Bambang Dwicahya
Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Kebisingan Kawasan Pemukiman di Sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Desa Labasiano Kecamatan Buko Tahun 2022: Analysis of Housing Noise Around PLTD Labasiano Village, Buko District in 2022 Bambang Dwicahya; Sofyan Huraerah; Sandy Novrianto Sakati; Dwi Wahyu Balebu
Buletin Kesehatan MAHASISWA Vol. 1 No. 3 (2023): Buletin Kesehatan MAHASISWA
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/jpmeo.v1i3.175

Abstract

Bunyi adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan sehari-hari, termasuk tempat kerja.Bahkan bunyi yang kita tangkap melalui telinga merupakan bagian dari kerja, misalnya bunyi telepon, bunyi mesin cetak, dan lain sebagainya.Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui tingkat kebisingan di Kawasan pemukiman sekitar PLTD desa Labasiano. Jenis penelitian ini yaitu Deskriptif dan lokasi penelitian di kawasan pemukiman sekitar PLTD desa Labasiano. Kemudian sampel pada penelitian ini yaitu wilayah ditentukan dengan menggunakan GPS dan sesuai SNI 8427 tahun 2017 terdapat 3 titik pengukuran dengan radius 10, 25, 25 (M).pengambilan data dilakukan dengan lembar pengambilan data KMNLH No. 48 Tahun 1996. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kebisingan dikawasan pemukiman sekitar PLTD desa Labasiano melebihi standar baku mutu kebisingan dikawasan pemukiman dimana hasil didapatkan >55 dBA atau pada Titik 1= 77,35, Titik 2= 72,13, dan Titik 3= 65,97. Saran bagi penentu kebijakan, baik puskesmas, maupun DLH, dan masyarakat agar dapat melakukan penanggulangan kebisingan dikawasan pemukiman desa Labasiano. Sound is something that we cannot avoid in our daily lives, including in the workplace. Even the sound that we perceive through our ears is part of work, for example the sound of a telephone, the sound of a printing press, and so on. This study aims to determine the noise level in Residential area around the Labasiano village PLTD. This type of research is descriptive and the research location is in a residential area around the PLTD of Labasiano village. Then the sample in this study is the area determined using GPS and according to SNI 8427 of 2017 there are 3 measurement points with a radius of 10, 25, 25 (M). Data collection was carried out using the KMNLH data collection sheet No. 48 of 1996. The results of this study indicate that the noise level in the residential area around the Labasiano village PLTD exceeds the noise quality standards in residential areas where the results obtained are >55 dBA or at Point 1 = 77.35, Point 2 = 72.13, and Point 3 = 65,97. Suggestions for policy makers, both health centers, and DLH, and the community to be able to carry out noise control in the residential area of ​​Labasiano village.
Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Luwuk Kabupaten Banggai: Implementation of Occupational Safety and Health for Loading and Unloading Workers (TKBM) at Luwuk Port, Banggai Regency Siti Hutami Dinianingsih H; Sandy N. Sakati; Bambang Dwicahya
Buletin Kesehatan MAHASISWA Vol. 2 No. 1 (2023): Buletin Kesehatan MAHASISWA Volume 2 Nomor 1 September 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/jpmeo.v2i1.192

Abstract

Tenaga kerja yang bekerja di pelabuhan kita kenal dengan buruh pelabuhan atau Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM). Keselamatan dan kesehatan TKBM ini perlu mendapat perhatian karena tingginya risiko bahaya saat pelaksanaan bongkar muat. Salah satu potensi bahaya yang beresiko bisa terjadi adalah bahaya fisik juga bahaya kimia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada tenaga kerja bongkar muat di Pelabuhan Luwuk Kabupaten Banggai. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi dengan jumlah sampel seluruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) sebanyak 176 tenaga kerja. Pengumpulan data menggunakan lembar kuisioner dan menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan seluruh tenaga kerja berjumlah 176 memiliki beban kerja (lama kerja) dengan kriteria baik. TKBM yang memiliki beban tambahan (panas dan debu) sebanyak 36 orang (20,5%). Kapasitas kerja (umur dan masa kerja) pada TKBM dengan kriteria baik yaitu sebanyak 148 orang (84,1%) serta seluruh tenaga kerja tidak lengkap dalam penggunaan alat pelindung diri saat bekerja. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja pada TKBM di Pelabuhan Luwuk masih kurang baik hal ini dikarenakan variabel beban tambahan, kapasitas kerja dan alat pelindung diri berada pada kriteria kurang baik. Koperasi TKBM Teluk Lalong diharapkan agar sebagai manajemen dapat membuat peraturan wajib tentang penggunaan alat pelindung diri saat bekerja dan memberikan sanksi jika tidak mematuhi peraturan tersebut. Workers who work at the port are known as port workers or loading and unloading workers (TKBM). The safety and health of TKBM needs attention because of the high risk of danger during loading and unloading. One of the potential hazards that are at risk can occur is physical hazards as well as chemical hazards. The purpose of this study was to determine the description of the application of occupational safety and health to loading and unloading workers at the Port of Luwuk, Banggai Regency. This type of research is descriptive quantitative with cross sectional design. The sample in this study was the total population with a sample size of all loading and unloading workers (TKBM) as many as 176 workers. Data collection using questionnaire sheets and using univariate analysis. The results showed that all 176 workers had a workload (work duration) with good criteria. TKBM who have additional burden (heat and dust) as many as 36 people (20.5%). Work capacity (age and length of service) in TKBM with good criteria as many as 148 people (84.1%) and all workers are incomplete in the use of personal protective equipment when working. The application of occupational safety and health to workers at Luwuk Port is still not good, this is because the variables of additional load, work capacity and personal protective equipment are in poor criteria. The Teluk Lalong TKBM Cooperative is expected that management can make mandatory regulations regarding the use of personal protective equipment when working and provide sanctions if they do not comply with these regulations.
Gambaran Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tenaga Kerja di PT. Delta Subur Permai Kabupaten Banggai: Overview of Occupational Safety and Health Aspects in the Workforce at PT. Subur Permai Delta, Banggai Regency Dewi Presinta; Marselina Sattu; Bambang Dwicahya
Buletin Kesehatan MAHASISWA Vol. 2 No. 1 (2023): Buletin Kesehatan MAHASISWA Volume 2 Nomor 1 September 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51888/jpmeo.v2i1.193

Abstract

K3 menjamin terciptanya kondisi kerja aman dan nyaman terhindar dari gangguan penyakit akibat kerja (PAK) maupun kecelakaan akibat kerja (KAK). Program K3 dimulai dari tahap yang paling awal, yaitu pembentukan aspek keselamatan dan kesehatan kerja. Berdasarkan survey PT. Delta Subur permai masih terdapat kasus PAK dan KAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Tenaga Kerja di PT. Delta Subur Permai Kabupaten Banggai. Jenis penelitian yang digunanakan yaitu jenis penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh tenaga kerja di PT. Delta Subur Permai Kabupaten Banggai yang berjumlah 216 jiwa.Teknik Pengambilan Sampel menggunakan rumus Stanly Lameshow maka besar sampel adalah 138. Pengumpulan data berdasarkan data primer dan data skunder. Pengelolahan data menggunakan program SPSS. Hasil yang telah diperoleh beban kerja berdasarkan lama waktu bekerja menunjukkan bahwa dengan kategori baik berjumlah 43 jiwa (31,2%), kriteria kurang baik berjumlah 95 jiwa (68,8%), sedangkan Beban tambahan berdasarkan bahaya fisika, kimia, biologi, ergonomi dan psikologi bahwa masih memiliki kriteria kurang baik sebesar 100%. Kapasitas kerja bedasarkan masa kerja dan menderita penyakit 3-6 bulan terakhir bahwa kriteria baik berjumlah 83 jiwa (60,1%) sedangankan kurang baik berjumlah 55 jiwa (39,9%). Dengan demikian variabel beban kerja masih memiliki kriteria kurang baik, beban tambahan masih memiliki kriteria kurang baik dan kapasitas kerja masih memiliki kriteria kurang baik maka diperoleh hasil bahwa gambaran aspek K3 pada tenaga kerja di PT. Delta Subur Permai masih memiliki kriteria kurang baik. K3 guarantees the creation of safe and comfortable working conditions to avoid work-related disease (PAK) and work-related accidents (KAK). The OSH program starts from the very beginning, namely the establishment of occupational safety and health aspects. Based on a survey by PT. Delta Subur Permai still has cases of PAK and KAK. This study aims to describe the Aspects of Occupational Safety and Health (K3) in the workforce at PT. Delta Subur Permai, Banggai Regency. The type of research used is descriptive research, the population in this study is the entire workforce at PT. Subur Permai Delta, Banggai Regency, with a total of 216 people. The sampling technique uses the Stanly Lameshow formula, so the sample size is 138. Data collection is based on primary data and secondary data. Data processing uses the SPSS program. The results that have been obtained by workload based on length of time worked show that with good categories there are 43 people (31.2%), unfavorable criteria are 95 people (68.8%), while additional burdens are based on physical, chemical, biological, ergonomic hazards and psychology that still has unfavorable criteria of 100%. Working capacity based on years of service and illness in the last 3-6 months that good criteria amounted to 83 people (60.1%) while not good amounted to 55 people (39.9%). Thus the workload variable still has unfavorable criteria, the additional load still has unfavorable criteria and work capacity still has unfavorable criteria, the results obtained are that the K3 aspect of the workforce at PT. Delta Subur Permai still has unfavorable criteria.