nilai sig (2-tailed) < 0,05. Penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok eksperimen mengalami peningkatan kemampuan kognitif yang lebih tinggi dibandingkan pada kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest semula 81,57 menjadi 100,19 pada nilai posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar sebesar 18,62, sedangkan pada kelompok kontrol mendapat nilai rata-rata yang semula 49,25 menjadi 60,38, jadi kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 11,13. Dapat dilihat bahwa peningkatan pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan peningkatan pada kelompok kontrol. Simpulan yang dapat diambil adalah pembelajaran sains sederhana berbasis alam sekitar dengan metode TSTS efektif dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun. Selain itu guru harus menghapus anggapan bahwa metode TSTS sulit digunakan pada sekolah yang kurang dalam sarana dan prasarana, karena banyak benda-benda alam sekitar yang bisa digunakan dalam peningkatan perkembangan anak dan itu membutukhan kreatifitas guru yang baik, serta pengetahuan.
Keterlibatan Paguyuban Orangtua Murid dan Guru (POMG) sebagai Upaya untuk Mendukung Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Sri Setiyo Rahayu; Siti Fashihatul Muna
Sentra Cendekia Vol 4 No 3 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v4i3.2918

Abstract

Keterlibatan orangtua penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, karena orang tua adalah pendidik utama bagi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk keterlibatan paguyuban orang tua murid dan guru dalam pendidikan anak sebagai upaya untuk mendukung tumbuh kembang anak di satuan PAUD. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah orang tua murid di satuan pendidikan anak usia dini yang memiliki anak usia tiga hingga enam tahun. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan meliputi triangulasi sumber dan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan paguyuban orang tua murid dan Guru (POMG) di satuan PAUD yaitu Parenting education, keterlibatan orang tua murid dalam kegiatan pendidikan dalam parenting; Communicating (Komunikasi), keterlibatan orang tua berkomunikasi dua arah antara rumah dan sekolah atau sebaliknya, Volunteering (Sukarelawan) keterlibatan orang tua murid dalam kegiatan sukarelawan berupa bantuan dan dukungan orang tua langsung pada kegiatan outing class (kegiatan pembelajaran di luar kelas), menata setting kelas yang menarik dan merancang kegiatan akhirussanah atau pentas di akhir tahun ajaran, keterlibatan orang tua murid dalam pembelajaran di rumah seperti kegiatan membantu anak belajar di rumah berdasarkan kegiatan yang terdapat di sekolah, seperti membantu anak mengerjakan tugas di rumah, membacakan buku cerita yang mendidik bagi anak, keterlibatan orang tua murid dalam membuat keputusan di sekolah yaitu seperti kegiatan organisasi orang tua dan komite, serta keterlibatan orang tua murid dalam kegiatan yang menghubungkan orang tua, guru, murid dan masyarakat untuk merencanakan bersamasama kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kualitas sekolah, seperti dalam layanan kesehatan puskesmas setempat.
Dampak Perilaku Bullying dan Peran Penting Satuan PAUD dalam Upaya Pencegahan Bullying pada Anak Usia Dini Sri Setiyo Rahayu; Dea Pingkan Nugraeni
Sentra Cendekia Vol 4 No 3 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Ivet

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/sencenivet.v4i3.2928

Abstract

Bullying bisa terjadi kepada siapa, kapan dan dimana saja, tidak terkecuali juga pada anak usia dini. Bullying adalah tindakan penggunaan kekuasaan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok orang baik secara verbal, fisik maupun psikologis sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tak berdaya. Bullying dapat terjadi di satuan PAUD. Pelaku dan korban perundungan merupakan warga sekolah (guru, tenaga kependidikan dan anak). Perundungan dapat terjadi dari guru ke anak, dari tenaga kependidikan ke anak, atau dari anak ke anak. Pastinya tidak ada guru atau orang tua yang ingin murid atau anaknya menjadi korban bullying atau menjadi pelaku bullying itu sendiri. Riset ini bertujuan untuk mengetahui dampak perilaku bullying dan peran penting PAUD dalam upaya mencegah bullying pada anak usia dini. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan orang tua murid di satuan pendidikan anak usia dini. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data yang digunakan meliputi triangulasi sumber dan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak perilaku bullying bagi korban antara lain: a. terganggunya kesehatan fisik; b. terganggunya kesehatan mental dan c. terganggunya perkembangan anak, dampak perilaku bullying bagi pelaku: a. terganggunya perkembangan anak; b. kepribadian yang buruk; c. tidak disukai orang-orang di sekitarnya; d. kesejateraan di masa depan kurang baik. Sedangkan peran penting PAUD dalam upaya pencegahan bullying pada anak usia dini yaitu satuan PAUD dapat merancang program anti bullying seperti: a. mengintegrasikan program pencegahan perundungan dalam berbagai dokumen kebijakan di satuan PAUD, seperti mengintegrasikan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), program pelibatan keluarga, penyediaan sarana dan prasarana; b. Kegiatan pembelajaran di kelas hendaknya dapat mencegah perundungan, c. intervensi individu, d. bekerja sama dengan masyarakat luas