Rheumatoid artritis (RA) merupakan gangguan otoimun yang ditandai peradangan kronis pada sendi. Peradangan kronis dapat menyebakan gangguan fungsi hati. Herba ciplukan telah diteliti mempunyai efek antiinflamasi, hepatoprotektor, dan imunosupresan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek penambahan ekstrak etanol herba ciplukan sebagai suplemen terapi pada fungsi hati hewan model RA. Pemodelan hewan RA dilakukan dengan induksi 0,1 mL Complete Freund Adjuvant (CFA) intraplantar. Dosis ekstrak ciplukan adalah 50 mg/kg bb peroral. Ekstrak ciplukan diberikan selama 10 hari sebagai suplemen terapi metotreksat 0,1125 mg/ kg bb. Parameter fungsi hati yang diamati adalah kadar aminotransferase (AST dan ALT), alanin fosfatase (ALP), indeks organ, dan histologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol mengalami peningkatan kadar ASTdan ALPsertapenurunankadar ALTdanindeksorganhatidibandingkankelompoknormal. Pemberianekstrak ciplukan sebagai suplemen terapi metotreksat dapat menurunkan kadar AST dan ALP serta dapat meningkatkan kadar ALT dan nilai indeks organ jika dibandingkan dengan kontrol, meskipun belum bisa mencapai nilai normal. Hasil histologi menunjukkan adanya perbaikan organ hati pada hewan yang diberi ekstrak ciplukan sebagai suplemen terapi metotreksat. Disimpulkan bahwa ekstrak etanol ciplukan 50 mg/kg bb yang digunakan sebagai suplemen terapi metotreksat dapat membantu memperbaiki fungsi hati pada hewan model RA.