Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN KETERLIBATAN AYAH PADA REMAJA Sutanto, Sandra Handayani; Suwartono, Christiany
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 6, No 1 (2019): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.042 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-222

Abstract

Abstract - Apart from the noise and spark of the city, loneliness is often still engulfing teenagers. Previous research found that relationships with peers and parents were predictors of loneliness experienced by adolescents. However, no study has specifically examined parental involvement, especially father involvement. This study also aims to reveal the participation of fathers in parenting with loneliness in adolescents. This research is a quantitative study using a measurement tool adaptation from the UCLA Loneliness Scale and Father Involvement Scale. The sample size of this study was 189 adolescents by convenience sampling technique. The results showed that most teenagers felt lonely but were not related to father involvement in their lives. Discussion of the study tried to elaborate on the factors of location for data collection, developmental stages, and habits of adolescents. The results of the additional analysis showed that female adolescents tended to experience loneliness compared to male adolescents. Suggestions for research are given to get a more comprehensive picture of the phenomenon of loneliness in adolescents. Also, practical advice is also given to reduce loneliness in young women. Abstrak - Terlepas dari keramaian perkotaan, kesepian masih melanda para remaja. Penelitian sebelumnya menemukan bahwa relasi dengan teman sebaya dan orang tua merupakan prediktor dari kesepian yang dialami remaja. Namun, belum ada penelitian yang secara khusus meneliti keterlibatan orang tua, terutama keterlibatan ayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi ayah dalam pengasuhan dan hubungannya terhadap kesepian remaja. Studi survei kuantitatif ini menggunakan UCLA Loneliness Scale dan Father Involvement Scale, pada 189 remaja. Hasil menunjukkan hampir sebagian besar remaja merasakan kesepian, namun tidak berhubungan dengan keterlibatan ayah dalam kehidupan mereka. Hasil analisa tambahan menunjukkan bahwa remaja perempuan cenderung mengalami kesepian dibandingkan remaja laki-laki. Diskusi penelitian mencoba mengelaborasi faktor lokasi pengambilan data, tahapan perkembangan, dan kebiasaan remaja yang memengaruhi hasil. 
PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN DOWN SYNDROME Ruslan, Christella; Ariela, Jessica; Sutanto, Sandra Handayani
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.409 KB) | DOI: 10.24854/jpu02019-298

Abstract

Abstract ? This study aimed to examine the contribution of religiostiy toward marital satisfaction of parents whose child has Down syndrome in Jakarta and Tangerang. The sample of this research consisted of 54 individuals. The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale was used to measure the religiosity, while Relationship Assessment Scale (RAS) was used to measure the marital satisfaction. Findings indicated that religiosity is not significantly associated with marital satisfaction. However, the result indicated a significant contribution of Believing dimension of religiosity toward marital satisfaction (10.7%) of parents who had a child with Down syndrome.Abstrak ? Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh religiositas terhadap kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome di Jakarta dan Tangerang. Partisipan penelitian ini terdiri atas 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur religiositas adalah The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale dan Relationship Assessment Scale (RAS) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara religiositas dan kepuasan pernikahan. Akan tetapi, penelitian ini menemukan bahwa dimensi believing memiliki pengaruh yang signifikan (10.7%) terhadap kepuasan pernikahan orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome.
PENGARUH RELIGIOSITAS TERHADAP KEPUASAN PERNIKAHAN PADA ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN DOWN SYNDROME Ruslan, Christella; Ariela, Jessica; Sutanto, Sandra Handayani
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 7, No 1 (2020): Jurnal Psikologi Ulayat
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu02019-298

Abstract

Abstract ? This study aimed to examine the contribution of religiostiy toward marital satisfaction of parents whose child has Down syndrome in Jakarta and Tangerang. The sample of this research consisted of 54 individuals. The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale was used to measure the religiosity, while Relationship Assessment Scale (RAS) was used to measure the marital satisfaction. Findings indicated that religiosity is not significantly associated with marital satisfaction. However, the result indicated a significant contribution of Believing dimension of religiosity toward marital satisfaction (10.7%) of parents who had a child with Down syndrome.Abstrak ? Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh religiositas terhadap kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome di Jakarta dan Tangerang. Partisipan penelitian ini terdiri atas 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur religiositas adalah The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale dan Relationship Assessment Scale (RAS) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara religiositas dan kepuasan pernikahan. Akan tetapi, penelitian ini menemukan bahwa dimensi believing memiliki pengaruh yang signifikan (10.7%) terhadap kepuasan pernikahan orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome.
RELIABILITAS DAN VALIDITAS SELF-COMPASSION SCALE VERSI BAHASA INDONESIA Sugianto, Dicky; Suwartono, Christiany; Sutanto, Sandra Handayani
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Jurnal Psikologi Ulayat (Forthcoming)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara (KPIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu02020-337

Abstract

Abstract ? Self-compassion is a healthy attitude toward oneself which positively associated to an individual?s mental health. Self-Compassion Scale (SCS) is a common instrument to measure levels of self-compassion However, to date, there is no study that evaluates the psychometric properties of the Indonesian version of SCS. This study aims to adapt the SCS into Indonesian language and to evaluate the psychometric properties of the Indonesian version of SCS. Participants in this study were 329 college students enrolled in universities in Jakarta and surrounding areas and were recruited through convenience sampling. Instrument used in this research is the Indonesian version of SCS, which we named Skala Welas Diri (SWD). The result of psychometric evaluation using confirmatory factor analysis (CFA), construct validity, and Cronbach?s Alpha coefficient showed good validity and reliability of SWD. The study suggested that SWD have a similar theoretical model as SCS. The study concludes that SWD could be used as an adequate measurement of self-compassion.Abstrak ? Welas diri (self-compassion) merupakan sebuah sikap yang sehat terhadap diri dan berkaitan dengan kesehatan mental. Self-Compassion Scale (SCS) merupakan instrumen yang umum digunakan untuk mengukur welas diri, tetapi belum ada penelitian yang melihat kualitas psikometrik dari adaptasi SCS Bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan adaptasi dan uji psikometrik SCS Bahasa Indonesia. Partisipan dalam penelitian ini adalah 329 mahasiswa aktif di salah satu universitas di Jakarta dan sekitarnya yang direkrut dengan convenience sampling. Instrumen yang digunakan adalah SCS yang diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia dan diberi nama Skala Welas Diri (SWD). Berdasarkan hasil uji psikometrik menggunakan confirmatory factor analysis (CFA), uji validitas konstruk, dan koefisien Cronbach?s Alpha, ditemukan bahwa SWD memiliki validitas dan reliabilitas yang baik, serta memiliki model teoretik yang sama dengan SCS. Disimpulkan bahwa SWD dapat digunakan sebagai skala yang mumpuni untuk mengukur welas diri. 
Hubungan antara kesepian dan keterlibatan ayah pada remaja Sutanto, Sandra Handayani; Suwartono, Christiany
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 6 No 1 (2019)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu85

Abstract

Apart from the noise and spark of the city, loneliness is often still engulfing teenagers. Previous research found that relationships with peers and parents were predictors of loneliness experienced by adolescents. However, no study has specifically examined parental involvement, especially father involvement. This study also aims to reveal the participation of fathers in parenting with loneliness in adolescents. This research is a quantitative study using a measurement tool adaptation from the UCLA Loneliness Scale and Father Involvement Scale. The sample size of this study was 189 adolescents by convenience sampling technique. The results showed that most teenagers felt lonely but were not related to father involvement in their lives. Discussion of the study tried to elaborate on the factors of location for data collection, developmental stages, and habits of adolescents. The results of the additional analysis showed that female adolescents tended to experience loneliness compared to male adolescents. Suggestions for research are given to get a more comprehensive picture of the phenomenon of loneliness in adolescents. Also, practical advice is also given to reduce loneliness in young women.
Pengaruh religiositas terhadap kepuasan penrikahan pada orang tua yang memiliki anak dengan Down Syndrome Ruslan, Christella; Ariela, Jessica; Sutanto, Sandra Handayani
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 7 No 1 (2020)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh religiositas terhadap kepuasan pernikahan pada orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome di Jakarta dan Tangerang. Partisipan penelitian ini terdiri atas 54 orang. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengukur religiositas adalah The Four Basic Dimensions of Religiousness Scale dan Relationship Assessment Scale (RAS) untuk mengukur kepuasan pernikahan. Hasil penelitian ini adalah tidak terdapat korelasi yang signifikan antara religiositas dan kepuasan pernikahan. Akan tetapi, penelitian ini menemukan bahwa dimensi believing memiliki pengaruh yang signifikan (10.7%) terhadap kepuasan pernikahan orangtua yang memiliki anak dengan Down syndrome.
Reliabilitas dan validitas Self-Compassion Scale versi Bahasa Indonesia Sugianto, Dicky; Suwartono, Christiany; Sutanto, Sandra Handayani
Jurnal Psikologi Ulayat: Indonesian Journal of Indigenous Psychology Vol 7 No 2 (2020)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu107

Abstract

Self-compassion is a healthy attitude toward oneself which positively associated to an individual’s mental health. Self-Compassion Scale (SCS) is a common instrument to measure levels of self-compassion However, to date, there is no study that evaluates the psychometric properties of the Indonesian version of SCS. This study aims to adapt the SCS into Indonesian language and to evaluate the psychometric properties of the Indonesian version of SCS. Participants in this study were 329 college students enrolled in universities in Jakarta and surrounding areas and were recruited through convenience sampling. Instrument used in this research is the Indonesian version of SCS, which we named Skala Welas Diri (SWD). The result of psychometric evaluation using confirmatory factor analysis (CFA), construct validity, and Cronbach’s Alpha coefficient showed good validity and reliability of SWD. The study suggested that SWD have a similar theoretical model as SCS. The study concludes that SWD could be used as an adequate measurement of self-compassion.
Peran Keterlibatan Ayah Dan Kesepian Terhadap Kepuasan Hidup Remaja Sutanto, Sandra Handayani; Suwartono, Christiany
Intuisi : Jurnal Psikologi Ilmiah Vol 13, No 1 (2021): Mei 2021
Publisher : Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/intuisi.v13i1.28619

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel kesepian yang dialami remaja dan keterlibatan ayah dalam kehidupan mereka terhadap kepuasan hidup yang mereka persepsikan/rasakan. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa keterlibatan ayah turut memengaruhi kepuasan hidup remaja. Kesepian yang dirasakan oleh remaja akan menurunkan kepuasan hidup. Metode penelitian yang akan digunakan adalah korelasional non-eksperimental dengan menggunakan kuesioner UCLA Loneliness Scale, Father Involvement Scale dan Satisfation with Life Scale yang diadaptasi sesuai dengan keperluan penelitian. Subjek penelitian adalah remaja yang berusia 14-17 tahun sebanyak 173 orang, yang didapat dengan metode convenience sampling. Data dianalisa dengan teknik regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dan kesepian bersama-sama memberikan pengaruh terhadap kepuasan hidup remaja, dengan dimensi interaksi ayah-anak memberikan kontribusi paling besar terhadap kepuasan hidup remajaThis research aims examined the effect of loneliness and perceived father involvement to adolescence’s life satisfaction. Previous research show that father involvement has an effect or increase to life satisfaction in adolescence, and loneliness has decrease life satisfaction.The study conducted with quantitative method by using UCLA Loneliness Scale, Father Involvement Scale and Satisfaction with Life Scale. Respondents of this research are 173 adolescencein age range 14-17 years old, that we got by convenience sampling technique. All the data analyzed with multiple regression. Result of the study showed father’s involvement and loneliness variable together were effect on teen’s life satisfaction. Engagement between father and adolescence play a significance contribution to teen’s satisfaction of life
Regulasi diri kesehatan dan welas diri sebagai prediktor perilaku pencegahan COVID-19 pada sampel Indonesia Dicky Sugianto; Jessica Amelia Anna; Sandra Handayani Sutanto
Jurnal Psikologi Ulayat Vol 9 No 2 (2022)
Publisher : Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24854/jpu409

Abstract

The negligence of health protocols of COVID-19 prevention in Indonesia arises concerns in the mitigation of the pandemic. This study aims to examine health self-regulation and self-compassion as predictors of COVID-19 preventive behavior. A sample consisting of 366 participants in Indonesia recruited through non-probability sampling completed an online survey. Findings showed that health self-regulation and self-compassion predict COVID-19 preventive behavior. Age is also positively correlated with COVID-19 preventive behavior. The results indicate the importance of health self-regulation and self-compassion promotion to flatten the pandemic curve.
Pengenalan Gaya Belajar Siswa Bagi Guru-Guru SDI Desa Kedung Dalem Wiwit Puspitasari Dewi; Rijanto Purbojo; Sandra Handayani Sutanto; Yuliana Anggreany
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.322 KB)

Abstract

Pendidikan untuk kemajuan bangsa dilaksanakan dengan proses yang berkualitas. Diawali oleh suatu sistem pendidikan yang dilaksanakan pada level negara dan kemudian secara sistemis dilaksanakan terutama oleh guru, siswa, dan orang tua. Dalam berbagai tingkatan pendidikan, interaksi antara guru dan siswa merupakan hal yang sangat penting. Keterikatan atau engagement siswa pada proses belajar merupakan syarat utama keberhasilan proses belajar. Permasalahan yang sering muncul adalah bagaimana guru mengenali karakteristik belajar setiap siswa untuk manghasilkan proses belajar yang lebih berkualitas. Setiap siswa umumnya memiliki berbagai cara dalam menerima dan mengolah informasi, sehingga guru perlu memiliki pengetahuan mengenai sensory learning style atau gaya belajar. Gambaran permasalah ini terjadi di Desa Kedung Dalem, Tangerang di mana para guru masih banyak melakukan kegiatan belajar mengajar konvensional dengan metode ceramah. Solusi yang ditawarkan adalah dengan pemberian pengetahuan mengenai gaya belajar dan memfasilitasi pengalaman sederhana dalam merencanakan kegiatan yang memaksimalkan gaya belajar. Kegiatan PkM dilakukan satu kali kepada guru-guru SD dan PAUD di Desa Kedung Dalem bekerjasama dengan Habitat for Humanity yang sudah terlebih dahulu membangun Desa Kedung Dalem. Kegiatan ini dilakukan oleh tim Fakultas Psikologi dengan bidang keahlian di pendidikan, perkembangan anak, dan orang dewasa. Bagian pertama kegiatan berupa seminar mengenai jenis gaya belajar dan metode pengajaran berdasarkan gaya belajar. Bagian kedua berupa workshop berkelompok untuk membuat rencana dan kegiatan pembelajaran berdasarkan gaya belajar. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan rata-rata hasil posstest dibandingkan dengan pretest sebesar 3.5 poin dan hasil diskusi menunjukkan para peserta sudah mampu memberikan rencana kegiatan sesuai tujuan dengan metode yang memaksimalkan gaya belajar.