p-Index From 2019 - 2024
1.383
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Arsitektur
Farhatul Mutiah
Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

STUDI PREFERENSI MASYARAKAT TERHADAP KENYAMANAN FISIK TAMAN KOTA KUNINGAN Yigal Katyusha Abdillah; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 10 No. 2 (2018): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1273.71 KB) | DOI: 10.59970/jas.v10i2.9

Abstract

Taman Kota Kuningan adalah salah satu taman di kabupaten kuningan yang dibangun pada tahun 2008. tempat tersebut hadir sebagai tempat bersantai dan rekreasi bagi masyarakat. Sebagai salah satu tempat rekreasi di kabupaten kuningan, masyarakat tentu memiliki preferensi tentang Taman Kota Kuningan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap kenyamanan fisik Taman Kota Kuningan. penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mencari makna dibalik data. Hasil penelitian ini adalah bahwa masyarakat masih memandang kenyamanan fisik Taman Kota Kuningan relatif baik. Namun adaptasi desain Taman Kota Kuningan terhadap cuaca, khususnya hujan, masih menjadi masalah. Ini disebabkan tidak ada tempat yang cukup aman dari hujan bagi masyarakat untuk berteduh.
KAJIAN ELEMEN PERANCANGAN KOTA PADA ALUN-ALUN KOTA CIREBON DAN ALUN-ALUN KOTA BEKASI Azka Diastyo Andharu; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1622.648 KB) | DOI: 10.59970/jas.v11i1.11

Abstract

Alun-alun merupakan sebuah ruang terbuka yang selalu ada di setiap kota-kota. Alun-alun sendiri bisa menjadi aspek penilaian suatu kota karena jika sebuah alun-alun di kota tersebut selalu ramai akan pengunjung maka bisa di pastikan bahwa kota tersebut adalah kota yang maju. Namun sering kali sebuah alun-alun tidak mendapatkan suatu perawatan yang sebagaimana mestinya dan kurangnya fasilitas yang disediakan sehingga dirasa masih kurang maksimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji elemen-elemen perancangan kota pada alun-alun. Penelitian dilakukan dengan mengambil contoh alun-alun dari satu kota dengan kota lain untuk dilakukan perbandingan. Dalam hal ini peneliti mengambil contoh alun-alun Kota Bekasi untuk di bandingkan dengan alun-alun Kejaksan Kota Cirebon. Teori yang di gunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori Hamid Shirvani tentang “Elemen Fisik Perancangan Kota”. Metodologi yang di gunakan adalah metode kualitatif. Untuk mengumpulkan data sekunder dilakukan dengan cara mencari teori-teori yang membahas tentang alun-alun. Untuk mengumpulkan data primer dilakukan dengan cara studi lapangan, pada penelitian ini terdapat 2 tempat untuk mengumpulkan data-data berupa foto.
PENGARUH FASILITAS SOSIAL TERHADAP PENJUALAN PERUMAHAN THE GARDENS CIREBON Gilang Romadhon Rahman; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 11 No. 1 (2019): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1247.977 KB) | DOI: 10.59970/jas.v11i1.13

Abstract

Semakin bertambahnya jumlah penduduk yang makin pesat, tuntutan akan tersedianya berbagai fasilitas yang mendukung kehidupan masyarakat juga mengalami peningkatan. Setiap individu selalu berkeinginan agar rumah yang dihuninya memenuhi standar, seperti tersedianya fasilitas umum, fasilitas sosial dan prasarana lingkungan yang memadai. Penjualan rumah oleh pengembang yang lambat disatu sisi adalah merupakan tantangan bagi The Gardens dalam pemasarannya sementara fasilitas sosial yang telah terbangun belum dimanfaatkan secara optimal oleh penghuni meskipun fasilitas sosial yang ada telah didesain dengan cukup baik.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui adanya keterkaitan antara fasilitas sosial di perumahan dengan penjualan rumah di the gardens. Metode penelitian yang digunakan observasi atau pengamatan langsung di lokasi dan wawancara dengan penghuni sedangkan manfaat penelitian adalah untuk memberikan rekomendasi bagi pengambang untuk dapat memanfaatkan fasilitas sosial yang ada agar penjualan unit rumah dapat ditingkatkan.
PENILAIAN LINGKUNGAN FISIK PERMUKIMAN KUMUH DI KANOMAN UTARA KOTA CIREBON Aji Amirul Bahaduri; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1287.131 KB) | DOI: 10.59970/jas.v11i2.17

Abstract

Beberapa kondisi permukiman di Kota Cirebon saat ini tergolong kumuh menurut SK Walikota No .665/Kep.70- BAPPEDA/2015. Berdasarkan SK tersebut besaran kawasan kumuh di Kota Cirebon adalah 59,60 Ha. Di Kota Cirebon terdpat 7 area lokasi permukiman kumuh yang harus mendapatkan perhatian. Salah satunya permukiman kumuh di kawasan Kanoman Utara (Winaon). Di lain sisi, Wilayah Kanoman merupakan kawasan yang lekat dengan sejarah Keraton Kanoman, Kawasan Pecinan, pasar, yang menjadi salah satu destinasi wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan permukiman di Kanoman Utara, serta menilai tingkat kekumuhan sesuai dengan panduan Indikator Kumuh menurut Ditjen Cipta Karya: 2014. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, pendokumentasian dan analisis tingkat kekumuhan baik indikator nilai kondisi bangunan dan indikator nilai ketersediaan prasarana. Penilaian dilakukan dengan menghitung tiga indikator kondisi bangunan dan lima indikator ketersediaan sarana berupa keteraturan bangunan, kepadatan bangunan, kelayakan bangunan, aksesibilitas lingkungan, sistem drainase, sistem perlimbahan, dan sistem persampahan. Berdasarkan hasil penilaian indikator kumuh, RT 01 termasuk dalam kumuh sedang, dengan nilai (54,1). sedangkan RT O2, dengan nilai (54,75), RT 03 dengan nilai (53,4). RT 04 dengan nilai (52,4) dan, RT 05 dengan nilai (51) termasuk dalam indkator kumuh sedang, penyebab kekumuhan di Kanoman Utara karena perawatan prasarana di Kanoman Utara masih kurang dan tingkat Kepadatan penduduk di sana tinggi.
ELEMEN PENDUKUNG TAMAN KOTA DI TAMAN KRUCUK DAN TAMAN BUNDERAN MUNJUL Ikin Rosikin; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1494.135 KB) | DOI: 10.59970/jas.v11i2.20

Abstract

Sejak dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun 2012 lalu, Taman Krucuk yang berada di jalan Lohbener, Kesenden, Kejaksan, kota Cirebon, Jawa Barat belum kunjung selesai dan tidak terawat. Bahkan, sejak taman tersebut direvitalisasi dan dilimpahkan pengelolaannya dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Pemkot Cirebon, kondisi taman tersebut kembali tidak terurus. Bahkan, pilar-pilar taman dipenuhi dengan coretan vandalisme. Taman dengan luas sekitar 500 meter persegi ini, memiliki sejumlah sarana dan prasarana penunjang untuk aktifitas serta rekreasi warga Kota Cirebon. Pada hari-hari taman ini sangat sepi pengunjung padahal taman ini sangat strategis yang berada dekat dengan pusat kota Cirebon. Atas dasar itu saya sebagai penulis yang akan meneliti dari segi unsur atau elemen atau fasilitas yang ada di dalam taman tersebut, tidak hanya taman krucuk yang ada di Cirebon saya juga meneliti taman yang ada di kabupaten majalengka yaitu Taman Bunderan Munjul. Taman Dirgantara Majalengka merupakan sebuah taman yang bertemakan kedirgantaraan yang berada di pintu masuk Kota Majalengka dari arah Sumedang atau Bandung, taman Kota ini memiliki sebuah ikon khusus, yaitu sebuah pesawat tempur berjenis A4 Skyhawk. Pesawat ini bukan reflika, tapi memang benar-benar pesawat tempur asli yang pernah dioperasikan oleh TNI Angkatan Udara Republik Indonesia. Monumen pesawat ini sebagai simbol kejayaan Lapangan Udara milik TNI AU yaitu Lanud S.Sukani yang berada di Jatiwangi, selain itu sebagai ikon Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang ada di Majalengka Taman yang diresmikan pada tanggal 24 April 2012. Dalam pembuatan taman kota atau ruang luar terdiri dari dua bagian yaitu elemen yang bersifat lunak ( soft material ), dan elemen yang bersifat keras ( hard material ). Dengan adanya unsur – unsur atau elemen pendukung taman akan menarik pengunjung dan bisa berlama – lama ditaman tersebut.
PENERAPAN PRINSIP DESAIN ARSITEKTUR PADA GEDUNG CIPTA NIAGA MENURUT TEORI F.D.K. CHING Ridwan Setiadi; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 14 No. 1 (2022): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1740.906 KB) | DOI: 10.59970/jas.v14i1.42

Abstract

Sejarah bangsa Indonesia pada jaman penjajahan tidak luput dari bangunan yang ditiggalkan pasca penjajahan. Sehingga Masih banyak terdapat bangunan – bangunan kolonial yang berdiri kokoh sampai saat ini. Disetiap bangunan yang dihasilkan mempunyai ciri serta bentuk yang menghasilkan identitas tersendiri dari bangunan kolonial. Seperti dibangunnyagedung – gedung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat bangsawan dalam kegiatan politik berdagang. Salah satunya adalah Gedung Cipta Niaga yang merupakan bangunan difungsikan sebagai kantor kegiatan dalam berdagang sejak jaman dulu sampai sekarang. Gedung Cipta Niaga mempunyai bentuk fasad yang berbeda bangunan pada umumnya, bangunan ini menciptakan komposisi bentuk serta fasade yang menarik dan mempunyai nilai estetis. Tujuan penelitian adalah apakah prinsip desain Gedung Cipta Niaga sesuai dengan prinsip desain menurut teori F.D.K.Ching. Metode Penelitian ini menggunakan metode deskriptif – kualitatif dengan tujuan mengidentifikasikan bentuk bangunan atau fasad melalui kajian teori prinsip desain arsitektur. Sehingga akan terlihat komposisi bentuk beraturan yang diciptakan pada Gedung Cipta Niaga Cirebon.
REDESAIN ALUN-ALUN KEJAKSAN SEBAGAI RUANG PUBLIK DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR HIJAU M N Rinaldi; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2676.446 KB) | DOI: 10.59970/jas.v12i1.69

Abstract

Keberadaan alun-alun dalam suatu kawasan/kota sangatlah penting. Selain berfungsi sebagai landmark suatu kawasan/kota, alun-alun juga merupakan ruang publik yang mewadahi aktifitas dari warga/masyarakatnya ataupun sekedar menjadi titik kumpul. Alun-alun kejaksan sebagai ruang publik bagi masyarakat di kota Cirebon, seharusnya bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan baik, Permasalahan di Alun-alun Kejaksan sat ini adalah keterbatasan lahan parkir dan banyak area yang kurang fungsional. Tujuan dari studi ini adalah meningkatkan fungsi Alun-alun Kejaksan sebagai ruang publik, menata serta menambah prasarana dan sarana kawasan yang ada sehingga keindahan Alun-alun tetap terjaga dan terpelihara. Dengan menggunakan metode desain arsitektur hijau dari Green Building Council dan konsep ruang publik Ideal dari Amos Rapoport, konsep besar rancangan adalah menghadirkan ruang terbuka hijau yang nyaman, dengan menambahkan basement, ruang aktif, dan vegetasi, diharapkan dapat menjadikan Alun-alun kejaksan sebagai ruang publik sebagaimana mestinya.
PERUBAHAN FUNGSI BANGUNAN DI KAWASAN PERMUKIMAN WISATA TRUSMI LAMA DESA PANEMBAHAN KABUPATEN CIREBON JAWA BARAT Oka Dwijumadir Isnaeni; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2006.073 KB) | DOI: 10.59970/jas.v12i1.70

Abstract

Kawasan panembahan merupakan kawasan wisata batik lama di Cirebon. Kawasan tersebut sudah ada sejak abad ke 14. Dari waktu ke waktu kawasan tersebut mulai berubah sedikit demi sedikit hingga sekarang. Dalam perkembangan suatu kawasan tidak terlepas akan adanya perubahan, baik itu dari segi ekonomi, sosial dan budaya dan juga bangunan serta fungsinya. Dalam studi ini saya menganalisa tentang perubahan fungsi yang terjadi di kawasanpanembahan tersebut. Objek penelitian ini adalah rumah tinggal dan bangunan disekitar jalan syekh datul kahfi, dusun Trusmi. Metode penelitianyang digunakan yaitu empirical study (kajian empiris) . Metode ini berfokus pada data objektif yang mengarah pada observasi yang berarti kajian ini merupakan pengalaman pribadi penulis. Pemahaman ini juga akan bersinggungan denganfenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Pada metode penelitian ini, peneliti menggunakan perspektif dari partisipan sebagai gambaran yang diutamakan dalam memperoleh hasil penelitian. Selain metode diatas penulis juga menggunakan riset kepustakaan yang digunakan sebagai data pembanding. Menurut pengamatan / penelitian kawasan Trusmi Lamamerupakan tempat yang strategis sebagai kawasan wisata sekaligus pemukiman karena letak nya yang berada di jalur perdagangan kota dan kabupaten Cirebon. Kawasan ini juga memiliki banyak akses untuk menuju ke kota dan juga ke kabupaten Cirebon. Maka dari itu kawasan ini memiliki banyak bangunan yang berubah fungsi. Perubahan tersebut terjadi sekitar 15 tahun terakhir. Selain itu faktor perubahan fungsi di kawasan tersebut melibatakan faktor sejarah kawasan trusmi dan juga faktor ekonomi yang semakain berkembang sebagaimana mestinya.
KARAKTER VISUAL PADA FASAD BANGUNAN SMPN 16 KOTA CIREBON Luqman .; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 12 No. 2 (2020): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2073.81 KB) | DOI: 10.59970/jas.v12i2.108

Abstract

SMPN 16 Kota Cirebon merupakan salah satu bangunan kolonial belanda yang masih bertahan pada koridor jalan Kebumen. Seiring perkembangan zaman dan langgam arsitektur, lambat laun karakteristik visual fasade SMPN 16 Kota Cirebon pun mulai berubah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik visual elemen – elemen yang terdapat pada fasade SMPN 16 Kota Cirebon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan langkah mendeskripsikan elemen-elemen fasade bangunan, hasil penelitian menunjukan bahwa fasad bangunan SMPN 16 memiliki karakteristik unsur bangunan seperti dinding, pintu, jendela, atap dan sun shading.