This Author published in this journals
All Journal Jurnal Arsitektur
Ani Bayu
Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MORFOLOGI RUMAH TINGGAL PANGERAN ARYA DENDA KUSUMA DI DESA MANDALANGEN KOTA CIREBON Ani Bayu; Mudhofar .
Jurnal Arsitektur Vol. 12 No. 1 (2020): Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2069.115 KB) | DOI: 10.59970/jas.v12i1.68

Abstract

Cirebon merupakan daerah yang berada pada pesisir utara pulau jawa atau dikenal dengan jalur pantura yang menghubungkan Jakarta,Cirebon,semarang,Surabaya. Cirebon pada awalnya merupakan sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa yang lama kelamaan berkembang menjadi sebuah desa ramai kemudian diberi nama caruban ( carub dalam bahasa Indonesia artinya bersatu padu ). Dinamakan demikian karena disana banyak kebudayaan, suku, agama yang berkumpul karena Cirebon dulu merupakan pusat perdagangan di Jawa Barat bagian Timur. Menurut manuskrip Purwaka Caruban Nagari, pada abab 15 tepatnya dipantai laut jawa terdapat sebuah desa nelayan kecil bernama muara jati. Pada waktu itu banyak kapal asing yang datang untuk berniaga dengan penduduk setempat . pada waktu itu kepengurusan pelabuhan dipegang oleh Ki Gedeng AlangAlang yang ditunjuk oleh penguasa kerajaan galuh ( pajajaran ). Ki Gedeng Alang-Alang memindahkan permukiman ke tempat permukiman baru yang terletak di lemahwungkuk 5 km arah selatan mendekati kaki bukit menuju kerajaan galuh dengan Ki Gedeng Alang-Alang sebagai kepala permukimannya dengan gelar Kuwu Cirebon. selanjutnya, putra prabu siliwangi dilantik sebagai adipati Cirebon dengan gelar cakrabumi. Pangeran inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Cirebon, langkah pertamanya diawali tidak mengirimkan sebuah sesembahan kepada raja galuh. Dan karena hal itu raja galuh mengirimkan utusan ke Cirebon untuk menanyakan sesembahan yang berupa rebon terasi ke adipati Cirebon, dalam pertemuan itu adipati Cirebon berhasil menyakinkan para utusan bahwa wilayah Cirebon sudah berdiri sendiri. Objek yang diteliti adalah rumah tinggal dari Pangeran Arya Denda Kusuma yang diperkirakan telah berdiri pada tahun 1898. Pada rumah tinggal ini Nampak pola tata ruang yang tidak seperti hunian pada umumnya sehingga menimbulkan kekhasan tersendiri contoh pola tata ruang yang memanjang, penempatan kolom dan sebagainya yang tidak dimiliki oleh bangunan tempat tinggal lain disekitarnya