Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Nilai Pendidikan Karakter pada Crita Cekak Wacan Bocah dalam Rubrik Gelanggang Remaja Majalah Panjebar Semangat Tahun 2019 Addiena Queen Lungayu; Raheni Suhita; Rahmat -
Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5, No 2 (2021): Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sabpbj.v5i2.65930

Abstract

Cerkak merupakan salah satu materi ajar di SMA, namun dalam pemilihan cerkak tidak bisa sembarangan. Cerkak yang digunakan harus mengandung nilai-nilai pendidikan di dalamnya. Guna mengentahui apakah suatu cerkak mengandung nilai-nilai pendidikan maka perlu adanya penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam crita cekak Wacan Bocah dalam rubrik Gelanggang Remaja majalah Panjebar Semangat terbitan tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa analisis dokumen. Objek yang dikaji berupa crita cekak Wacan Bocah dalam rubrik Gelanggang Remaja majalah Panjebar Semangat yang terbit selama tahun 2019 dan telah dipilih sesuai dengan tema kehidupan sehari-hari. Berdasarkan analisis data ditemukan nilai-nilai yang terdapat pada crita cekak Wacan Bocah antara lain Bersahabat/Komunikasi, rasa ingin tahu , peduli sosial, menghargai prestasi, jujur, tanggung jawab, semangat kebangsaan, cinta damai, religious dan kreatif. Nilai-nilai tersebut tergolong pada nilai-nilai pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 sehingga cerkak tersebut dapat digunakan sebagai bahan ajar di sekolah.
Analisis Psikologi Sastra dan Nilai Moral Naskah Sandiwara Jawa Kidung Pinggir Lurung Karya Udyn UPW serta Relevansinya sebagai Bahan Ajar Bahasa Jawa di SMP Ema Putri Utami; Raheni Suhita; Rahmat -
Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5, No 1 (2021): Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sabpbj.v5i1.65240

Abstract

Psikologi sastra merupakan sebuah pendekatan yang mengamati kejiwaan serta perilaku manusia. Dengan memusatkan pada kejiwaan serta perilaku manusia, maka akan diperoleh konflik batin yang sesuai dengan teori psikologi sastra. Dalam sebuah naskah sandiwara Jawa tentunya terdapat konflik batin antar tokoh yang dapat membangun jalan cerita dalam nakah. Naskah sandiwara Kidung Pinggir Lurung menceritakan permasalahan dalam keluarga yang menimbulkan sebuah konflik batin antar tokoh. Naskah sandiwara Kidung Pinggir Lurung merupakan naskah yang belum dianalisis menggunakan pendekatan psikologi sastra. Naskah sandiwara tersebebut mengandung aspek psikologi sastra teori psikologi Sigman Freud yaitu id, ego, dan superego. Selain itu, naskah sandiwara Kidung Pinggir Lurung juga mengandung nilai moral yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dijadikan bahan ajar di Sekolah Menengah Pertama kelas IX. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu analisis dokumen dan wawancara mendalam. Data dalam penelitian ini yaitu berupa kata-kata dan kalimat yang berkaitan dengan teori psikologi sastra seperti id, ego, dan superego.
Kajian Sosiologi Sastra dalam Naskah Drama Prasetyaku Karya Rudyaso Febriadhi dan Relevansinya dengan Materi Ajar Bahasa Jawa Sekolah Menengah Pertama Prysila Damai Evaludy; Atikah Anindyarini; Rahmat -
Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5, No 2 (2021): Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sabpbj.v5i2.65720

Abstract

Abstrak Sosiologi sastra merupakan kajian yang digunakan untuk penelitian yang berkaitan dengan masyarakat dalam karya sastra. Naskah drama Prasetyaku karya Rudyaso Febriadhi, mengandung aspek-aspek dari sosiologi sastra di dalamnya. Aspek sosiologi sastra yang terkandung dalam naskah drama Prasetyaku meliputi aspek kekerabatan, aspek pendidikan, aspek moral, aspek sosial, aspek politik, dan aspek cinta kasih. Penelitian ini tidak hanya menyajikan aspek sosiologi sastra saja di dalamnya, tetapi juga menyajikan struktur intrinsik di dalamnya. Struktur intrinsik tersebut mencakup tema dan amanat, tokoh dan penokohan, alur, latar, konflik atau tikaian, dan cakapan. Selain aspek-aspek sosiologi sastra dan struktur intrinsik yang terkandung dalam naskah drama Prasetyaku, naskah ini juga direlevansikan dengan materi ajar bahasa Jawa kelas IX KD 3.3 menelaah teks sandiwara Jawa Sekolah Menengah Pertama. Penelitian yang meggunakan pendekatan sosiologi sastra ini tergolong dalam jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Analisis Gaya Bahasa dalam Serat Wedhatama Pupuh Kinanthi (Suatu Kajian Stilistika) Anita Tri Utami; Budi Waluyo; Rahmat -
Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5, No 2 (2021): Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sabpbj.v5i2.65722

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kesulitan-kesulitan pembaca dalam memahami isi Serat Wedhatama pupuh Kinanthi. Maka perlu ada guna melakukan upaya dalam penyelesaian permasalahan itu. Salah satunya dengan cara mengidentifikasi gaya bahasa dalam serat tersebut. Guna mengetahui serta membuat deskripsi mengenai gaya bahasa (gaya kata, gaya bunyi, gaya kalimat, dan permajasan) dalam Serat Wedhatama pupuh Kinanthi ialah tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Deskriptif kualitatif yang menggunakan metode analisis isi dengan pendekatan stilistika ialah bentuk dari penelitian yang dijalankan. Dokumen berupa Serat Wedhatama pupuh Kinanthi karya Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV yang sudah ditulis ulang menjadi sebuah buku oleh Ki Sabdacarakatama yang diterbitkan tahun 2010 yakni objek yang dipakai dalam penelitian. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini yakni bentuk-bentuk penerapan gaya bahasa dalam Serat Wedhatama pupuh Kinanthi yang meliputi penggunaan; (1) gaya kata (afiksasi arkhais, tembung garba, tembung plutan, tembung kawi, tembung baliswara, tembung saroja, dasanama dan tembung entar)., (2) Gaya bunyi yang ditemukan berupa: purwakanthi guru swara, purwakanthi guru sastra, beserta purwakanthi lumaksita., (3) Gaya kalimat yang diterapkan berupa klimaks, antiklimaks, paralelisme, serta repetisi., (4) Majas simile, personifikasi, hiperbola, ironi dan sarkasme merupakan permajasan yang ditemukan dalam penelitian.
Feminisme dan Nilai Pendidikan Budi Pekerti Naskah “Retna Pambayun” Karya Priyo Nugroho Nofika Indah Lestari; Djoko Sulaksono; Rahmat -
Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5, No 1 (2021): Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sabpbj.v5i1.65236

Abstract

Dalam upaya mengangkat gerakan feminisme dan menanggulangi merosotnya budi pekerti, maka dalam karya sastra mengajarkan nilai pendidikan budi pekerti. Salah satunya dengan pembelajaran karya sastra yaitu naskah drama. Dengan mengajarkan pendidikan budi pekerti melalui karya sastra, maka dapat menunjang terwujudnya pendidikan budi pekerti yang baik sesuai dengan norma, kaidah, dan aturan yang berlaku di masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui feminisme dan nilai pendidikan budi pekerti pada naskah “Retna Pambayun” karya Priyo Nugroho. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik analisis reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik pustaka, simak, dan catat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat struktur pembangun naskah, analisis feminisme naskah, dan nilai pendidikan budi pekerti dalam naskah “Retna Pambayun”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat empat kritik feminisme yang ada dalam naskah “Retna Pambayun” yaitu sosok Pambayun sebagai putri raja, sosok Pambayun sebagai prajurit negara, sosok Pambayun sebagai wanita, dan sosok Pambayun sebagai korban. Implikasi dalam penelitian ini yaitu struktur yang membangun naskah, dan kritik sastra feminisme untuk menganalisis feminis tokoh utama. Selain itu terdapat nilai pendidikan budi pekerti salah satunya nilai-nilai kesusilaan.
Penggunaan Media Cerita Bergambar sebagai Upaya Peningkatan Pemahaman Siswa Terhadap Teks Piwulang (Serat Wulangreh Pupuh Gambuh) pada Siswa Kelas VIII B Smp Kristen 1 Surakarta Fabiola Pasca Gitami; Budi Waluyo; Rahmat -
Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa Vol 5, No 2 (2021): Sabdasastra : Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/sabpbj.v5i2.65725

Abstract

Kurangnya penggunaan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari menyebabkan siswa sulit untuk memahami teks piwulang (Serat Wulangreh Pupuh Gambuh). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap teks piwulang (Serat Wulangreh Pupuh Gambuh) pada siswa kelas VIII B SMP Kristen 1 Surakarta serta meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menelaah dan menanggapi teks piwulang (Serat Wulangreh Pupuh Gambuh) melalui media cerita bergambar pada siswa kelas VIII B SMP Kristen 1 Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terbagi dalam dua siklus. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan empat cara yakni observasi, wawancara, dokumentsi, dan tes peningkatan pemahaman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media cerita bergambar mampu meningkatkan pemahaman siswa kelas terhadap teks piwulang (Serat Wulangreh Pupuh Gambuh). Pada pratindakan memperoleh hasil sebesar 7,69%, meningkat pada siklus I menjadi 54%, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi sebesar 77%. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan bagi guru untuk menggunakan media pembelajaran yang tepat dan menarik seperti cerita bergambar dalam kegiatan pembelajaran bahasa Jawa untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap suatu materi.