Widi Remila
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SINKRETISME AGAMA BUDAYA BATAK TOBA DI LUAR ISLAM DI DESA PULAU RAKYAT TUA, KECAMATAN PULAU RAKYAT, KABUPATEN ASAHAN Widi Remila; Sakti Ritonga; Ismail Ismail
Jurnal Ilmiah Sosiologi Agama (JISA) Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Sociology of Religion Study Program, Faculty of Social Sciences, North Sumatra State Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jisa.v6i1.15143

Abstract

Dalam penelitian ini membahas tentang Proses Terjadinya Sinkretisme Dan Bentuk-Bentuk Sinkretisme. Pada umumnya masyarakat di Desa Pulau Rakyat Tua adalah merupakan etnik batak toba, salah satu sub etnik batak. Mayoritas penduduk di Kecamatan Pulau Rakyat Tua beragama Islam. Masyarakatnya juga cukup baik menerima kaum pendatang dari luar etnis. Terbukti di Kecamatan ini terbentuk sebuah masyarakat Islam dan masyarakat Kristen yang hidup bersanding tanpa ada satupun persel isihan dari dulunya yang mempermasalahkan hal-hal seputar agama. Pada zaman kesultanan, orang Batak Toba meninggalkan kampung halamannya dengan berbagai alasan dan tinggal di Sumatera Timur yang diperintah oleh beberapa kesultanan Melayu yang sangat fanatik terhadap Islam. Kondisi ini pada akhirnya menyebabkan terjadinya akulturasi budaya di Asahan pada masa kerajaan hingga sekarang. Fakta menunjukkan bahwa telah terjadi akulturasi budaya antara budaya Melayu dan Batak Toba di Asahan. Dimana budaya yang kuat adalah budaya melayu dan budaya yang lemah adalah budaya batak yang dibawa oleh para pendatang. Karena tujuan migrasi suku Batak Toba ke Asahan adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, maka mereka terpaksa atau tidak terpaksa harus beradaptasi dengan etnis Melayu Asahan. Itulah sebabnya orang Batak mengikuti etnis Melayu, sehingga terjadi pergeseran budaya. Tujuan tulisan ini adalah mengetahui hubungan sosiologis antara sesama batak toba beda keyakinan dan juga terhadap etnik lain di luar Batak Toba Muslim. Metode yang dipakai dalam tulisan ini adalah metode sejarah, yaitu pengumpulan sumber, Interpretasi dan yang terakhir adalah penulisan. Pada tahap Heuristik, penilis menggunakan metode lapangan.