Marselina Sattu
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tompotika Luwuk Banggai

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

KARAKTERISTIK BALITA STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TEKU KECAMATAN BALANTAK UTARA KABUPATEN BANGGAI Sattu, Marselina
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 3, No 3 (2014): Volume 3 Number 3 (December 2014)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.471 KB)

Abstract

Stunting atau malnutrisi kronik merupakan bentuk lain dari kegagalan pertumbuhan. Berdasarkan indeks antropometri TB/U, dikatakan stunting jika indeks Z-Score -3 SD s/d < -2 SD. Puskesmas Teku Kecamatan Balantak Utara merupakan wilayah kerja Puskesmas yang memiliki jumlah balita stunting yang cukup tinggi dari 22 Kecamatan yang ada di Kabupaten Banggai yakni sebesar 68,0%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat beberapa karakteristik balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Teku Kecamatan Balantak Utara Kabupaten Banggai. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Penarikan sampel dilakukan secara purposive sampling sebanyak 24 balita. Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan program Excell 2007. Analisis data yang digunakan secara univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik balita stunting berkaitan dengan pemberian ASI yang tidak ekslusif, jenis makanan yang tidak baik dan riwayat penyakit infeksi diare. Untuk itu disarankan perlu adanya perhatian orang tua terhadap pentingnya pemberian ASI Ekslusif dan konsumsi makanan yang seimbang bagi balita.
Status Gizi Remaja Puteri Penderita Anemia di Kota Luwuk: (Nutritional Status of Adolescent With Anemia In Luwuk) Erni Yusnita Lalusu; Marselina Sattu; Mirawati Tongko; Dwi Wahyu Balebu; Muhammad Syahrir
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.6 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i2.1

Abstract

Anemia merupakan permasalahan gizi utama pada wanita. Remaja merupakan cikal bakal wanita prakonsepsi dan ibu hamil yang sangat menentukan kualitas generasi selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah menggambarkan prevalensi anemia pada remaja dan status gizi remaja penderita anemia di Kota Luwuk. Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional deskrptif, yang dilakukan pada 187 remaja di kota luwuk. Penelitian ini menggambarkan status anemia berdasarkan pengukuran kadar hemoglobin. Status gizi ditentukan berdasarkan pengukuran antropometri. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 187 remaja yang diteliti, terdapat 55 remaja (29%) diantaranya mengalami anemia. Status gizi remaja yang mengalami anemia sebagian besar dengan status gizi kurang yaitu 89%, sedangkan 11 % dengan status gizi baik. Hasil penelitian ini menunjukkan permasalahan pada status gizi remaja sehingga membutuhkan perhatian yang lebih masyarakat dan pemerintah. Sebagai saran: kebiasaan mengkonsumsi makanan bergizi dapat lebih dibudayakan dalam lingkungan sekolah. Selain itu, juga perlu diberikan edukasi gizi baik pada siswa sebagai remaja maupun kepada orang tua siswa. Anemia is a major nutritional problem in women. Adolescents are the forerunners of preconception women and pregnant women who determine the quality of the next generation. The purpose of this study was to describe the prevalence of anemia in adolescents and the nutritional status of adolescents with anemia in Luwuk City. This type of research is observational descriptive, conducted on 187 adolescents in the city luwuk. This study describes the status of anemia based on measuring hemoglobin levels. Nutritional status is determined based on anthropometric measurements. We conduct descriptive method to analized the data. The results showed that of 187 adolescents studied, there were 55 adolescents (29%) of whom had anemia. Most of the nutritional status of adolescents with anemia is 89% underweight, while 11% with good nutritional status. The results of this study indicate problems in the nutritional status of adolescents so that they require more attention from the community and government. As a suggestion: the habit of consuming nutritious food can be further cultivated in the school environment. In addition, it is also necessary to provide nutrition education both to students as teenagers and to parents of students.
Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu Balita di Kecamatan Balantak Selatan Kabupaten Banggai: The Effect Of Exclusive breastfeeding Counseling On Knowledge, Attitude And Action Of Mother’s Toddler In Balantak Selatan District Fitrianty Sutadi Lanyumba; Elvarina Dianomo; Zulfikar Y Ebu; Rafael Yalisi; Marselina Sattu
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 2 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.963 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i2.2

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain sampai 6 bulan pertama kehidupan. Beberapa faktor yang mempengaruhi kegagalan pemberian asi eksklusif pada bayi diantaranya karena tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan Asi Eksklusif terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita di Kecamatan Balantak Selatan. Jenis penelitian yaitu secara quasi eksperimental dengan rancangan one group pre test dan post test. Analisis data menggunakan paired sample t-test. Hasil kajian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan sebesar 81,61 meningkat sebesar 13,03 menjadi 94,64 setelah diberikan penyuluhan. Pada sikap terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor sikap sebelum diberikan penyuluhan sebesar 85,09 meningkat sebesar 7,89 menjadi 92,98 setelah diberikan penyuluhan. Pada tindakan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dimana rata-rata skor tindakan sebelum diberikan penyuluhan sebesar 80,18 meningkat sebesar 12,28 menjadi 92,45 setelah diberikan penyuluhan. Kesimpulannya terdapat pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan, sikap dan tindakan ibu balita sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan ASI Eksklusif, dimana uji statistik menunjukkan bahwa (p < 0,05). Exclusive breastfeeding is breastfeeding without food and other drinks until the first 6 months of life. Several factors influence the failure of exclusive breastfeeding to infants including the level of knowledge, attitudes and actions of the mother. The purpose of this study was to determine the effect of exclusive Asi counseling on the knowledge, attitudes and actions of toddlers in South Balantak District. This type of research is quasi-experimental design with one group pre-test and post-test. Data analysis using paired sample t-test. The results of the study showed that there was a significant difference between knowledge before and after counseling, where the average knowledge score before counseling was 81.61, increasing by 13.03 to 94.64 after counseling. In attitudes there are differences before and after counseling where the average attitude score before giving counseling by 85.09 increased by 7.89 to 92.98 after being given counseling. In the action there is a difference before and after counseling where the average score of the action before counseling was 80.18, increasing by 12.28 to 92.45 after being given counseling. In conclusion, there is a significant influence on the knowledge, attitudes and actions of toddlers before and after exclusive breastfeeding counseling, where statistical tests show that (p <0.05).
Hubungan Pemanfaatan Posyandu Prakonsepsi dengan Status Gizi Wanita Prakonsepsi di Desa Lokus Stunting Kabupaten Banggai: The Relationship between the Utilization of Posyandu Prakonsepsi and the Nutrition Status of Preconception Women in Stunting Locus, Banggai Regency Dwi Wahyu Balebu; Arsiyanti Labuan; Mirawati Tongko; Marselina Sattu
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 10 No. 1 (2019): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.804 KB) | DOI: 10.51888/phj.v10i1.4

Abstract

Posyandu prakonsepsi adalah pelayanan wanita usia subur reproduksi sebelum kehamilan pertama untuk memastikan bahwa kondisi dan perilaku ibu pada saat hamil dapat menimbulkan resiko bagi ibu dan bayi dapat diidentifikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemanfaatan posyandu prakonsepsi dengan status gizi wanita prakonsepsi. Jenis Penelitian ini adalah analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dengan total 316 sampel. Status Gizi di tandai dengan Status Anemi, Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Indeks Masa Tubuh (IMT). Analisis data dilakukan secara univariate dan bivariate. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan posyandu prakonsepsi dengan status anemi wanita prakonsepsi (ρ = 0,021  X²= 5,361 ), tidak ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan posyandu prakonsepsi dengan status KEK wanita prakonsepsi  (ρ=0,447 X²= 0,578), dan ada hubungan yang signifikan antara pemanfaatan posyandu prakonsepsi dengan status IMT wanita prakonsepsi (ρ = 0,003  X²=9,016 ). Berdasarkan hasil tersebut perlu motivasi dan dorongan kepada wanita prakonsepsi untuk memanfaatkan posyandu prakonsepsi serta mengoptimalkan posyandu prakonsepsi yang sudah ada di masyarakat, serta mengintegrasikan upaya promotive dan edukasi gizi kedalam program posyandu prakonsepsi. Preconception Posyandu is a service for women of reproductive age before first pregnancy to ensure that maternal conditions and behavior during pregnancy can pose risks for both mother and baby can be identified. This study aims to determine the relationship between the use of preconception posyandu and preconception female nutrition status. This type of research is analytic with a cross sectional study design with a total of 316 samples. Nutritional Status is marked with Anemia Status, Upper Arm Circumference (MUAC) and Body Mass Index (BMI). Data analysis was carried out univariate and bivariate. The results showed a significant relationship between the use of preconception posyandu with preconception female anemic status (ρ = 0.021 X² = 5.361), there was no significant relationship between the use of preconception posyandu with preconception SEZ status of women (ρ = 0.447 X² = 0.578), and there was no significant relationship between the use of preconception posyandu with preconception SEZ status of women (ρ = 0.447 X² = 0.578), a significant relationship between the use of preconception posyandu with preconception female BMI status (ρ = 0.003 X² = 9.016). Based on these results, motivation and encouragement to preconception women need to use preconception posyandu and optimize preconception posyandu that already exists in the community, as well as integrating promotive and nutritional education efforts into the preconception posyandu program
Pelaksanaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) di Wilayah Kerja Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai: Delivery Planning And Prevention Of Complications Program in The Puskesmas Bualemo Working Area Of Banggai Regncy Bani Sauli; Fitrianty Sutadi Lanyumba; Marselina Sattu; Dwi Wahyu Balebu; Muhammad Syahrir; Mirawati Tongko
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Kesmas Untika Luwuk: Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.947 KB) | DOI: 10.51888/phj.v9i2.11

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui gambaran pelaksanaan P4K di wilayah kerja Puskesmas Bualemo Kabupaten Banggai Tahun 2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, pada 13 bidan, 47 ibu hamil, dan 25 responden tokoh masyarakat yang dipilih secara Purposive Sampling. Waktu penelitian pada bulan Juni Tahun 2014. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara secara langsung terhadap responden berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disediakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan P4K pada bidan dengan kriteria baik 4 responden (30,8%), dan kriteria kurang baik 9 responden (69,2%). Pelaksanaan P4K pada ibu hamil dengan kriteria baik sebanyak 6 responden (12,8%), dan kriteria kurang baik 41 responden (87,2%). Pelaksanaan P4K pada tokoh masyarakat dengan kriteria baik 5 responden (20%), dan kriteria kurang baik 20 responden (80%). Secara keseluruan dari 3 variabel yang di teliti pelaksanaan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi di wilayah kerja Puskesmas Bualemo tidak terlaksana dengan baik. Saran dari penelitian ini diharapkan kerja sama semua sektor terkait dalam mendukung terlaksananya program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) di Kabupaten Banggai secara umum dan di wilayah kerja Puskesmas Bualemo Khususnya. The purpose of this study was to find out the description of the implementation of P4K in the Bualemo Community Health Center in Banggai District in 2014. This type of research is a descriptive study, on 13 midwives, 47 pregnant women, and 25 respondents community leaders who were selected by Purposive Sampling. The time of the study was in June 2014. Data was collected by direct interview with respondents based on a list of questions provided. The results showed that the implementation of P4K on midwives with good criteria 4 respondents (30.8%), and 9 respondents (69.2%) unfavorable criteria. The implementation of P4K in pregnant women with good criteria was 6 respondents (12.8%), and unfavorable criteria were 41 respondents (87.2%). The implementation of P4K on community leaders with good criteria is 5 respondents (20%), and criteria are less good for 20 respondents (80%). Overall, the 3 variables examined in the implementation of the birth planning and complications prevention program in the work area of ​​the Bualemo Community Health Center were not implemented properly. Suggestions from this research are expected to cooperate with all related sectors in supporting the implementation of the birth planning and complications prevention (P4K) program in Banggai Regency in general and in the work area of ​​the Bualemo Community Health Center in particular.
Upaya Pemerintah Desa Terhadap Penanggulangan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan : Village Government Efforts to Tackle Stunting in The Working Area of Totikum Selatan Health Center Banggai Kepulauan Erik Pradana Budi; Mirawati Tongko; Herawati Herawati; Marselina Sattu
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.291 KB) | DOI: 10.51888/phj.v11i2.34

Abstract

Kejadian stunting berdasarkan data Riskesdas Tahun 2018, Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 32,5%, Kabupaten Banggai Kepulauan sebesar 6,16%, sementara untuk Puskesmas Totikum Selatan sebesar 18%.  Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran upaya pemerintah Desa terhadap penanggulangan stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Jenis penelitian menggunakan metode kualitatif. Teknik penentuan informan yaitu secara purposive samping sehingga informan dan infroman kunci adalah kepala desa, bidan,kader, kepala puskesmas,tokoh masyarakat, DMPDA. Analisis data penelitian melalui 3 alur yaitu : Data reduction, Data Disply, dan conclusion darwing/Verifikstion. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk upaya pemerintah desa terhadap penanggulangan stunting dalam hal peningkatan gizi masyarakat yaitu dengan pemberian makanan tambahan pada balita dan lansia, sedangkan dalam hal sanitasi berbasis lingkungan yaitu telah diupayakannya pengadaan sarana jamban dan air bersih pada setiap desa, selain itu sudah ada dalam rencana APBdes untuk peningkatan anggaran dalam penyelengaraan jamban sehat, serta pembangunan air minum dan sanitasi yang sudah mencapai 100%. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan peningkatan pengetahuan melalui kerja sama dengan pihak puskesmas yang melibatkan pemerintah desa beserta tokoh masyarakat untuk upaya peningkatan pengetahuan tentang stunting, serta masyarakat berperan aktif untuk mengikuti program kesehatan dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat. Adapun saran yaitu perlu adanya pemantauan berkala dari pemerintah daerah terhadap kegiatan-kegiatan penanggulangan stunting yang dilakukan oleh setiap pemerintah Desa yang ada. The incidence of stunting based on data from Riskesdas in 2018, Central Sulawesi Province was 32.5%, Banggai Islands Regency was 6.16%, while for South Totikum Health Center it was 18%. The purpose of this study was to obtain an overview of the efforts of the Village government to tackle stunting in the Work Area of ​​the South Totikum Health Center, Banggai Islands Regency. This type of research uses qualitative methods. The technique of taking informants was purposive side to side so that key informants and informants were the village head, midwives, cadres, heads of puskesmas, community leaders, DMPDA. Analysis of research data through 3 channels, namely: Data reduction, Data Disply, and conclusion darwing / verification. The results showed that the form of village government efforts to tackle stunting in terms of improving community nutrition is by providing additional food for toddlers and the elderly, while in the case of environmental-based sanitation, namely the provision of latrines and clean water facilities in each village, besides that it is already in place. APBdes plans to increase the budget for the implementation of healthy latrines, as well as the construction of drinking water and sanitation which has reached 100%. Community empowerment is carried out by increasing knowledge through collaboration with the community health center which involves the village government and community leaders to increase knowledge about stunting, and the community plays an active role in participating in health programs in an effort to increase community knowledge. The suggestion is that there is a need for regular monitoring from the local government of the stunting prevention activities carried out by each existing Village government.
Gambaran Sanitasi Lingkungan di Terminal Kota Luwuk Kabupaten Banggai: Description of Enviromental Sanitation in Terminal Kota Luwuk Banggai District Fitri vebrianti; Maria Kanan; Muhammad Syahrir; Ramli Ramli; Marselina Sattu; Sandy Novryanto Sakati
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1022.82 KB) | DOI: 10.51888/phj.v12i1.53

Abstract

Permasalahan sanitasi yang ada di negara berkembang disebabkan beberapa faktor diantaranya adalah minimnya perhatian dan prioritas yang diberikan oleh pemerintah atau dinas terkait pada sektor sanitasi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sanitasi lingkungan di terminal Kota Luwuk Kabupaten Banggai. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh terminal yang ada di Kota Luwuk Kabupaten Banggai tahun 2020 yaitu berjumlah 2 terminal, adapun teknik pengambilan sampel secara total populasi. Analisis data menggunakan SPSS versi 2.0. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari keseluruhan variabel yang di teliti sebagian besar belum memenuhi syarat. Saran bagi petugas terminal dan masyarakat untuk selalu menjaga dan merawat fasilitas yang ada di terminal agar fasilitas tersebut masih layak digunakan sebagaimana mestinya. Sanitation problems that exist in developing countries are caused by several factors, including the lack of attention and priority given by the government or related agencies in the sanitation sector. This study aims to describe environmental sanitation in Luwuk City terminal, Banggai Regency. This type of research is descriptive. The population in this study were all terminals in Luwuk City, Banggai Regency in 2020, which amounted to 2 terminals, as for the total population sampling technique. Data analysis using SPSS version 2.0. The results showed that of the overall variables studied, most of them did not meet the requirements. Suggestions for terminal officers and the public to always maintain and care for existing facilities at the terminal so that these facilities are still suitable for use as they should. 
Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Stunting pada Balita Di Desa Jayabakti Tahun 2021: The relationship between environmental sanitation and the incidence of stunting in toddlers in Jayabakti village in 2021 Yurike Kuewa; Herawati; Marselina Sattu; Anang S. Otoluwa; Erni Yusnita Lalusu; Bambang Dwicahya
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.708 KB) | DOI: 10.51888/phj.v12i2.73

Abstract

Stunting merupakan sebuah masalah kesehatan dimana seorang bayi atau anak-anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan tubuhnya, sehingga gagal memiliki tinggi yang ideal pada usianya. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan sumber air minum, kepemilikan jamban, sarana pembuangan air limbah dan kepemilikan tempat sampah dengan kejadian stunting di Desa Jayabakti wilayah kerja Puskesmas Pagimana Tahun 2021.Jenis penelitian ini adalah Observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional serta Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu balita sebanyak 156 responden Analisis data yang digunakan adalah analisis bivariat menggunakan uji Chi Squaree. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara sumber air minum, kepemilikan jamban, dan kepemilikan SPAL dengan kejadian stunting di Desa Jayabakti dengan nilai p value > 0,05. Sedangkan hasil analisis tabulasi kepemilikan tempat sampah di peroleh hasil p value = 0,006 (<0,05), dengan demikian terdapat hubungan antara kepemilikan tempat sampah dengan kejadian stunting. Sanitasi lingkungan secara tidak langsung mempengaruhi gizi balita. Sanitasi yang buruk dapat menimbulkan penyakit infeksi pada balita seperti diare dan kecacingan yang dapat menganggu proses pencernaan dalam proses penyerapan nutrisi, jika kondisi ini terjadi dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan masalah stunting. Stunting is a health problem in which a baby or child experiences obstacles in their body growth, so they fail to have the ideal height for their age. The purpose of this study was to see the relationship between drinking water sources, latrine ownership, waste water disposal facilities and ownership of trash bins with stunting in Jayabakti Village, Pagimana Health Center working area in 2021. namely simple random sampling. The sample in this study were mothers of children under five as many as 156 respondents. The data analysis used was bivariate analysis using the Chi Squaree test. The results showed that there was no relationship between drinking water sources, latrine ownership, and SPAL ownership with stunting in Jayabakti Village with p value > 0.05. While the results of the tabulation analysis of the ownership of the trash can obtained the results of p value = 0.006 (<0.05), thus there is a relationship between the ownership of the trash can and the incidence of stunting. Environmental sanitation indirectly affects the nutrition of children under five. Poor sanitation can cause infectious diseases in toddlers such as diarrhea and worms which can interfere with the digestive process in the process of absorption of nutrients, if this condition occurs for a long time it can cause stunting problems.
Pola Hidup Penderita Hipertensi di Desa Duata Karya Kecamatan Masama Tahun 2021: Lifestyle of people with hypertension in Duata Karya Village, Masama district in 2021 pipin kumalasari; Marselina Sattu; Mirawati Tongko; Ramli Bidullah; Nurhendra Gunawan; Muhammad Syahrir
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.009 KB) | DOI: 10.51888/phj.v12i2.81

Abstract

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg dan tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Sesuai dengan data di wilayah kerja Puskesmas Tangeban Kecamatan Masama tahun 2020, bahwa Desa Duata Karya merupakan satu-satunya Desa yang penyakit hipertensi tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola hidup penderita hipertensi di Desa Duata Karya Kecamatan Masama menggunakan jenis penelitian deskriptif, menggunakan total sampling. Pengumpulan data berdasarkan data primer dan data sekunder. Pengolahan data menggunakan program SPSS. Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat dan di sajikan dalam bentuk tabel yang menggambarkan penyajian data dalam bentuk distribus frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko tidak dapat di modivikasi yaitu jenis kelamin responden terbanyak pada jenis kelamin perempuan (59,8%), umur terbanyak adalah golongan umur 61 tahun keatas (58,5%), faktor risiko keturunan sebagian besar responden tidak memiliki keturunan (43,9%), dan untuk faktor risiko yang dapat di modivikasi mendapatkan hasil bahwa penggunaan kontrasepsi oral sebanyak (6,5%) responden dan kontrasepsi terbanyak yang digunakan adalah kontrasepsi jenis spiral sebanyak (54,3%), faktor risiko konsumsi garam lebih pada responden sebanyak 71 responden (86,6%), faktor risiko konsumsi kopi sebagian besar mengkonsumsi kopi (84,1%). Untuk itu di harapkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga pola hidup dengan mengurangi konsumsi garam berlebihan, tidak mengkonsumsi alkohol, dan mengurangi konsumsi kopi Hypertension is an increase in systolic blood pressure of at least 140 mmHg and diastolic pressure of at least 90 mmHg. In accordance with the data in the working area of Tangeban Health Center masama subdistrict in 2020, that Duata Karya Village is the only village with the highest hypertension disease. This study aims to find out the lifestyle of people with hypertension in Duata Karya Village masama subdistrict using a type of descriptive research, using total sampling. Data collection based on primary data and secondary data. Data processing using the SPSS program. The analysis in this study uses univariate analysis and is presented in the form of a table that describes the presentation of data in the form of frequency distribution. The results showed that the risk factors that cannot be modivikasi are the sex of the respondents mostly in the female sex (59.8%), the most age is the age group 61 years and above (58.5%), the risk factors of heredity most of the respondents do not have offspring (43.9%), and for risk factors that can be modivikasi get the result that the use of oral contraceptives as much as (6.5%) respondents and the most contraceptives used are spiral type contraceptives se many (54.3%), risk factors for more salt consumption in respondents as many as 71 respondents (86.6%), risk factors for coffee consumption mostly consumed coffee (84.1%). For this reason, it is expected to keep the lifestyle by reducing excessive salt consumption, not consuming alcohol, and reducing coffee consumption
Penyebab Balita tidak Imunisasi Dasar Lengkap di Desa Kalumbatan Kabupaten Banggai Kepulauan: The Causes Of Not Complete Basic Basic Immunizations In Kalumbatan Village Totikum Selatan District, Banggai Kepulauan Regency Lingsi Alpon; Ramli; Marselina Sattu; Derthan E.F. Polunggu; Muhammad Syahrir; Mirawati Tongko
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.738 KB) | DOI: 10.51888/phj.v12i2.82

Abstract

Imunisasi merupakan pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi. Oleh sebab itu, angka kejadian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya pun akan berkurang. Sampai saat ini kasus yang ditemukan dilapangan ternyata masih ada ibu-ibu balita yang tidak mau membawa anaknya untuk diberikan imunisasi. Desa Kalumbatan merupakan satu-satunya Desa di Kecamatan Totikum Selatan yang belum mencapai target Universal Child Immunization (UCI). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi penyebab ibu balita tidak memberikan imunisasi dasar pada balitanya di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, metode pengumpulan data dengan observasi dan wawancara mendalam (indepht interview). Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yakni ibu yang memiliki balita 0-59 bulan yang tidak lengkap imunisasi dasar balitanya, kader Posyandu dan petugas kesehatan yang didapatkan menggunakan metode pengambilan informan dengan teknik sampling menggunakan Snow Ball Sampling. Analisis data melalui tiga prosedur yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab ibu balita tidak memberikan imunisasi dasar lengkap pada balitanya di Desa Kalumbatan ditemukan 5 informasi yakni : Takut dan trauma balitanya demam setelah diimunisasi, jarak rumah ke Posyandu yang jauh, sibuk dengan pekerjaan, tidak ada dukungan keluarga dan tidak mengetahui informasi jadwal imunisasi. Perlu adanya atau ditingkatkan promosi kesehatan kepada orang tua maupun peserta posyandu terkait peningkatan pemahaman atau pengetahuan tentang manfaat pentingnya imunisasi. Sehingga mampu meningkatkan cakupan imunisasi dasar di kabupaten Banggai Kepulauan khususnya Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan. Immunization is a very effective primary prevention to avoid contracting infectious diseases. Therefore, the incidence of infectious diseases will decrease, the resulting disability and death will also decrease. Until now, the cases found in the field are still mothers of toddlers who do not want to bring their children to be given immunizations. Kalumbatan Village is the only village in South Totikum District that has not yet reached the Universal Child Immunization (UCI) target. This study aims to obtain information on the reasons why mothers of toddlers do not provide basic immunizations for their toddlers in Kalumbatan Village, South Totikum District. This research is a qualitative research with a phenomenological approach, data collection methods with observation and in-depth interviews (indepht interviews). The informants in this study were 20 people, namely mothers who had toddlers 0-59 months whose basic immunizations were incomplete, Posyandu cadres and health workers who were obtained using the informant retrieval method with a sampling technique using Snow Ball Sampling. Data analysis through three procedures, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that the causes of mothers under five who do not provide complete basic immunization to their toddlers in Kalumbatan Village found 5 information, namely: Fear and trauma of toddlers having fever after being immunized, far from home to Posyandu, busy with work, no family support and not knowing information immunization schedule. It is necessary to have or improve health promotion to parents and posyandu participants related to increasing understanding or knowledge about the benefits of the importance of immunization. So as to increase the coverage of basic immunization in Banggai Islands district, especially Kalumbatan Village, South Totikum District.