This Author published in this journals
All Journal Jurnal Arsitektur
Aji Amirul Bahaduri
Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENILAIAN LINGKUNGAN FISIK PERMUKIMAN KUMUH DI KANOMAN UTARA KOTA CIREBON Aji Amirul Bahaduri; Farhatul Mutiah
Jurnal Arsitektur Vol. 11 No. 2 (2019): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1287.131 KB) | DOI: 10.59970/jas.v11i2.17

Abstract

Beberapa kondisi permukiman di Kota Cirebon saat ini tergolong kumuh menurut SK Walikota No .665/Kep.70- BAPPEDA/2015. Berdasarkan SK tersebut besaran kawasan kumuh di Kota Cirebon adalah 59,60 Ha. Di Kota Cirebon terdpat 7 area lokasi permukiman kumuh yang harus mendapatkan perhatian. Salah satunya permukiman kumuh di kawasan Kanoman Utara (Winaon). Di lain sisi, Wilayah Kanoman merupakan kawasan yang lekat dengan sejarah Keraton Kanoman, Kawasan Pecinan, pasar, yang menjadi salah satu destinasi wisata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan permukiman di Kanoman Utara, serta menilai tingkat kekumuhan sesuai dengan panduan Indikator Kumuh menurut Ditjen Cipta Karya: 2014. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, pendokumentasian dan analisis tingkat kekumuhan baik indikator nilai kondisi bangunan dan indikator nilai ketersediaan prasarana. Penilaian dilakukan dengan menghitung tiga indikator kondisi bangunan dan lima indikator ketersediaan sarana berupa keteraturan bangunan, kepadatan bangunan, kelayakan bangunan, aksesibilitas lingkungan, sistem drainase, sistem perlimbahan, dan sistem persampahan. Berdasarkan hasil penilaian indikator kumuh, RT 01 termasuk dalam kumuh sedang, dengan nilai (54,1). sedangkan RT O2, dengan nilai (54,75), RT 03 dengan nilai (53,4). RT 04 dengan nilai (52,4) dan, RT 05 dengan nilai (51) termasuk dalam indkator kumuh sedang, penyebab kekumuhan di Kanoman Utara karena perawatan prasarana di Kanoman Utara masih kurang dan tingkat Kepadatan penduduk di sana tinggi.