Rafli Adi Nugroho
UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

SUBORDINASI GENDER DALAM KUMPULAN CERPEN BUKAN PERMAISURI KARYA NI KOMANG ARIANI Endah Kusumaningrum; Bayu Suta Wardianto; Rafli Adi Nugroho
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v12i2.8643

Abstract

Gender dan karya sastra memang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Khususnya prosa (cerpen dan novel) tokoh perempuan khususnya merupakan aspek penting dalam alur yang terjadi dalam prosa. Kajian gender dan karya sastra merupakan bentuk khusus dari feminisme sastra. Penelitian ini berupaya mengurai tentang pergolakan gender yang terjadi dalam Kumpulan Cerpen Bukan Permaisuri Karya Ni Komang Ariani khususnya dari aspek subordinasi. Penelitian menggunakan metode penelitian deksriptif kualitatif. Data penelitian ini yaitu kutipan kalimat yang mengandung unsur subordinasi gender yang terdapat pada kumpulan cerpen Bukan Permaisuri karya Ni Komang Ariani. Sumber data dalam penelitian ini merupakan cerpen-cerpen yang terdapat dalam kumpulan cerpen Bukan Permaisuri karya Ni Komang Ariani. Cerpen yang menjadi sumber data antara lain: Perempuan yang Tergila-gila pada Idenya, Sepasang Mata Dinaya yang Terpenjara, dan Nyoman Rindi. Teknik pengambilan data menggunakan teknik baca dan catat. Tahapan atau langkah-langkah yang dilakukan pada penelitian ini yaitu menerapkan tiga tahapan, yaitu: (1) pengumpulan data, (2) reduksi/ pengklasifikasian data, dan (3) mengurai/ menganalisis dan menyajikan data. Hasil penelitian ini menjelaskan tentang adanya tiga jenis subordinasi yaitu (1) subordinasi fisik, (2) subordinasi psikologi, dan (3) subordinasi sosial. Ketiga jenis subordinasi tersebut terjadi karena lingkungan internal (keluarga) dan eksternal (sosial masyarakat) menempatkan perempuan sebagai ‘sosok’ yang dianggap inferior dan kurang layak untuk mendapat peran sentral di ruang publik.Kata kunci: subordinasi gender, cerita pendek