<![CDATA[This study aims to determine the activities of reporters in promoting the MotoGP event at the Lombok Mandalika Circuit. The method used is a case study. This study uses data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation. The results of the study show that the activity of determining the topic of reporting on LPP RRI Mataram has been determined in editorial meetings, both news on air and online media. When the topic has been determined, then the reporter who covers MotoGP is determined. Selected reporters collect information related to tourism promotion through the MotoGP event. Some of these topics are supporting facilities for the MotoGP event, such as accommodation, transportation, to various kinds of tourist objects and special culinary delights. This is intended so that the public who reads and listens to get the information needed. The reporter's job in the field is to gather information, create a narrative, and submit it to the editor. However, if the narration made by the reporter is not enough, then the editor will return the narration to be completed. After obtaining approval from the editor, the narrative is submitted to the broadcasting department to be published on air. LPP Mataram as a broadcasting media also experiences problems in gathering information, such as language mastery that is not yet optimal for international events and knowledge of terms in MotoGP events. Keywords: Radio; agenda setting; promotion; motoGP ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas reporter dalam mempromosikan event MotoGP di Sirkuit Mandalika Lombok. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas penentuan topik pemberitaan pada LPP RRI Mataram telah ditetapkan dalam rapat redaksi, baik berita on air maupun media online. Ketika topik telah ditetapkan, kemudian ditentukan reporter yang meliput MotoGP. Reporter terpilih melakukan pengumpulan informasi terkait promosi pariwisata melalui event MotoGP. Beberapa topik tersebut adalah fasilitas penunjang event MotoGP, seperti akomodasi, transportasi, hingga berbagai macam objek wisata dan kuliner khas. Hal ini bertujuan agar publik yang membaca maupun mendengarkan mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Tugas reporter di lapangan adalah menggali informasi, membuat narasi, dan menyerahkan pada redaksi. Namun jika narasi yang dibuat reporter belum cukup, maka redaksi akan mengembalikan narasi untuk dilengkapi. Setelah mendapat persetujuan dari redaksi, narasi tersebut diserahkan pada bagian penyiaran untuk dipublikasikan secara on air. LPP Mataram sebagai media penyiaran juga mengalami kendala dalam melakukan pengumpulan informasi, seperti penguasaan bahasa yang belum optimal untuk event internasional dan pengetahuan mengenai istilah dalam event MotoGP. Kata Kunci: Radio; agenda setting; promosi; motoGP]]>
