Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Kesesuaian Pelayanan Informasi Obat (PIO) di Apotek Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Rahmi Nurhaini; Fany Munasari; Ratna Agustiningrum
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11 No 1 (2020): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Drug Information Services (PIO) at this time is not just delivering drugs but drugs must be clearly informed to patients so that patients are not mistaken in using the drugs received. A service is considered good if it is in accordance with established standards. This study aims to determine the suitability of information services carried out by Pharmacists in Apotek Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. This research is descriptive in nature using total sampling. The sample in this study were 3 Pharmacists. The results showed that the suitability of drug information service (PIO) in Apotek Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten was the most frequently performed namely explaining the time of use of the drug 100% always done and explaining the amount of drug taken at the time drinking in patient 100% always done while explaining the side effects medication from drugs given to patients 100% rerely done.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Dan Pengontrolan Penyakit Tidak Menular : Posbindu Ptm Di Dusun Gunung Cilik Desa Watu Gajah Gedangsari Gunung Kidul Istianna Nurhidayati; Sri Handayani; Ratna Agustiningrum
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i2.134

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian utama di dunia. WHO memaparkan 29 juta (80%) kematian  karena penyakit tidak menular terjadi di negara berkembang. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang. Pada awal perjalanan Penyakit tidak menular seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Tujuan kegiatan ini adalah untukmeningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian dan mengontrol penyakit tidak menular di dusun gunung cilik Watu gajah gunung kidul.Kegiatan melibatkan tokoh masyarakat, kader kesehatan dan para penderita penyakit tidak menular di dusun Gunung cilik. Kegiatan dilakukan dengan tiga tahap yaitu sosialisasi, pengorganisasian dan pelatihan kader. Sosialisasi dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit tidak menular dan pentingnya Posbindu PTM, pengorganisasian Posbindu untuk membentuk kepengurusan dan pelatihan kader untuk membekali kader dalam pelayanan posbindu. Kegiatan dilaksankan dengan baik dan mendapat respon kooperatif , antusias dan aktif setiap kegiatan dilakukan . pemerintah desa Watu gajah dan Puskesmas Gedangsari  mendukung keberadaan posbindu PTM di dusun Gunung cilik  untuk mengendalikan dan mengontrol penyakit tidak menular.
UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 DENGAN“GOTONGROYONG JOGOTONGGO” DI RW VIII DAN RW X DESA JOMBORAN KLATEN TENGAH - KLATEN Istianna Nurhidayati; Sri Handayani; Ratna Agustiningrum
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i1.101

Abstract

Penambahan dan penyebaran kasus COVID-19 secara global berlangsung cukup cepat. Pada tanggal 28 Maret 2020 WHO memasukkannya dalam kategori Very High risk assessment dimana pada saat itu telah dilaporkan total temuan kasus infeksi sebesar 571.678  kasus dengan total 26.494 kematian. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian dan pencegahan penularan penyakit Covid-19 di RW VIII dan X desa Jomboran Klaten Tengah Klaten. Kegiatan melibatkan tokoh masyarakat, remaja serta kader kesehatan. Kegiatan melalui tiga tahap yaitu tahap awal yaitu sosialisasi, tahap ke dua adalah pelaksanaan. Tahap pelaksanaan   yang  meliputi edukasi masyarakat, pengorganisasian, pelatihan pemuda dan kader kesehatan, pendampingan pemantauan isolasi mandiri dengan diakhiri tahap evaluasi kegiatan. Edukasi masalah Covid dilakukan dengan whatsApp group, spanduk dan poster, pelatihan kader dan karang taruna. Kegiatan dilaksanakan dengan baik dan diperoleh keadaan kesehatan Masyarakat RW VIII dan X tidak ada yang terconfirm Covid-19.  Pemerintah Desa Jomboran mendukung keberadaan gotongroyong jogo tonggo  untuk mencegah penularan Covid-19. Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, Pencegahan, Covid-19.
ASI dan Status Gizi Chori Elsera; Esri Rusminingsih; Ratna Agustiningrum; Nur Wulan Agustina; Dwi Miyono
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.005 KB)

Abstract

Latar Belakang: Pertumbuhan dan perkembangan bayi dipengaruhioleh jumlah asupan nutrisi. Sumber nutrisi utama pada bayi usia 0-6bulan adalah ASI. Pada usia tersebut, bayi belum direkomendasikanuntuk mendapat makanan tambahan selain ASI, yang disebabkanoleh belum siap sistem pencernaan tubuh bayi. ASI adalah makananterbaik untuk bayi. Cakupan pemberian ASI di walayah kerjaPuskesmas Klaten Utara adalah 65% pada tahun 2016, dengan total323 bayi usia 0-6 bulan. Tujuan: Diketahui adakah hubunganpemberian ASI dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan. Metode:Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik denganpendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian inisejumlah 48 bayi usia 0-6 bulan. Teknik pengambilan sampel dengannonprobability yaitu cluster sampling. Analisa data menggunakanSpearman Rho. Hasil: Karakteristik responden yaitu rata-rata usia3,33 bulan, jenis kelamin bayi Sebagian besar adalah laki-lakidengan BB rata rata 4,52 kg. Pemberian ASI sebanyak 93,8% atausejumlah 45 responden dan status gizi bayi Sebagian besar baiksebanyak 89,6% (sejumlah 43 bayi). Menunjukkan bahwa adahubungan antara pemberian ASI dengan status gizi pada bayi usia 0-6 bulan.
Kepatuhan Perawat dalam Cuci Tangan 5 Moment sebagai Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial Masa Pandemi Covid-19 Sri Handayani; Burhanuddin Nur Susanto; Nur Wulan Agustina; Ratna Agustiningrum
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.408 KB)

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan permasalahan kesehatan yang dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas pasien yang dirawat di rumah sakit. Salah satu tahap yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian infeksi adalah melalui kebersihan tangan. Perawat sebagai petugas medis harus senantiasa melakukan upaya pencegahan salah satunya dengan cuci tangan dalam 5 moment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan perawat dalam cuci tangan 5 moment sebagai upaya pencegahan infeksi nosokomial masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan sejumlah 86 responden. Uji statistik menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian diperoleh data masih ditemukan 33,6% perawat yang tidak patuh cuci tangan dalam 5 moment. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dalam cuci tangan 5 moment adalah usia, jenis, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang  kewaspadaan standar cuci tangan.
Support of Family Rewards for Positive Self-Image in Adolescents with Thalassemia Nur Wulan Agustina; Ratna Agustiningrum; Wahyuni Wahyuni; Maryatun Maryatun
Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences Vol 3 No 2 (2022): Indonesian Journal of Nursing and Health Sciences: October 2022
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijnhs.v3i2.1212

Abstract

Thalassemia is a condition that occurs due to blood disorders that are carried from birth. This condition is characterized by a lack of oxygen-carrying protein in addition to the presence of a number of red blood cells in the body that is less than normal. One form of treatment is a blood transfusion. Continuous blood transfusions can result in physical and psychological problems. Psychological problems that occur include the acceptance of a negative self-image. The purpose of this research is to analyze the support of family self-esteem on self-image thalassemia adolescents. Research using cross sectional approach. The research sample consisted of 30 thalassemia adolescents at PT RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten which is recorded as routinely carrying out blood transfusions. Data was collected using a questionnaire. Data analysis used the pearson product moment test. The results of the study found that the majority of families provide good family esteem support and most adolescents with thalassemia have a positive self-image. The conclusion of the study is that the better the appreciation support given by the family, the more positive the self-image of adolescents with thalassemia will be.
Upaya Optimalisasi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah melalui Deteksi Dini Tumbuh Kembang Fitriana Noor Khayati; Ratna Agustiningrum; Dwi Mulyaningsih
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 2 (2023): April
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i2.98

Abstract

Latar belakang: Fase awal kehidupan, terutama masa sejak dalam kandungan hingga tahun kedua kehidupan anak, merupakan masa yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Deteksi dini defisit perkembangan sangat penting untuk identifikasi dini perbedaan perkembangan pada anak prasekolah, termasuk memantau keluhan orang tua tentang kemungkinan masalah perkembangan pada anak. Tujuan: Tujuan dari kegiatan ini diharapkan dapat mendeteksi dini tumbuh kembang anak usia pra sekolah. Metode: Kegiatan ini dilaksanakan di KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten. Instrumen yang digunakan berupa timbangan digital dan pengukur tinggi badan serta form Kuesioner Pra Skrinig Perkembangan (KPSP) dari Kemenkes RI. Hasil: Status gizi sebagian besar siswa tergolong status gizi normal. Gambaran perkembangan anak di KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten sebagian besar sesuai (88,64%). Kesimpulan: Pertumbuhan siswa di KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten sebagian besar normal dan perkembangan siswa di KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten sebagian besar sesuai dengan umur. Kata Kunci: anak usia pra sekolah, deteksi dini, tumbuh kembang ________________________________________________________________________________________ Abstract Background: The early years of life, especially the period from the womb to the first two years of life, are extremely important for the growth and development of a child. Early detection of developmental gaps is very important for early detection of developmental gaps in preschool children. This includes monitoring parent complaints about child development issues. Objective: to help recognize the early growth and development of preschoolers. Method: This activity took place on KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten. The instruments used were a digital scale and height scale and the Indonesian Ministry of Health's Developmental Pre-Screening Questionnaire (KPSP) form. Result: Nutritional status measurements indicated that most of the students belonged to normal nutritional status. The description of child development in KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten is mostly appropriate (88.64%). Conclusion: student development at KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten is mostly normal and student development at KBTK Aisyiyah Sumberejo Klaten is mostly appropriate.   Keywords: pre-school age children, early detection, growth and development
Kajian Stunting pada Anak Usia 0 - 60 Bulan ditinjau dari Faktor Ibu Ratna Agustiningrum; Sri Handayani; Nur Wulan Agustina
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i3.1181

Abstract

Masalah stunting yang dialami oleh sebagian besar anak masih menjadi masalah gizi utama. Stunting dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan status kesehatan pada anak. Kasus stunting pada anak juga berhubungan dengan peningkatan kerentanan anak terhadap penyakit, baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Faktor risiko stunting dapat berasal dari faktor anak ataupun faktor ibu. Ibu mempunyai peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Status gizi balita sangat dipengaruhi oleh peran ibu, terutama sejak masa sebelum kehamilan hingga setelah melahirkan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kejadian stunting pada anak usia 0 – 60 bulan di tinjau dari faktor ibu di Puskesmas Jogonalan Klaten. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subyek penelitian adalah anak usia 0-60 bulan dengan ibu sebagai responden. Obyek penelitian adalah kejadian stuntung dan faktor yang mempengaruhi dikaji dari faktor ibu. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan regresi logistik berganda. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diperoleh data terlihat bahwa variabel pendidkan ibu dan tinggi badan ibu mempunyai  nilai signifikansi ≤ 0,05, sedang variabel status kerja, usia, frekuensi ANC dan ukuran LILA  mempunyai nilai sinifikansi > dari 0,05. Kesimpulan penelitian adalah faktor ibu yang mempengaruhi kejadian stunting pada anak usia 0 -60 bulan adalah tingkat pendidikan dan tinggi badan ibu.
Aktifitas Fisik Berhubungan dengan Risiko Jatuh pada Lansia Ratna Agustiningrum; Ambar Winarti; Setianingsih Setianingsih; Suyami Suyami; Ihda Khusnawati
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 11, No 3 (2023): Agustus 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.11.3.2023.645-654

Abstract

Lansia adalah seorang individu yang masuk dalam kelompok rentan karena mengalami degenerasi sel sehingga terjadi penurunan kemampuan pada sistem musculoskeletal. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan aktivitas fisik yang dikaitkan dengan faktor risiko terjadinya jatuh pada lansia. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik dengan risiko jatuh pada lansia di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. Desain penelitian ini adalah kuantitatif korelasi cross sectional. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan simple random sampling dan diperoleh 77 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Instrument penelitian menggunakan kuesioner GPAQ dan lembar observasi TUGT. Analisa data menggunakan uji Kendall’s Tau. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah mayoritas lansia berjenis kelamin laki-laki (50,6%), dengan rerata usia 66,19 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 44,2% lansia dalam kategori aktivitas fisik tingkat sedang dan sebanyak 53,2% lansia dalam kategori dengan resiko jatuh mostly independent. Hasil uji Kendall’s Tau menunjukkan hasil p=0,000, r=0,614. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan risiko jatuh pada lansia di Desa Sudimoro, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, dengan hubungan kuat ke arah positif yang artinya semakin rendah aktivitas fisik lansia maka semakin tinggi risiko jatuh pada lansia.
ASI dan Status Gizi Chori Elsera; Esri Rusminingsih; Ratna Agustiningrum; Nur Wulan Agustina; Dwi Miyono
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 12th University Research Colloquium 2020: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Pertumbuhan dan perkembangan bayi dipengaruhioleh jumlah asupan nutrisi. Sumber nutrisi utama pada bayi usia 0-6bulan adalah ASI. Pada usia tersebut, bayi belum direkomendasikanuntuk mendapat makanan tambahan selain ASI, yang disebabkanoleh belum siap sistem pencernaan tubuh bayi. ASI adalah makananterbaik untuk bayi. Cakupan pemberian ASI di walayah kerjaPuskesmas Klaten Utara adalah 65% pada tahun 2016, dengan total323 bayi usia 0-6 bulan. Tujuan: Diketahui adakah hubunganpemberian ASI dengan status gizi bayi usia 0-6 bulan. Metode:Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik denganpendekatan cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian inisejumlah 48 bayi usia 0-6 bulan. Teknik pengambilan sampel dengannonprobability yaitu cluster sampling. Analisa data menggunakanSpearman Rho. Hasil: Karakteristik responden yaitu rata-rata usia3,33 bulan, jenis kelamin bayi Sebagian besar adalah laki-lakidengan BB rata rata 4,52 kg. Pemberian ASI sebanyak 93,8% atausejumlah 45 responden dan status gizi bayi Sebagian besar baiksebanyak 89,6% (sejumlah 43 bayi). Menunjukkan bahwa adahubungan antara pemberian ASI dengan status gizi pada bayi usia 0-6 bulan.