Hana Mauludea, Hana
Pendidikan Sejarah, IKIP PGRI Pontianak, Pontianak, Kalimantan Barat

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

BUDAYA MASYARAKAT SUKU TALANG MAMAK DALAM BAGIAN CIVIC CULTURE Islamuddin, Hana Mauludea, Nurhadianto,
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2016): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.646 KB) | DOI: 10.31571/edukasi.v14i1.285

Abstract

Permasalahan yang muncul dari berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia terjadi sebuah pasang surut dalam mempertahankan kebudayaanya, sehingga dia lebih bangga kepada kebudayaan yang datang dari luar dari pada mempetahankan kebudayaanya sendiri, lambat laun kebudayaan yang ada akan terkikis dimakan oleh waktu. Sehingga dalam kajian ini menggali kembali kebudayaan dalam suku Talang Mamak bisa menjadi bagian dari Civic Culture. Rumusan masalah dalam kajian ini adalah bagaimana deskripsi budaya suku Talang Mamak dalam bagian civic culture, dengan tujuan dapat mendeskripsikan budaya masyarakat suku Talang Mamak dalam bagian civic culture. Hasil Kajian Suku Talang Mamak memiliki kebudayaan yaitu kelahiran, mendanau, kumantan, gawai gadang dan kematian. Dalam konteks civic culture terdapat nilai saling percaya, sikap kemampuan bekerja sama, kepercayaan (religius), tanggung jawab, solidaritas, musyawarah, kebersamaan, dan gotong royong. Sehingga budaya suku Talang Mamak masih eksis walaupun diterpa oleh arus peradaban yang sangat pesat seperti saat sekarang ini. Kata kunci: Civic culture, suku, talang mamak
PENUMBUHAN KESADARAN SEJARAH PESERTA DIDIK MELALUI METODE KARYAWISATA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SITUS KERATON KADRIYAH Mauludea, Hana
JURNAL PENDIDIKAN ILMU SOSIAL Vol 24, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpis.v24i1.1608

Abstract

Site Kadriyah palace as local history studies should be intensified, in the teaching of history in schools. Method of learning utilization the local history field trip site Kadriyah palace in SMA Muhammadiyah 1 Pontianak was able to enhance the learners' enthusiasm for learning history. Conditions of a historical awareness of learners generally mixed. Some karatkter awareness of history found among others the emergence of attitudes prepared for the future, alert, creative, appreciate the past, the spirit of hard work and others. This study is expected to describe the historical consciousness and contribute to the teaching of local history in Pontianak and the surrounding area. Also expected to study the history of the palace site Kadriyah be intensified to be one source of learning history. Keywords: Consciousness the History, Methods of Field Trips, Local History, Sultan Kadriyah Site
Budaya Masyarakat Suku Talang Mamak dalam Bagian Civic Culture Hana Mauludea; Nurhadianto Nurhadianto; Islamuddin Islamuddin
Edukasi: Jurnal Pendidikan Vol 14, No 1 (2016): Edukasi: Jurnal Pendidikan
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/edukasi.v14i1.285

Abstract

Permasalahan yang muncul dari berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia terjadi sebuah pasang surut dalam mempertahankan kebudayaanya, sehingga dia lebih bangga kepada kebudayaan yang datang dari luar dari pada mempetahankan kebudayaanya sendiri, lambat laun kebudayaan yang ada akan terkikis dimakan oleh waktu. Sehingga dalam kajian ini menggali kembali kebudayaan dalam suku Talang Mamak bisa menjadi bagian dari Civic Culture. Rumusan masalah dalam kajian ini adalah bagaimana deskripsi budaya suku Talang Mamak dalam bagian civic culture, dengan tujuan dapat mendeskripsikan budaya masyarakat suku Talang Mamak dalam bagian civic culture. Hasil Kajian Suku Talang Mamak memiliki kebudayaan yaitu kelahiran, mendanau, kumantan, gawai gadang dan kematian. Dalam konteks civic culture terdapat nilai saling percaya, sikap kemampuan bekerja sama, kepercayaan (religius), tanggung jawab, solidaritas, musyawarah, kebersamaan, dan gotong royong. Sehingga budaya suku Talang Mamak masih eksis walaupun diterpa oleh arus peradaban yang sangat pesat seperti saat sekarang ini. 
PEMANFAATAN LABORATORIUM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN CIVIC KNOWLEDGE MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK Fety Novianty, M. Anwar Rube’i, Hana Mauludea
Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial Vol 3, No 1 (2016): Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial
Publisher : IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/sosial.v3i1.278

Abstract

Salah satu sumber belajar yang mempunyai peran penting adalah laboratorium. Tanpa laboratorium, maka pembelajaran akan sulit memahami pelajaran, terutama materi yang bersifat aplikasi. Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari, untuk melatih dalam hal keterampilan melakukan praktik, demonstrasi, percobaan, penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan. Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang diharapkan bagi peserta didik banyak fungsi dan manfaat yang dapat diambil dari pengunaan laboratorium oleh karena itu untuk mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. Kata Kunci: Laboratorium PPKn, Sumber Belajar, Pengetahuan Kewarganegaraan.