Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Pro-Stek

KONSENTRASI LARUTAN SARI ANGCO (ZIZIPHUS JUJUBA M.) DAN KONSENTRASI KARAGENAN (RHODOPHYCEAE) TERHADAP MUTU FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK JELLY DRINK ANGCO Charolin Orodiputro; Fadjar Kurnia Hartati; Kejora Handarini
Pro-STek Vol 6, No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v6i1.4038

Abstract

Jelly drink adalah minuman olahan yang berbentuk gel yang memiliki sifat semi padat yang umumnya terbuat dari sari buah yang dicampur dengan bahan yang bersifat hidrokoloid serta gula dan dikonsumsi dengan dihisap dengan sedotan. Jelly drink juga dapat dijadikan minuman penunda lapar. Dalam 100 g kurma cina kering (Angco) mengandung 20,19 g air, 72,52 g karbohidrat, 4,72 g protein, 217,6 mg vitamin C, 63 mg kalsium, 6 g serat, 5,09 mg zat besi, dan 0,39 mg zinc. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dan berapa konsentrasi larutan sari Angco (Ziziphus jujuba M.) dan konsentrasi karagenan (Rhodophyceae) yang terbaik dari mutu fisikokimia dan organoleptik jelly drink Angco. Penelitian ini menggunakan metode analisis eksperimental laboratoris. Design penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri empat formulasi jelly drink Angco dengan perlakuan penambahan konsentrasi larutan sari Angco (Ziziphus jujuba M.) 80% dan 100%, dan konsentrasi karagenan (Rhodophyceae) 0,5% (b/v) dan 0,7% (b/v). Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan statistic parametric dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANSIRA) dengan statistic product and service solution (SPSS) dengan versi 25 dan penentuan perlakuan terbaik dengan menggunakan uji efektivitas. Konsentrasi larutan sari Angco (Ziziphus jujuba M.) dan konsentrasi karagenan (Rhodophyceae) yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap daya hisap dan berpengaruh nyata pada  kadar gula reduksi. Perlakuan (A1K2) menjadi perlakukan terbaik dengan Nilai Hasil (NH) yaitu 0,707 dengan kriteria parameter adalah daya hisap 15,3 mL/3 detik, kadar gula reduksi 1,045%, mouthfeel 4  (Suka), dan rasa 2,7  (Netral).
UJI MUTU KIMIA DAN ORGANOLEPTIK BISKUIT MP-ASI BEBAS GLUTEN DARI TEPUNG AMPAS SUSU KEDELAI (Glycine max) Anna Melinda; Fadjar Kurnia Hartati; Yuyun Yuniati
Pro-STek Vol 6, No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v6i1.4088

Abstract

Biskuit MP-ASI merupakan makanan ringan khusus untuk bayi yang sedang dalam tahap pertumbuhan. Pengembangan biskuit MP-ASI banyak dilakukan terutama dalam mengganti bahan tepung terigu dengan tepung dari pangan lokal yang tidak mengandung gluten, salah satunya yaitu tepung ampas susu kedelai. Tepung ampas susu kedelai mengandung protein yang tinggi dari pada tepung terigu. Tepung ampas susu kedelai kaya akan protein yang di mana protein baik untuk pertumbuhan bayi dan anak untuk mencegah stunting, salah satu produk pangan yang dapat dikembangkan dari tepung ampas susu kedelai adalah biskuit MP-ASI. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan proporsi tepung ampas susu kedelai, tepung maizena dan susu bubuk dengan level berbeda yang dapat menghasilkan biskuit MP-ASI dengan mutu kimia dan organoleptik yang terbaik. Disain penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yaitu proporsi tepung ampas susu kedelai, tepung maizena, dan susu bubuk yang terdiri dari 4 level, yaitu; level 1 (100% : 0% : 0%) , level 2 (90% : 5% : 5%), level 3 (80% : 15% : 5%) level 4 (70% : 20% : 10%). Berdasarkan uji efektivitas, perlakuan P3 (proporsi tepung ampas susu kedelai 80%, tepung maizena 15% dan susu bubuk 5%) merupakan perlakuan terbaik dengan nilai hasil/NH tertinggi yaitu 0,5571 dengan spesifikasi kadar protein = 9,8976%, kadar air = 5,2639%, kadar serat kasar = 4,9779%, rasa = 4,0111 (suka), kerenyahan = 3,4888 (biasa), aroma = 3,8777 (biasa) dan warna = 3,8333 (biasa).
PENGARUH KONSENTRASI BUBUK AGAR-AGAR DAN LAMA PEREBUSAN TERHADAP MUTU FISIKOKIMIA DAN ORGANOLEPTIK JELLY DRINK LUO HAN GUO (Siratia grosvenorii) Njoo Christopher Budiyanto; Fadjar Kurnia Hartati; Yuyun Yuniarti
Pro-STek Vol 6, No 1 (2024): June
Publisher : Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/prs.v6i1.4039

Abstract

Luo Han Guo adalah tumbuhan merambat yang berasal dari daratan Cina. Tanaman ini memiliki nama latin Siraitia grosvenorii atau sebelumnya bernama Latin Momordicae grosvenorii swingle. Luo Han Guo dipercaya memiliki khasiat untuk mengobati panas dalam, sariawan, sakit tenggorokan, batuk, diabetes, dan kegemukan. Pembuatan jelly drink sendiri biasanya identik berasal dari buah-buahan dengan salah satu bahan dasar hidrokoloidnya yaitu bubuk agar-agar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan berapa konsentrasi bubuk agar agar dan lama perebusan yang tepat agar diperoleh mutu fisikokimia dan organoleptik jelly drink Luo Han Guo yang terbaik. Penelitian ini menggunakan metode analisis eksperimental laboratoris. Design penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor yang terdiri empat formulasi jelly drink Luo Han Guo dengan perlakuan penambahan konsentrasi bubuk agar agar 0,5% (b/v) dan 0,7% (b/v), dan lama perebusan 5 menit dan 10 menit. Data yang diperoleh dianalisis berdasarkan statistic parametric dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANSIRA) dengan statistic product and service solution (SPSS) dengan versi 25 dan penentuan perlakuan terbaik dengan menggunakan uji efektivitas. Lama perebusan dan konsentrasi bubuk agar agar Luo Han Guo yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap daya hisap dan berpengaruh nyata pada kadar gula reduksi. Perlakuan (L1A2) menjadi perlakukan terbaik dengan Nilai Hasil (NH) yaitu 0,731 dengan kriteria parameter adalah daya hisap 21,3 mL/3detik, kadar gula reduksi 1,052%, mouthfeel 4,6  (Sangat Suka), dan rasa 1,7  (Netral).