Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Jurnal Farmasi Indonesia Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi
Suryani Suryani
Pharmacology And Toxicology Department, Faculty Of Pharmacy, Universitas Jendral Achmad Yani, Cimahi, West Java 40531, Indonesia
Health Professions Immunology & microbiology Materials Science & Nanotechnology Medicine & Pharmacology Social Sciences

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

 1 
Efek penambahan ekstrak Etanol Herba Ciplukan (Physalis angulata L) sebagai suplemen terapi pada Rheumatoid Artritis Suci Nar Vikasari; Afifah Bambang Sutjiatmo; Elin Yulinah Sukandar; Sri Wahyuningsih; Puspa Sari Dewi Solihah; Suryani Suryani; Salmanda Aisyah; Kuatrina Kuatrina; Niken Juni Astuti; Nindy Dwi Siftiani
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3660.699 KB) | DOI: 10.35617/jfionline.v11i2.1

Abstract

Rheumatoid artritis (RA) merupakan gangguan otoimun yang ditandai peradangan kronis pada sendi. Peradangan kronis dapat menyebakan gangguan fungsi hati. Herba ciplukan telah diteliti mempunyai efek antiinflamasi, hepatoprotektor, dan imunosupresan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan ekstrak etanol herba ciplukan sebagai suplemen terapi pada fungsi hati hewan model RA. Pemodelan hewan RA dilakukan dengan induksi 0,1 mL Complete Freund Adjuvant (CFA) intraplantar. Dosis ekstrak ciplukan adalah 50 mg/kg bb peroral. Ekstrak ciplukan diberikan selama 10 hari sebagai suplemen terapi metotreksat 0,1125 mg/ kg bb. Parameter fungsi hati yang diamati adalah kadar aminotransferase (AST dan ALT), alanin fosfatase (ALP), indeks organ, dan histologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol mengalami peningkatan kadar ASTdan ALPsertapenurunankadar ALTdanindeksorganhatidibandingkankelompoknormal. Pemberianekstrak ciplukan sebagai suplemen terapi metotreksat dapat menurunkan kadar AST dan ALP serta dapat meningkatkan kadar ALT dan nilai indeks organ jika dibandingkan dengan kontrol, meskipun belum bisa mencapai nilai normal. Hasil histologi menunjukkan adanya perbaikan organ hati pada hewan yang diberi ekstrak ciplukan sebagai suplemen terapi metotreksat. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol ciplukan 50 mg/kg bb yang digunakan sebagai suplemen terapi metotreksat dapat membantu memperbaiki fungsi hati pada hewan model RA.
Potensi Stabilisasi Membran Sel dari Ekstrak Berbeda Kepolaran Sirih Bumi (Peperomia pellucida [L.] Kunth) sebagai Agen Antiinflamasi I Gusti Agung Ayu Kartika; Suryani Suryani; Dwi Hadi Setya Palupi; I Ketut Adnyana
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 21 No 2 (2023): JIFI
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/jifi.v21i2.1440

Abstract

Sirih bumi (Peperomia pellucida [L.] Kunth.) is a weed plant rich in pharmacological benefits. One of the reported effects is anti-inflammatory. Many studies have been conducted to prove the anti-inflammatory activity of this plant extracts. However, which type of extract has the best effect is not yet known. The objectives of this study were determine the extract that has the best anti-inflammatory activity from sirih bumi. The activity was assessed from the impact of stabilising red blood cell membranes in vitro. The research was then continued with a literature study on the chemical compounds containing the best extracts. To determine the prediction of the compound responsible for its activity and potency, several in silico tests were carried out, such as PASS online, Pre-ADMET online, and Protox II. The test results showed that the ethyl acetate extract at 200 g/mL concentration showed similar activity to aspirin at the same concentration. The activity of this extract increased with increasing concentration of the extract. Six compounds were reported to be isolated from this type of extract. Dillapiol and its derivative 6-allyl-5-methoxy-1,3-benzodioxol-4-ol are predicted to be compounds that have anti-inflammatory effects by inhibiting the membrane permeability mechanism of ethyl acetate extract. Ethyl acetate extract showed the best anti-inflammatory activity among the other type of extract from sirih bumi. Ethyl acetate extract is a type of extract with the best anti-inflammatory activity from sirih bumi.
EFEK EKSTRAK ETANOL HERBA CECENDET (Physalis angulata L.) PADA KADAR PROTEINURIA HEWAN MODEL LUPUS ERITEMATOSUS SISTEMIK Suci Nar Vikasari; Afifah Bambang Sutjiatmo; Elin Yulinah Sukandar; Suryani Suryani; Puput Ayu Perdana
Kartika : Jurnal Ilmiah Farmasi Vol 2 No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/kjif.v2i1.7

Abstract

Penderita lupus eritematosus sistemik menggunakan imunosupresan untuk mengurangi manifestasi klinik yang timbul, diantaranya adalah proteinuria.  Penelitian sebelumnya menunjukkan herba cecendet (Physalis angulata L.) mempunyai efek imunosupresan. Pristana merupakan senyawa yang dapat menginduksi lupus pada tikus. Penelitian ini dilakukan untuk menguji efek ekstrak etanol herba cecendet terhadap proteinuria pada tikus Wistar yang diinduksi pristana.Pembuatan ekstrak etanol herba cecendet dilakukan menggunakan seperangkat alat Soxhlet. Pemodelan Lupus Eritematosus Sistemik dilakukan dengan induksi 0,5 mL pristana ip. Empat minggu setelah induksi pristana, ekstrak etanol herba cecendet dosis 50 dan 100 mg/kg bb diberikan selama6 minggu, dan sebagai pembanding digunakan Metilprednisolon1,4 mg/kg bb serta siklofosfamid35 mg/kg bb. Kadar protein dalam urin diukur pada setiap 3 minggu.Hasil uji proteinuria menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol herba cecendet dosis 50 mg/kg bb selama 6 minggu dapat menghambat kenaikan protein dalam urin dan berbeda jika dibandingkan kontrol (p<0,1), sedangkan ekstrak etanol herba cecendet dosis 100 mg/kg bb dapat menghambat kenaikan protein dalam urin meskipun tidak berbeda bermakna jika dibandingkan kontrol (p>0,1).Dapat disimpulkan bahwa dosis terbaik ekstrak etanol herba cecendet untuk menurunkan kadar proteinuria adalah 50 mg/kg bb.
Co-Authors Afifah Bambang Sutjiatmo Dwi Hadi Setya Palupi ELIN YULINAH SUKANDAR Elin Yulinah Sukandar I Gusti Agung Ayu Kartika I Ketut Adnyana Kuatrina Kuatrina Niken Juni Astuti Nindy Dwi Siftiani Puput Ayu Perdana Puspa Sari Dewi Solihah Salmanda Aisyah Sri Wahyuningsih Suci Nar Vikasari Suci Nar Vikasari