Jessica Ariela
Fakultas Psikologi, Universitas Pelita Harapan

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA HARAPAN DAN KUALITAS HUBUNGAN PADA DEWASA MUDA YANG SEDANG MENJALANI HUBUNGAN PACARAN Indrawati, Fenny; Sani, Riryn; Ariela, Jessica
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5, No 1 (2018): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.397 KB) | DOI: 10.24854/jpu12018-98

Abstract

Abstract — Dating is an exclusive relationship between an individual and his or her partner. This romantic relationship is of great importance for individuals in early adulthood. Furthermore, recent studies found that related problems in dating can decrease an individual's mental health. Therefore, individuals need high hope to effectively resolve conflicts and maintain the relationship well. While going through a romantic relationship, individuals can evaluate their relationships positively or negatively, termed as relationship quality. This study aims to examine whether hope correlates with relationship quality on 200 young adults who are currently in a dating romantic relationship. The present study is a quantitative study using The Hope Scale and The Perceived Relationship Quality Component as measuring instruments. The result shows that there is a significant relationship between hope and relationship quality. In other words, with higher hope, relationship quality will be higher, and vice versa. Other related findings are discussed.Abstrak — Pacaran merupakan hubungan eksklusif yang dijalani oleh individu dan pasangannya. Hubungan pacaran sangat penting bagi dewasa muda. Terlebih lagi, studi-studi terkini menemukan bahwa permasalahan terkait hubungan pacaran dapat menurunkan kesehatan mental individu. Oleh karena itu, individu membutuhkan harapan yang tinggi untuk dapat menyelesaikan konflik dengan efektif dan menjaga hubungan pacarannya dengan baik. Ketika menjalani hubungan romantis, individu juga dapat mengevaluasi hubungan pacarannya secara positif ataupun negatif yang disebut dengan kualitas hubungan. Studi ini bertujuan untuk meneliti apakah harapan memiliki korelasi dengan kualitas hubungan kepada 200 dewasa muda yang sedang menjalani hubungan pacaran. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan instrumen yaitu The Hope Scale dan The Perceived Relationship Quality Component. Hasil menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan antara harapan dan kualitas hubungan. Dengan kata lain, semakin tinggi harapan, maka semakin tinggi juga kualitas hubungan, dan sebaliknya. Penemuan lain yang berkaitan dengan harapan dan kualitas hubungan juga turut didiskusikan.
HUBUNGAN ANTARA AGRESI RELASIONAL DAN SELF-ESTEEM MAHASISWI UNIVERSITAS X Harianto, Erika; Matahari, David; Ariela, Jessica
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 4, No 2 (2017): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.565 KB) | DOI: 10.24854/jpu22017-104

Abstract

Abstract — The present study examines the relationship between relational aggression and self-esteem. Participants of this study were 281 active student of University X aged 18-25 years. Data collection was done by employing online questionnaires. The questionnaires included three measuring instruments that have been adapted to the Indonesian language, which were Rosenberg Self-Esteem Scale, Self-Report of Aggression and Social Behavior Measure, and the Marlowe-Crowne Social desirability Scale Form C. The results showed that there is no significant correlation between relational aggression and self-esteem. Other findings related to the research variables are also discussed in the present study. Abstrak — Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara agresi relasional dan self-esteem mahasiswi. Partisipan dari penelitian ini terdiri dari 281 mahasiswi aktif Universitas X yang berusia 18-25 tahun. Peneliti menggunakan kuesioner secara online untuk mengumpulkan data. Kuesioner mencakup tiga alat ukur yang sudah diadaptasi, yaitu Rosenberg Self-Esteem Scale, Self-Report of Aggression and Social Behavior Measure, dan Marlowe-Crowne Social Desirability Scale Form C. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi yang signifikan antara agresi relasional dan self-esteem. Penemuan lainnya terkait dengan variabel penelitian juga didiskusikan dalam penelitian ini.
PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN DOWN SYNDROME Ruslan, Christella; Ariela, Jessica; Sutanto, Sandra Handayani
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.409 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-298

Abstract

Abstract ? This study aimed to examine the contribution of religiostiy toward marital satisfaction of parents whose child has Down syndrome in Jakarta and Tangerang. The sample of this research consisted of 54 individuals. The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale was used to measure the religiosity, while Relationship Assessment Scale (RAS) was used to measure the marital satisfaction. Findings indicated that religiosity is not significantly associated with marital satisfaction. However, the result indicated a significant contribution of Believing dimension of religiosity toward marital satisfaction (10.7%) of parents who had a child with Down syndrome.Abstrak ? Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh religiositas terhadap kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome di Jakarta dan Tangerang. Partisipan penelitian ini terdiri atas 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur religiositas adalah The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale dan Relationship Assessment Scale (RAS) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara religiositas dan kepuasan pernikahan. Akan tetapi, penelitian ini menemukan bahwa dimensi believing memiliki pengaruh yang signifikan (10.7%) terhadap kepuasan pernikahan orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome.
PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN DOWN SYNDROME Ruslan, Christella; Ariela, Jessica; Sutanto, Sandra Handayani
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu02019-298

Abstract

Abstract ? This study aimed to examine the contribution of religiostiy toward marital satisfaction of parents whose child has Down syndrome in Jakarta and Tangerang. The sample of this research consisted of 54 individuals. The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale was used to measure the religiosity, while Relationship Assessment Scale (RAS) was used to measure the marital satisfaction. Findings indicated that religiosity is not significantly associated with marital satisfaction. However, the result indicated a significant contribution of Believing dimension of religiosity toward marital satisfaction (10.7%) of parents who had a child with Down syndrome.Abstrak ? Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh religiositas terhadap kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome di Jakarta dan Tangerang. Partisipan penelitian ini terdiri atas 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur religiositas adalah The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale dan Relationship Assessment Scale (RAS) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara religiositas dan kepuasan pernikahan. Akan tetapi, penelitian ini menemukan bahwa dimensi believing memiliki pengaruh yang signifikan (10.7%) terhadap kepuasan pernikahan orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome.
Hubungan antara agresi relasional dan self-esteem mahasiswi universitas X Harianto, Erika; Matahari, David; Ariela, Jessica
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara agresi relasional dan self-esteem mahasiswi. Partisipan dari penelitian ini terdiri dari 281 mahasiswi aktif Universitas X yang berusia 18-25 tahun. Peneliti menggunakan kuesioner secara online untuk mengumpulkan data. Kuesioner mencakup tiga alat ukur yang sudah diadaptasi, yaitu Rosenberg Self-Esteem Scale, Self-Report of Aggression and Social Behavior Measure, dan Marlowe-Crowne Social Desirability Scale Form C.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi yang signifikan antara agresi relasional dan self-esteem. Penemuan lainnya terkait dengan variabel penelitian juga didiskusikan dalam penelitian ini.
Hubungan antara harapan dan kualitas hubungan pada dewasa muda yang sedang menjalani hubungan pacaran Indrawati, Fenny; Sani, Riryn; Ariela, Jessica
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu72

Abstract

Dating is an exclusive relationship between an individual and his or her partner. This romantic relationship is of great importance for individuals in early adulthood. Furthermore, recent studies found that related problems in dating can decrease an individual's mental health. Therefore, individuals need high hope to effectively resolve conflicts and maintain the relationship well. While going through a romantic relationship, individuals can evaluate their relationships positively or negatively, termed as relationship quality. This study aims to examine whether hope correlates with relationship quality on 200 young adults who are currently in a dating romantic relationship. The present study is a quantitative study using The Hope Scale and The Perceived Relationship Quality Component as measuring instruments. The result shows that there is a significant relationship between hope and relationship quality. In other words, with higher hope, relationship quality will be higher, and vice versa. Other related findings are discussed.
Pengaruh religiositas terhadap kepuasan penrikahan pada orang tua yang memiliki anak dengan Down Syndrome Ruslan, Christella; Ariela, Jessica; Sutanto, Sandra Handayani
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh religiositas terhadap kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome di Jakarta dan Tangerang. Partisipan penelitian ini terdiri atas 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur religiositas adalah The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale dan Relationship Assessment Scale (RAS) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara religiositas dan kepuasan pernikahan. Akan tetapi, penelitian ini menemukan bahwa dimensi believing memiliki pengaruh yang signifikan (10.7%) terhadap kepuasan pernikahan orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome.
Pengaruh dimensi attachment avoidance dan anxiety terhadap kualitas hubungan berpacaran dewasa muda Angela, Irene; Ariela, Jessica
Jurnal Psikologi Udayana Vol 8 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Sarjana Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JPU.202`1.v08.i01.p04

Abstract

Dating relationship is a crucial part of the human life particularly for the young adults that it can affect the mental health of a person. Hence, the quality of dating relationship should be thoroughly considered because bad dating relationship could contribute negatively to a person’s life, to the person’s relationship with other people in the future and further to the next phase of dating relationship (marriage). Prior researches show that attachment is the preeminent indicators of the quality of relationship. Attachment is human desire to establish relationship based on shared affection with other individuals. Attachment also determines the direction and the basic understanding of individual toward that relationship. The objective of this research is to discern the dimension effect of attachment toward the quality of dating relationship for the young adults. Total participant of this research is 145 people. This research uses quantitative research method with measuring instrument of ‘The Experiences Close Relationship-Revised dan The Perceived Relationship Quality Component.’ The result of this research shows that there is dimension effect of attachment toward the quality of dating relationship by 44,8%. However, attachment avoidance give bigger impact towards relationship quality compare with attachment anxiety.
Hubungan antara agresi relasional dan self-esteem mahasiswi universitas X Erika Harianto; David Matahari; Jessica Ariela
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 4 No 2 (2017)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu64

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara agresi relasional dan self-esteem mahasiswi. Partisipan dari penelitian ini terdiri dari 281 mahasiswi aktif Universitas X yang berusia 18-25 tahun. Peneliti menggunakan kuesioner secara online untuk mengumpulkan data. Kuesioner mencakup tiga alat ukur yang sudah diadaptasi, yaitu Rosenberg Self-Esteem Scale, Self-Report of Aggression and Social Behavior Measure, dan Marlowe-Crowne Social Desirability Scale Form C.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi yang signifikan antara agresi relasional dan self-esteem. Penemuan lainnya terkait dengan variabel penelitian juga didiskusikan dalam penelitian ini.
Hubungan antara harapan dan kualitas hubungan pada dewasa muda yang sedang menjalani hubungan pacaran Fenny Indrawati; Riryn Sani; Jessica Ariela
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu72

Abstract

Pacaran merupakan hubungan eksklusif yang dijalani oleh individu dan pasangannya. Hubungan pacaran sangat penting bagi dewasa muda. Terlebih lagi, studi-studi terkini menemukan bahwa permasalahan terkait hubungan pacaran dapat menurunkan kesehatan mental individu. Oleh karena itu, individu membutuhkan harapan yang tinggi untuk dapat menyelesaikan konflik dengan efektif dan menjaga hubungan pacarannya dengan baik. Ketika menjalani hubungan romantis, individu juga dapat mengevaluasi hubungan pacarannya secara positif ataupun negatif yang disebut dengan kualitas hubungan. Studi ini bertujuan untuk meneliti apakah harapan memiliki korelasi dengan kualitas hubungan kepada 200 dewasa muda yang sedang menjalani hubungan pacaran. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan instrumen yaitu The Hope Scale dan The Perceived Relationship Quality Component. Hasil menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan antara harapan dan kualitas hubungan. Dengan kata lain, semakin tinggi harapan, maka semakin tinggi juga kualitas hubungan, dan sebaliknya. Penemuan lain yang berkaitan dengan harapan dan kualitas hubungan juga turut didiskusikan.