Sarwono, J.
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Skor Malnutrisi-Inflamasi, C-Reactive Protein dan Soluble Tumor Necrosis Factor Receptor-1 pada pasien Hemodialisis yang mengalami Aterosklerosis Sarwono, J.; Suhardjono, Suhardjono; Siregar, Parlindungan; Suwarto, Suhendro
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia Vol. 1, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan. Hemodialisis (HD) berkaitan erat dengan proses inflamasi yang persisten, inflamasi ini berhubungan dengan terjadinya kontak darah dengan membran dialisis, cairan dialisat, akses vaskuler dan infeksi. Peningkatan sitokin pro-inflamasi berperan penting terhadap terjadinya aterosklerosis selain faktor tradisional Framingham. Inflamasi juga berakibat anoreksia dan kondisi hiperkatabolik yang menyebabkan malnutrisi. Keadaan ini disebut sebagai Sindrom Malnutrisi-Inflamasi-Aterosklerosis. Karakteristik HD di Indonesia berbeda dengan negara maju, perbedaan tersebut terkait penggunaan dialyzer pakai ulang dan tipe low-flux, belum menggunakan dialisat ultrapure dan dosis HD yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat beda rerata antara jumlah Skor-MI, hsCRP dan sTNFR-1 pada pasien HD yang mengalami aterosklerosis Metode. Desain studi potong lintang pada pasien HD yang dalam keadaan stabil yang sudah menjalani HD antara 3 bulan sampai 5 tahun di RSUP Fatmawati. Jumlah subyek 60 orang yang dikumpulkan dalam kurun waktu Desember 2013 sampai dengan Februari 2014. Pengambilan darah untuk memeriksa kadar hsCRP, albumin, TIBC dan sTNFR-1, selain itu menentukan status nutrisi dengan menggunakan skor malnutrisi-inflamasi dan pemeriksaan USG doppler arteri Karotis untuk menentukan penebalan intima-media(CIMT). Analisis statistik dengan uji T dan uji Mann-Whitney. Hasil. Penelitian ini menunjukkan Skor-MI pada kelompok yang CIMT positif (aterosklerosis ) memiliki nilai median lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok yang non aterosklerosis demikian juga dengan kadar sTNFR-1, akan tetapi tidak bermakna secara statistik (p>0,05). Sedangkan kadar hsCRP didapatkan nilai median yang lebih rendah pada kelompok dengan CIMT yang positif tetapi tidak bermakna secara statistik (p>0,05). Simpulan.Tidak terdapat beda rerata antara Skor-MI, hsCRP dan sTNFR-1 dengan CIMT atau terjadinya aterosklerosis pada pasien HD.