Rosi Rosmayanti
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PELESTARIAN “KUE MAYIT” SEBAGAI KUE TRADISIONAL GARUT Rosi Rosmayanti; Elly Lasmanawati; Atat Siti Nurani
Media Pendidikan Gizi dan Kuliner Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.756 KB) | DOI: 10.17509/boga.v8i2.21960

Abstract

Hasil studi lapangan yang dilakukan penulis, ditemukan bahwa kue tradisional Garut, yaitu “Kue Mayit” sudah sulit ditemukan di pasar tradisional dan toko oleh-oleh, hal ini karena beberapa pembuat sudah tidak menjual “Kue Mayit”, ada pula yang telah meninggal dan tidak memiliki generasi penerus, sehingga dibutuhkan upaya pelestarian, agar kue ini tetap ada dan tidak punah. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan gambaran “Kue Mayit” mengenai sejarah, bahan, alat, proses pengolahan, dan upaya pelestariannya. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu “Kue Mayit” memiliki bentuk, warna yang putih seperti “mayit” , dalam agama islam berarti mayat yang dibungkus kain kafan berwarna putih. Kue ini diperkirakan ada sejak tahun 1962. Bahan yang digunakan yaitu tepung beras ketan, kelapa setengah tua, dan gula merah bojongloa. Perbandingan tepung ketan, gula merah, dan kelapa yaitu pembuat A menggunakan 2:1:1, B menggunakan 2:1.5:1 dan E menggunakan 1,4:0.5:1 dalam satuan kilogram. Alat yang digunakan, wajan, jubleg batu, halu, tampah, saringan tepung, gelas. Plastik, kap plastik, dus digunakan sebagai alat pengemasan, toples digunakan sebagai alat penyajian. Pengolahannya dimulai dengan menumbuk beras ketan yang sudah dicuci dan direndam, kemudian saring. Tepung dibibis menggunakan air garam sampai lembab, berbentuk kerikil. Panaskan wajan menggunakan api sedang, masukkan tepung yang sudah dibibis ke dalam wajan menggunakan saringan sampai membentuk bulatan, masukkan enten, kemudian gulung, tekan bagian kiri dan kanannya, gunting bagian yang kurang merata. Kue ini disajikan pada saat hari raya, syukuran, pesta, upacara adat pertanian. Upaya pelestarian melalui pendokumentasian melalui pembuatan, video dokumenter, video tutorial.