This Author published in this journals
All Journal JURNAL TEKNIK MESIN
Muhammad Roziq Husen
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, 50275

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA MESIN CNC LASER CUTTING FIBER DENGAN METODE OEE DAN FMEA DI CV. XYZ Muhammad Roziq Husen; Norman Iskandar; Sulardjaka Sulardjaka
JURNAL TEKNIK MESIN Vol 11, No 2 (2023): VOLUME 11, NOMOR 2, APRIL 2023
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Industri manufaktur dalam mencapai target produksi membuat mesin harus dalam kondisi yang optimal dan memiliki efektifitas produksi yang baik seperti hal nya di CV. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bis dan karoseri. Untuk menghindari breakdown atau downtime yang berlebih pada mesin yang ada di bagian preparation yaitu pada mesin CNC laser cutting fiber yang sudah memiliki usia pakai yang lama memiliki tingkat penurunan kecepatan produksi dan efisiensi mesin CNC laser cutting dengan metode penerapan TPM dapat menghasilkan zero defect zero accident dan zero breakdown  dengan menentukan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) sebagai indikator dalam menentukan efektifnya kinerja mesin. CNC laser cutting fiber memiliki nilai presentase 75,63% yang berarti masih di bawah yang di tentukan oleh JPIM sebesar 85% yang di akibatkan tinggi nya time losses sebanyak 6797 menit 113,28 jam dalam 5 bulan terakhir dan di sebabkan oleh 2 losses yang paling tinggi yaitu reduce speed losses dan idling and minor stoppages losses karena terjadinya breakdown mesin yang tidak dapat di perkirakan dan kurang nya suku cadang yang tersedia dengan kerusakan pada stabilizer dengan nilai RPN 120 yang di sebabbkan karena terjadi arus listrik yang tidak stabil, dan selang angin dengan RPN 160 karena sering mengalami kebocoran dan menyebabkan tekanan yang di hasilkan tidak maksimal.