Yati Suryati, Yati
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ISOLASI MIKROBA YANG DAPAT MENGHILANGKAN BAU PADA PUPUK ORGANIK AIR LIMBAH CUCIAN BERAS ., Elfarisna; Puspitasari, Rita Tri; Suryati, Yati; Pradana, Nosa T.
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol 15 No 2 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air limbah cucian beras jika difermentasi selama dua minggu menimbulkan bau. Penelitian yang dilakukan dengan menambah Efektif Microorganisme (EM 4) dapat memperpendek waktu fermentasi dan tidak menimbulkan bau. Efektif Microorganisme 4 adalah produk dari luar, sementara Indonesia mempunyai banyak mikroorganisme lokal yang potensial untuk dikembangkan. Pupuk organik ini telah diteliti pada tanaman anggrek, sayur-sayuran, dan kedelai. Tujuan penelitian untuk mendapatkan mikroorganisme lokal yang dapat menghilangkan bau pada air limbah cucian beras yang akan digunakan sebagai pupuk organik. Isolasi dengan menggunakan media Patato Dextrose Agar (PDA) dan Mann Rogosa Sharpe Agar (MRSA), dengan sumber inokulan air limbah cucian beras, ragi tape, kombucha, dan yoghurt. Hasil isolasi diperoleh 2 jenis Lactobacillus dari air limbah cucian beras dan yogurt. Ada tujuh khamir yang diperoleh, yaitu dari air limbah cucian beras (4 jenis), ragi tape (2 jenis), dan kombucha (1 jenis). Dari hasil penelitian ini dipilih 1 jenis Lactobacillus, dan 4 jenis khamir yang dapat hidup dengan baik di dalam air limbah cucian beras dan tidak menimbulkan bau.
PENGUJIAN ISOLAT MIKORIZA ARBUSKULA (GLOMUS GEOSPORUM) PADA TANAMAN MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) Puspitasari, Rita Tri; Elfarisna, Elfarisna; Suryati, Yati; Pradana, Nosa Tirtajaya
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol 17 No 1 (2016)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of arbuscular mycorrhizal (MA) in various studies proves that it can save up to 50% fertilizer because the MA can help absorpt nutrients, especially P. In addition, the MA can help plant resistance, pest attacks and can help plants cope with extreme circumstances, such as drought, high salinity, toxic materials and heavy metals. The study aimed to test the potential of arbuscular Mycorrhizal isolates (Glomus geosporum) in cucumbers. The test of its potentials is still in the early stages of laboratory scales due to the limitation of producing the isolates. The test parameters were as follows: the number of leaves, the number of male and female flowers, fruit length, fruit diameters and fruit weights. The results showed that mycorrhizal (Glomus geosporum) being tested + 50% NPK, compared with mycorrhizae from a proven institution + 50% of the recommended NPK fertilizers (NPK 100%), have no significant differences in all parameters. As a result of this, Isolates Glomus geosporum can save less than 50% of the recommended NPK in cucumber crop (Cucumis sativus L.). This therefore has a potential to be field-tested involving other plants. Penggunaan mikoriza arbuskula (MA) dalam berbagai penelitian sudah terbukti dapat menghemat pupuk sampai 50%, karena MA dapat membantu penyerapan unsur hara terutama P. Selain itu,  MA dapat membantu resistensi tanaman, serangan hama penyakit dan dapat membantu tanaman mengatasi keadaan ekstrim, seperti kekeringan, salinitas tinggi, bahan toksik dan logam berat. Penelitian ini bertujuan menguji potensi isolat Mikoriza arbuskula (Glomusgeosporum) pada tanaman mentimun. Pengujian isolat Mikoriza arbuskula (Glomusgeosporum) masih dalam taraf skala laboratorium, karena keterbatasan isolat yang dihasilkan. Parameter yang diuji adalah jumlah daun, jumlah bunga jantan dan betina, panjang buah, diameter buah, dan bobot buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikoriza (Glomusgeosporum) yang diuji + 50% NPK dibandingkan dengan mikoriza dari suatu institusi yang telah teruji + 50% NPK dan pupuk yang direkomendasikan (NPK 100%), terlihat  tidak berbeda nyata pada semua parameter. Dengan demikian, Isolat Glomusgeosporum dapat menghemat pupuk NPK sampai 50% dari NPK yang dianjurkan pada tanaman Mentimun (Cucumissativus L.), sehingga cukup berpotensi untuk diuji pada skala lapangan bagi tanaman mentimun.
PEMANFAATAN INOKULAN AIR LIMBAH CUCIAN BERAS SEBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN SEDAP MALAM Elfarisna, Elfarisna; Puspitasari, Rita Tri; Widad, Sofiyah AI; Suryati, Yati; Pradana, Nosa T
Jurnal Matematika Sains dan Teknologi Vol 16 No 2 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tuberose flower has advantages in color, fragrance, and the flowers are unique pieces. Excessive use of chemical fertilizers and continuously cause an imbalance of nutrients and soil structure, effect on the agricultural land. The use of organic fertilizers can be the solution. This study aims to determine the effectiveness of inoculants are tested on waste water of rice as an organic fertilizer on  tuberose flower. The experiment was conducted for September 2014 to  January 2015. Theexperiment used randomized complete block design (RCBD) with five treatments, ie: inoculant I (3 bacteria and 2 yeast) + inorganic fertilizer 50 %; inoculant I  + inorganic fertilizers 25 % ; inoculant II (2 bacteria and 2 yeast) + inorganic fertilizer 50 % , inoculant II +  inorganic fertilizer 25 %, and inorganic fertilizer 100 %/control (5 g NPK  + 5 g NPS). The parameters observed were flowering time, flower stem length, number of florets per panicle, the diameter of the flower stalk, harvest time, and the amount of harvest. The results showed that gave inoculants on  waste water of rice are non significant for all treatments. From the result inoculant II + inorganic fertilizers 25 % tend to better and benefit than others. Bunga sedap malam memiliki kelebihan pada warna, keharumannya, dan utas bunganya yang unik. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan terus menerus menyebabkan ketidakseimbangan nutrisi dan kesehatan tanah, yang nantinya akan berefek pada lahan dan tanaman. Penggunaan pupuk organik menjadi solusinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas inokulan yang teruji pada air limbah cucian beras sebagai pupuk organik pada tanaman sedap malam. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai bulan Januari 2015. Penelitian menggunakan Rancangan  Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan lima perlakuan, yaitu Inokulan I (3 Bakteri + 2 Khamir) + pupuk anorganik 50%, Inokulan I + pupuk anorganik 25%, Inokulan II (2 Bakteri + 2 Khamir) + pupuk anorganik 50%, Inokulan II + pupuk anorganik 25%, kontrol /pupuk anorganik 100%(5 g NPK  dan 5 g Pupuk Majemuk NPS). Parameter yang diamati adalah waktu berbunga, panjang tangkai bunga, jumlah kuntum per malai, diameter tangkai bunga, waktu panen, dan jumlah panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian inokulan pada air limbah cucian beras tidak memberikan pengaruh yang berbeda terhadap semua perlakuan. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan Inokulan II + pupuk anorganik 25% cenderung lebih baik dan menguntungkan dari perlakuan lainnya.