Tawuran pelajar di tingkat sekolah semakin meningkat khususnya dikalangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Layanan bimbingan kelompok dalam pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah jarang dimanfaatkan untuk pencegahan tawuran pelajar. sebagian besar kegiatan bimbingan kelompok hanya dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan belajar, pribadi, sosial dan karir. Penelitian ini bertujuan (1)menggambarkan kohesi sosial siswa dalam pencegahan tawuran pelajar, (2) mendeskripsikan keterlaksanaan layanan bimbingan kelompok pendekatan konseling realitas dalam meningkatkan kohesi sosial untuk pencegahan tawuran pelajar. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperiment. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrument kohesi sosial dalam pencegahan tawuran, daftar wawancara, dan instrumen uji kelayakan materi. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis deskriptif, analisis kualitatif dan analisis nonparametrik dengan uji statistik Koefisien Kendall’s (W) dan uji Wilcoxon Rank Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tingkat kohesi sosial dalam pencegahan tawuran pelajar cenderung rendah, (2) pelaksanaan bimbingan kelompok masih mengalami keterbatasan untuk mengatasi permasalahan tawuran pelajar, Guru BK belum terampil menyusun panduan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kohesi sosial dalam pencegahan tawuran pelajar. Adanya peningkatan yang signifikan terhadap kohesi sosial dalam pencegahan tawuran pelajar setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok menggunakan pendekatan konseling realitas dalam meningkatkan kohesi sosial untuk pencegahan tawuran pelajar.