Tujuan kunjungan ini untuk mengetahui bagaimana penetapan harga jual produk pada umkm seblak Teh Idah. Metode kunjungan ini deskriptif observatif dengan pengumpulan data secara bertatap muka langsung, melakukan wawancara kepada owner dengan menanyakan beberapa pertanyaan terkait usahanya, dan melakukan dokumentasi atas hasil observasi kunjungan tersebut. Berdasarkan hasil kunjungan bahwa usaha ini modal awalnya sebesar Rp700.000, rasanya yang sesuai dengan lidah orang karawang seblak Teh Idah saat ini banyak peminatnya, bisa menghabiskan ±100-150 porsi setiap harinya. Warung seblak Teh Idah buka setiap hari mulai pukul 10.00-Habis dan pendapatan yang dihasilkan perhari pun bisa mencapai sekitar Rp300.000-Rp500.000. Berdasarkan hasil kunjungan usaha ini sudah menetapkan harga jual seblaknya sebesar Rp7.000 untuk 1 porsi biasa, ternyata usaha seblak teh idah ini memperoleh keuntungan sebesar Rp2.156/porsi dalam sehari bisa mendapatkan sebesar Rp215.600-Rp323.400 atas penjualan 100-150porsi, sedangkan dalam sebulan sebesar Rp9.702.084 dengan memproduksi seblak sebanyak 3.750porsi/bulan. Menurut informasi dari pemilik usaha ini, dalam 1 hari penjualan bisa menghabiskan 100-150porsi dengan pedapatan perharinya sekitar Rp300.000-Rp500.000.