Rahmah Sadida
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH OLAHRAGA AERIAL YOGA TERHADAP TEKANAN INTRAOKULER Rahmah Sadida; Maharani Maharani; Riski Prihatiningtias
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.625 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.15814

Abstract

Latar belakang: Yoga mempunyai beberapa manfaat untuk kesehatan, namun perlu dipikirkan efek sampingnya. Posisi headstand pada yoga dapat meningkatkan tekanan intraokuler (TIO). Peningkatan TIO dapat menjadi faktor risiko terjadinya glaukoma. Tekanan intraokuler yang tinggi berkaitan dengan fluktuasi yang tinggi, salah satu faktor yang dapat mempengaruhi fluktuasi TIO yaitu aktivitas dan olahraga. Kenaikan TIO yang singkat bukan merupakan hal yang berbahaya pada individu normal, namun dapat berbahaya apabila hal tersebut terjadi pada penderita glaukoma.Tujuan: Menganalisis pengaruh olahraga aerial yoga terhadap tekanan intraokuler.Metode: Observasional analitik dengan pendekatan Cohort di Oryza Gym dan Ading Yoga & Pilates Studio Semarang. Tiga puluh enam wanita peserta aerial yoga berusia 20-30 tahun yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam penelitian. Pengukuran TIO dilakukan sebelum dan setelah 60 menit melakukan aerial yoga menggunakan alat Tonopen XL. Perbedaan TIO sebelum dan sesudah olahraga dianalisis dengan uji Wilcoxon.Hasil: Rerata pengukuran TIO sebelum olahraga 19,34 ± 2,75 mmHg dengan nilai terendah 14 mmHg dan nilai tertinggi 25 mmHg. Rerata pengukuran TIO sesudah olahraga 16,92 ± 2,60 mmHg dengan nilai terendah 13 mmHg dan nilai tertinggi 22 mmHg. Tekanan intraokuler setelah olahraga lebih rendah dibanding TIO awal, dengan perbedaan bermakna (p= 0,000 ).Kesimpulan: Olahraga aerial yoga menurunkan TIO secara signifikan.
SURGICAL OUTCOMES OF STRABISMUS CORRECTION IN LARGE ANGLE EXOTROPIA Rahmah Sadida; Liana Ekowati; Arnila Novitasari Saubig
Majalah Oftalmologi Indonesia Vol 49 No S2 (2023): Supplement Edition
Publisher : The Indonesian Ophthalmologists Association (IOA, Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35749/j47xb287

Abstract

Introduction & ObjectivesSurgery is one of the treatment options for strabismus. The success rates of surgical interventions,as reported in a number of different studies, vary widely. There is no database of surgical outcomein large angle exotropia patient undergoing surgery in Semarang, Central Java. This study aims toevaluate the surgical outcome of strabismus correction in large angle exotropia in Dr. KariadiGeneral Hospital. MethodsA retrospective study held from the medical record of patients with diagnosis large angle (>50?)exotropia undergoing strabismus correction surgery from January 2020-December 2022 in Dr.Kariadi General Hospital, Semarang. The clinical characteristics: sex, age, angle of exodeviation,amblyopia condition, sensory deprivation, and postoperative alignment were obtained. Surgicaloutcome measured with follow up of angle deviation in one month dan three months follow up aftersurgery. ResultsTotally 59 large angle exotropia patients were obtained with 31 (53%) were woman and 28 (47%)were man, range aged 1 year to 53 years old had preoperative angle of exodeviation 51->85 ?, 6(10%) had amblyopia, 11(18.6%) had sensory deprivation. By the 3 months post-operative visit,100% of all patients reported orthophoria. ConclusionThis study found the outcome of strabismus correction for large angle exotropia is satisfactory. Twoor three-muscle surgery provides an effective means for treatment of large angle exotropia.