Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISA HARMONIK PASANG SURUT DENGAN METODE ADMIRALTY PADA STASIUN BERJARAK KURANG DARI 50 KM Fitriana, Dina; Oktaviani, Nadya; Khasanah, Isna Uswatun
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Vol 6 No 1 (2019): Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.501 KB) | DOI: 10.36754/jmkg.v6i1.113

Abstract

Pasang surut laut merupakan sebuah fenomena naik dan turunnya permukaan air laut di bumi akibat pengaruh gravitasi benda luar angkasa, terutama matahari dan bulan. Pengamatan pasang surut laut sangat penting dalam penentuan referensi vertikal, untuk menyatukan data-data pengukuran di laut dan di daratan agar dapat diterjemahkan dalam satu kesatuan sistem pemetaan. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki luas laut 3,25 juta km2 dari 7,81 juta km2 total luas wilayah Indonesia, sudah seharusnya memiliki stasiun pasang surut yang tersebar merata di seluruh Indonesia. Penempatan stasiun tersebut juga harus tepat lokasi karena setiap perairan memiliki karateristik tersendiri. Badan Informasi Geospasial (BIG) mengelola 138 stasiun pasang surut (pasut) yang terdistribusi di seluruh wilayah Indonesia. Stasiun pasut tersebut pada umumnya ditempatkan di dermaga/pelabuhan, sehingga jarak antar staisun pasang surut menyesuaikan ketersediaan dermaga yang ada. Pada penelitian ini dilakukan analisa harmonik pasut dengan metode admiralty pada stasiun pasut BIG yang jarak antar stasiunnya kurang dari 50 km, disumsikan tipe pasut di lokasi yang berdekatan tersebut sama. Lokasi penelitian adalah stasiun pasut Ulee Lhue dibandingkan dengan stasiun pasut Malahayati, stasiun pasut Pel. Ciwandan dibandingkan dengan stasiun pasut Serang, stasiun pasut Sunda Kelapa dibandingkan dengan Pondok Dayung, dan stasiun pasut Pameungpeuk dibandingkan dengan stasiun pasut Pamayangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tipe pasut dilokasi yang dibandingkan tersebut memiliki karakteristik yang sama.
Pemodelan Garis Pantai Menggunakan Metode Interpolasi Stacked Curve Spline Tension Oktaviani, Nadya; Hartanto, Prayudha; Susetyo, Danang Budi; Kusuma, Hollanda Arief; Ardhitasari, Yustisi; Dewi, Ratna Sari
TEKNIK Vol. 42, No. 2 (2021): August 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/teknik.v42i2.32940

Abstract

Wilayah pesisir merupakan lingkungan dinamis yang dipengaruhi oleh interaksi atmosfer, daratan dan lautan. Demikian pula, posisi garis pantai juga selalu berubah karena komponen alami dan ulah manusia seperti erosi, gelombang, pasang harian, badai, dan pembangunan yang terjadi di kawasan pesisir. Dalam literatur, posisi garis pantai dapat diidentifikasi berdasarkan berbagai proxi seperti: fitur pantai yang diidentifikasi dari foto udara atau citra resolusi sangat tinggi dan indikator berbasis datum pasang surut yang diekstraksi dari survei lapangan. Penelitian ini mengusulkan suatu metode dalam memodelkan garis pantai berbasis datum dengan mengintegrasikan berbagai data batimetri termasuk data single beam dan multibeam echo sounding, Digital Elevation Model Nasional, data batimetri nasional dan data batimetri yang dihasilkan dari citra satelit. Metode stacked curve spline tension diterapkan untuk mengasimilasi berbagai data batimetri tersebut dan untuk membangun garis pantai. Berdasarkan hasil uji akurasi diperoleh kemiripan garis pantai yang bervariasi akurasinya yaitu garis pantai LAT memiliki tingkat akurasi sebesar 29.28%, garis pantai MSL sebesar 65.45% dan garis pantai HAT sebesar 47.48%. Variasi akurasi yang diperoleh dapat terjadi karena beberapa hal diantaranya minimnya data input kedalaman yang digunakan, kerapatan data kedalaman yang sangat bervariasi, perbedaan waktu perolehan data antara data yang digunakan untuk penyusunan Peta LPI dan data yang digunakan dalam penelitian ini. Meskipun hasil uji akurasi yang diperoleh masih kurang memuaskan metode yang disusulkan ini cukup menjanjikan untuk diadopsi sebagai metode alternatif dalam pembangunan garis pantai dan untuk mengatasi keterbatasan data, waktu dan biaya dalam penyediaan garis pantai nasional.
PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN UPAH TERHADAP KESEMPATAN KERJA DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI BALI Oktaviani, Nadya; Wardana, Gede
E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana Vol 11 No 2 (2022): VOL 11 NO 2, FEBRUARI 2022 [405-805]
Publisher : E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemiskinan dapat ditangani apabila tercipta kesempatan kerja yang layak dan mampu memberikan pendapatan yang dapat menjamin kehidupan para pekerja dan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh tingkat pendidikan dan upah terhadap kesempatan kerja dan kemiskinan di Kabupaten/Kota Provinsi Bali. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan 72 jumlah pengamatan, selanjutnya dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dan upah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesempatan kerja di Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Tingkat pendidikan, upah, dan kesempatan kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan di Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Kesempatan kerja bukan sebagai variabel intervening tingkat pendidikan (X1) terhadap kemiskinan (Y2) di Kabupaten/Kota Provinsi Bali atau dengan kata lain tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kemiskinan melalui kesempatan kerja. Kesempatan kerja bukan sebagai variabel intervening upah (X2) terhadap kemiskinan (Y2) di Provinsi Bali atau dengan kata lain upah tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap kemiskinan melalui kesempatan kerja. Kata unci : tingkat pendidikan, upah, kesempatan kerja, kemiskinan.