Nyeri pada saat menstruasi sering dikeluhkan seorang wanita sebagai sensasi tidak nyaman, bahkan karena timbulnya nyeri tersebut dapat mengganggu aktivitas dan memaksa penderita untuk istirahat dan meninggalkan pekerjaan selama beberapa jam atau beberapa hari. Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan melalui wawancara terhadap 10 siswi yang mengalami dismenore 60% dan 20% siswi harus dibawa ke unit kesehatan sekolah karena dismenore yang sangat berat dan tidak dapat mengikuti proses pembelajaran. Salah satu metode yang efektif untuk menanggulanginya adalah teknik relaksasi nafas dalam. Pengukuran skala nyeri dilakukan menggunakan scale numeric 1-10. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan intensitas dismenore sebelum dan setelah dilakukan teknik relaksasi nafas dalam pada siswi MAN Padusunan Kota Pariaman Tahun 2022. Penelitian ini pre-experiment yang bersifat one group pretest-postes. Dengan besar sampel sebanyak 32 orang dan analisis data menggunakan uji t-dependen. Penelitian dilakukan pada bulan September sampai November 2022. Instrument dalam penelitian ini berupa lembar observasi yang meliputi tingkat nyeri dengan scale numeric 1-10. Uji t-dependent diperoleh intensitas nyeri sebelum dilakukan teknik relaksasi nafas dalam nilai rata-rata adalah 4,28 standar deviasinya 1,085 dan setelah dilakukan intervensi nilai rata-rata adalah 3.66 standar deviasinya 1,181, dan perbedaan rata-rata skala nyeri sebelum dan sesudah intervensi 0,625 dengan standar deviasi 0,492. Bahwa adanya pengaruh yang signifikan pada teknik relaksasi nafas dalam terhadap disminore dengan nilai P value = 0,000. Disarankan bagi perempuan yang mengalami dismenore dapat menerapkan teknik relaksasi nafas dalam untuk mengurangi nyeri.