Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

PENGARUH VARIASI KADAR PROPILENGLIKOL TERHADAP UJI KUALITAS SEDIAAN SALEP GETAH PEPAYA (Carica papaya L) MENGGUNAKAN BASIS HIDROKARBON Prasetya, Ardhi; Rahmawati, Farida; Handayani, Sri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 4, No 1 (2013)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi kadar propilenglikol terhadap uji kualitas salep getah pepaya (Carica papaya L) dengan menggunakan basis hidrokarbon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas salep getah pepaya dengan basis hidrokarbon. Penelitian ini meliputi pembuatan salep dengan menggunakan bahan aktif getah pepaya dengan bobot salep hingga 10 gram metode yang digunakan triturasi, dilanjutkan dengan pengujian kualitas dari salep getah pepaya meliputi uji organoleptis, uji daya sebar, uji daya lekat, uji daya proteksi, dan uji pH. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental. Sampel yang digunakan adalah pepaya jenis semangkaBerdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa getah pepaya dalam sediaan salep memliki uji kualitas organoleptis dengan bentuk masa lembek, warna putih dan bau aroma mawar. Hasil uji organoleptis, uji pH dan daya proteksi dianalisis secara deskriptif sedangkan hasil uji daya sebar dan daya lekat dianalisis secara statistik dengan uji normalitas dan homogenitas dengan Kolmogorov-Smirnov test dilanjutkan uji statistik analisis varian (anova) satu jalan dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan ke uji Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95%.Berdasarkan penelitian yang dilakukan salep getah pepaya dengan variasi kadar propilenglikol yang paling baik dari ketiga formula adalah formula I dengan krim berbentuk masa salep berwarna putih memiliki aroma mawar, pH 5, daya sebar 71,08 ± 1,1427, daya lengket 5,2466 ± 0,9669 dan memiliki daya proteksi sampai menit ke-5. Kata kunci : Uji Kualitas, Basis Hidrokarbon, Buah Pepaya
FORMULASI GEL ANTINYAMUK MINYAK ATSIRI BATANG SEREH WANGI (Cymbopogon nardus ,L. Rendle ) Novita Dewi, Lila; Nurhaini, Rahmi; Handayani, Sri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : CERATA Jurnal Ilmu Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) bermanfaat untuk anti radang, antinyamuk, menghilangkan rasa sakit dan melancarkan sirkulasi darah (Hariana, 2006).Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental, dimana dalam pelaksanaannya dilakukan perlakuan tertentu.Langkah pertama adalah destilasi minyak atsiri batang sereh wangi dengan destilasi air-uap air. Selanjutnya dibuat gel dengan basis carbopol dan tragakan dengan berbagai konsentrasi. Gel yang dibuat kemudian dilakukan uji kontrol kualitas seperti uji organoleptis, uji derajat keasaman atau pH, uji daya lekat dan uji daya proteksi. Hasil uji organoleptis, uji pH dan daya proteksi dianalisis secara deskriptif sedangkan hasil uji daya sebar dan daya lekat dianalisis secara statistic dengan uji normalitas dan homogenitas dengan Kolmogorov-Smirnov test dilanjutkan uji statistic analisis varian (anova) satu jalan dengan tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan ke uji Tukey HSD dengan tingkat kepercayaan 95%.Berdasarkan penelitian yang dilakukan formulasi gel  antinyamuk minyak atsiri batang sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) yang baik dari kelima formula adalah formula I, formula II dan formula III.Kesimpulan dari penelitian yang dilakukan adalah formulasi gel  antinyamuk minyak atsiri batang sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) yang memenuhi standar kualitas gel adalah formula I, formula II dan formula III. Kata kunci: Formulasi Gel, Minyak Atsiri, Batang Sereh Wangi
Standarisasi Parameter Spesifik dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Biji Alpukat (Persea americana Mill) Rahmi Nurhaini; Sri Handayani; Safira Norosa Yusmah
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 11 No 2 (2020): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Standardisasi ekstrak tumbuhan obat di Indonesia merupakan salah satu tahapan penting dalam pengembangan obat asli Indonesia. Biji alpukat (Persea americana Mill) merupakan salah satu bagian tanaman yang mengandung senyawa aktif diantaranya adalah golongan flavonoid, alkaloid, dan saponin. Senyawa aktif tersebut, khususnya golongan flavonoid mempunyai aktivitas sebagai antifungi, antiviral dan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan standardisasi ekstrak etanol biji alpukat sehingga diharapkan dapat digunakan sebagai acuan parameter standar mutu ekstrak karena standarisasi biji alpukat belum tercantum di MMI dan FHI. Dalam penelitian ini penyarian ekstrak etanol biji alpukat dilakukan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Penetapan parameter spesifik yaitu dengan mengetahui identitas simplisia, organoleptis ekstrak, serta senyawa yang terlarut dalam air dan etanol. Penetapan parameter non spesifik meliputi kadar air dan bobot jenis. Ekstrak kental biji alpukat diperoleh dari hasil maserasi menggunakan etanol 96% dengan perolehan rendemen sebesar 7,72%. Hasil standarisasi untuk parameter spesifik menunjukkan identitas nama latin Persea americana Mill, bagian yang digunakan biji dan nama daerah tumbuhan alpukat. Organoleptik ekstrak kental, warna cokelat kehitaman, rasa pahit dan bau khas biji alpukat, dengan kandungan senyawa yang larut dalam air 34,8%, larut dalam etanol 87,5%. Hasil Parameter non spesifik menunjukkan kadar air 15,6%, bobot jenis 1,00541 g/mL. Dari hasil diatas dapat disimpulkan Standarisasi Ekstrak etanol biji alpukat (Persea americana Mill) memenuhi persyaratan yang ditetapkan, secara spesifik dan non spesifik. Kata Kunci : Biji alpukat (Persea americana Mill), standarisasi, spesifik, non spesifik.
Pengaruh Terapi Okupasi Membatik terhadap Penurunan Halusinasi Pendengaran pada Pasien Skizofrenia Nur Wulan Agustina; Sri Handayani; Endang Sawitri; Muhamad Ilham Nurhidayat
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 9, No 4 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jkj.9.4.2021.843-852

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan yang mempengaruhi pikiran, persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku seseorang. Sebanyak 90% pasien skizofrenia mengalami halusinasi. Banyaknya angka kejadian halusinasi maka perlu adanya penatalaksanaan nonfarmakologi seperti terapi okupasi. Terapi okupasi membatik dipilih karena memberikan yang baik yaitu menenangkan dan meningkatkan rasa percaya diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi okupasi membatik terhadap penurunan halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia. Jenis penelitian ini adalah quasy experimental dengan desain one-group pre-post test with control design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Besar sampel sebanyak 20 responden yaitu 10 intervensi dan 10 kontrol.  Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). Uji statistik menggunakan paired t-test dan Mann Withney. Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan halusinasi pendengaran antara nilai pretest dan posttest pada pasien skizofrenia kelompok intervensi maupun control di Ruang Flamboyan RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah ditunjukkan dengan hasil p value 0,000 (p < 0,05). Rerata penurunan halusinasi pendengaran pada kelompok intervensi lebih tinggi dibanding pada kelompok kontrol. Hasil analisis menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pelaksanaan terapi okupasi membatik terhadap perubahan halusinasi pendengaran pada pasien Skizofrenia dengan hasil p value 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan adanya pengaruh terapi okupasi membatik terhadap penurunan halusinasi pendengaran pasien skizofrenia di Ruang Flamboyan RSJD Dr. RM Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengendalian Dan Pengontrolan Penyakit Tidak Menular : Posbindu Ptm Di Dusun Gunung Cilik Desa Watu Gajah Gedangsari Gunung Kidul Istianna Nurhidayati; Sri Handayani; Ratna Agustiningrum
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v4i2.134

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian utama di dunia. WHO memaparkan 29 juta (80%) kematian  karena penyakit tidak menular terjadi di negara berkembang. Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang. Pada awal perjalanan Penyakit tidak menular seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Tujuan kegiatan ini adalah untukmeningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian dan mengontrol penyakit tidak menular di dusun gunung cilik Watu gajah gunung kidul.Kegiatan melibatkan tokoh masyarakat, kader kesehatan dan para penderita penyakit tidak menular di dusun Gunung cilik. Kegiatan dilakukan dengan tiga tahap yaitu sosialisasi, pengorganisasian dan pelatihan kader. Sosialisasi dilakukan untuk mengedukasi masyarakat tentang penyakit tidak menular dan pentingnya Posbindu PTM, pengorganisasian Posbindu untuk membentuk kepengurusan dan pelatihan kader untuk membekali kader dalam pelayanan posbindu. Kegiatan dilaksankan dengan baik dan mendapat respon kooperatif , antusias dan aktif setiap kegiatan dilakukan . pemerintah desa Watu gajah dan Puskesmas Gedangsari  mendukung keberadaan posbindu PTM di dusun Gunung cilik  untuk mengendalikan dan mengontrol penyakit tidak menular.
Gambaran Pelaksanaan Indikator Mutu Syariah Perawat di Rumah Sakit Islam Yogyakarta PDHI Arlina Dhian Sulistyowati; Sri Handayani; Kasih Nursanti
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (53.94 KB) | DOI: 10.32584/jkmk.v2i1.214

Abstract

Sharia is the standard quality indicators in Islamic hospitals consisting of indicators of minimum service standard (SPM) Quality Indicators and the compulsory Islamic Sharia. Indicators of the quality of the Sharia has a purpose in an effort to standardize the measurement and documentation of application of Islamic values in the service of the patient. Indicators Quality Syariah consists of 8 quality indicators Sharia SPM which consist of reading basmalah in administering drugs and action, hijab mandatory training for patients, for patients, educational fqih Islami, ECG examination according to gender, the wearing of a hijab nursing mothers , the wearing of hijab in the operating room and scheduling operations outside of prayer time. Indicators of the quality of the sharia is another indicator of the quality of compulsory Shariah which consists of mentoring talqin patients breathe death, reminiscent of the time of prayers and the installation of appropriate gender DC. This research aims to know the description of the implementation of the Sharia quality indicators conducted by nurses in inpatient PDHI Yogyakarta Islamic hospital which reflects the implementation of spiritual services to the patient.  This research uses descriptive quantitative research design. The population in this study are all the nurses in inpatient care. The respondents of the research as much as 63 respondents obtained with the Total Sampling techniques by observing the exclusion criteria in research. Instrument research using questionnaires. Analysis of univariate data by using a percentage. The results showed of 63 respondents, a total of 6.3% of the respondents the implementation of Sharia in the category quality indicators are lacking, 38.1% of respondents in the category is good enough and as much as 55, 6% in the category either. The conclusion that can be drawn from this study is the implementation of a quality indicator of the Sharia Islamic in PDHI Yogyakarta Hospital in the category of good.
CEMARAN BORAKS PADA CILOK YANG DIJUAL DI LINGKUNGAN SEKOLAH DASAR Sri Handayani; Nur Wulan Agustina
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 4 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v4i2.2321

Abstract

Makanan jajanan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.Makanan jajanan mempunyai peranan yang sangat penting bagi anak sekolah apabila disajikandalam kondisi higienis. makanan jajanan yang tedapat cemaran biologis maupun kimiawi dapatmenimbulkan keracunan, gangguan kesehatan bahkan kejadian luar biasa (KLB). Penyebab KLBkeracunan pangan di Indonesia berasal dari masakan rumah tangga (27,38%), pangan jasa boga(16,67%), pangan olahan (14,38%), pangan jajanan (16,67%) dan tidak diketahui sumber penyebabnya(4,17%). Kondisi tersebut apabila tidak diatasi dapat membahayakan anak sekolah. Tujuan penelitianini adalah melakukan identifikasi cemaran boraks pada cilok serta melakukan analisis faktor yangmempengaruhi. Sampling dilakukan secara purpusive sampling dengan sampel sebanyak 20. Metodepengumpulan data dengan wawancara pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui cemaranboraks. Pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan metode nyala api. Data yang diperolehdianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 20% sampel yang positifmengandung boraks. Lama simpan cilok berkisar antara 1-3 hari.
Implementasi dan Pengembangan Program Unggulan Kampung Iklim (Proklim) di Desa Kertonatan Ayu Annisa Susanti; Arum Asma Antika; Rizky Pratama; Fajar Gemilang Pradana; Sri Handayani; Sutaryono Sutaryono
Buletin KKN Pendidikan Vol. 4, No. 1, Juni 2022
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bkkndik.v4i1.19183

Abstract

Perubahan iklim merupakan kondisi berubahnya suhu temperatur dan distribusi curah air hujan yang membawa dampak secara luas terhadap berbagai sektor kehidupan manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pelaksanaan Program Kampung Iklim di Kalitan RW 05 Desa Kertonatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data yaitu observasi dan wawancara. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Uji keabsahan data dilakukan dengan metode triangulasi. Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program Kampung Iklim di Kalitan RW 05 sudah berjalan cukup optimal. Beberapa program kerja yang dilakukan dalam mengembangkan Adaptasi perubahan iklim berupa peresapan air, pemanenan air hujan, penanaman vegetasi, pemanfaatkan pekarangan rumah, penanaman tanaman obat. Selain itu dilakukan kegiatan yaitu Implementasi Mitigasi perubahan iklim berupa pewadahan sampah, zero waste family, pengelolaan limbah air, pencegahan timbulnya penyakit.
Family Emotional Support in Efforts to Improve Self-Esteem of Thlassemia Patients in Adolescent Sri Handayani; Laylatul Choiriyah; Supardi Supardi; Indarwati Indarwati
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 4 No 4 (2022): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.519 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v4i4.1321

Abstract

The incidence of early marriage in Muaro Jambi Regency has increased. No studies have been done on the distribution pattern and the relationship between education level and early marriage in Muaro Jambi Regency. This study aimed to identify the hotspots and low spots of early marriage, and the relationship between low education level with early marriage in Muaro Jambi regency in 2021. Global and Local Analysis Moran Index is used in this study to map hotspots and low spots for early marriage. Spatial regression is used to determine the relationship between education level and cases of early marriage. This study used an ecological study approach with the unit of analysis of 155 villages in Muaro Jambi Regency. Data on early marriage was obtained from the Mauro Jambi Regency Health and Family Planning Agency (BKKBN) report. The percentage of early marriage in Muaro Jambi Regency is 22.49%. This study found a positive autocorrelation of early marriage in 14 villages that fall into the hotspots area and 11 villages that fall into the low spots area. Using the SAR model, this study also found a relationship between education level and early marriage in Muaro Jambi Regency.
Kepatuhan Perawat dalam Cuci Tangan 5 Moment sebagai Upaya Pencegahan Infeksi Nosokomial Masa Pandemi Covid-19 Sri Handayani; Burhanuddin Nur Susanto; Nur Wulan Agustina; Ratna Agustiningrum
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 12 No 2 (2022): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.408 KB)

Abstract

Infeksi nosokomial merupakan permasalahan kesehatan yang dapat meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas pasien yang dirawat di rumah sakit. Salah satu tahap yang efektif dalam pencegahan dan pengendalian infeksi adalah melalui kebersihan tangan. Perawat sebagai petugas medis harus senantiasa melakukan upaya pencegahan salah satunya dengan cuci tangan dalam 5 moment. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan perawat dalam cuci tangan 5 moment sebagai upaya pencegahan infeksi nosokomial masa pandemi Covid-19. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel yang digunakan sejumlah 86 responden. Uji statistik menggunakan regresi logistik berganda. Hasil penelitian diperoleh data masih ditemukan 33,6% perawat yang tidak patuh cuci tangan dalam 5 moment. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dalam cuci tangan 5 moment adalah usia, jenis, masa kerja, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang  kewaspadaan standar cuci tangan.