Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU TERHADAP DAYA TERIMA DAN KADAR PROTEIN PADA KASTENGEL SEBAGAI SALAH SATU KUDAPAN ALTERNATIF STUNTING Fidatul Jamila; Fitria Fitria; Fitriana Nugraheni; Tika Fatihatul Khoir
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 4 Nomor 2, Juni 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v4i2.937

Abstract

Stunting can be controlled by eating foods that have a high protein content. One of the foods high in protein content is green beans. Protein can assist in the repair of damaged growth cells and support optimal nutritional status in children. Therefore, green beans need to be further developed so that they are useful for humans as a mixture or addition to food, one of which is kastengel. The addition of green beans is expected to increase the nutritional value, especially protein in kastengel. This study aims to determine the organoleptic quality and protein content of mung bean kastengel. The method used was experimental with Completely Randomized (CRD) 3 treatments and 2 replications. This research was conducted with objective and subjective tests. The objective test was carried out by laboratory testing of protein content using the Kjehdahl test. The subjective test was carried out by organoleptic test with 30 panelists in the category of panelists not choosing. The analytical technique used was Kruskal Wallis statistical analysis and continued One Way Anova to determine the effect of acceptability and protein content between treatments. This study shows that the most preferred organoleptic is the formulation with a ratio of wheat flour and mung bean flour as much as 25%: 75% with a reassessment of color, taste, aroma, texture, which is 3.65 (very like). The results of the Kruskal Wallis test on color, aroma, taste, and texture were (p < 0.05). One Way Anova test results on protein test results obtained (p < 0.05). There is an effect of treatment of each sample on the indicators of color, aroma, taste, and texture and there is also an effect of treatment of each sample on the results of the protein test.
SELF EFFICACY PADA IBU MENYUSUI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN ASI EKSLUSIF Kadek Widiantari; Rai Widiastuti; Fitria Fitria; Ni Made Dewianti
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2: Juli 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v3i2.6053

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik dan terlengkap bagi bayi baru lahir karena mengandung zat gizi yang paling sesuai dengan kebutuhan yang sedang dalam tahap percepatan tumbuh kembang. Masih rendahnya cakupan ASI eksklusif merupakan gambaran dari kegagalan pemberian ASI yang disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu determinan keberhasilan pemberian ASI adalah kondisi ibu seperti percaya diri atau keyakinan diri ibu untuk memberikan ASI pada bayinya (Breastfeeding Self Efficacy). Dukungan suami, keluarga dan petugas kesehatan memiliki peranan penting dalam pemberian ASI eksklusif. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu mampu mendorong ibu untuk mempraktikkan pemberian ASI secara Eksklusif sehingga dapat meningkatkan self efficacy dalam pemberian ASI ekslusif. Metode kegiatan dilaksanakan dengan pendekatan Participatory Action Research (PAR). Pemberian pendampingan dilakukan melalui 4 tahapan yaitu pada pertemuan pertama pemberian penyuluhan tentang manajemen laktasi, pelibatan suami dalam memberikan dukungan menyusui kepada ibu, pelibatan kader untuk membantu ibu dan melibatkan suami dalam keberhasilan menyusui secara eksklusif sedangkan pertemuan akhir melakukan diskusi terkait kendala yang dihadapi selama kegiatan pendampingan. Waktu yang dibutuhkan untuk ke 4 tahapan tersebut selama 5 bulan. Berdasarkan hasil pelaksanaan PKM adanya peningkatan self efficacy sebesar 80 % dengan self efficacy yang tinggi dan dukungan suami juga menjadi indikator ibu termotivasi untuk memberikan ASI pada bayinya secara eksklusif. Penting untuk kader dan bidan dalam menggalakan pemberian ASI Ekslusif, sehingga secara tidak langsung dapat membantu dalam mencapai keberhasilan program pemerintah .cakupan pemberian ASI Eksklusif
Efektivitas Aromaterapi Lavender Terhadap Lamanya Persalinan Kala I, II dan Kala III pada Masa Pandemi Covid 19 di PMB Bdn.Luh Ayu Koriawati, S.Tr.Keb Tahun 2022: Effectiveness of Lavender Aromatherapy Against Length of Labor in the First, Second and Third Stages during the Covid 19 Pandemic at PMB Bdn. Luh Ayu Koriawati, S.Tr.Keb in 2022 Fitria Fitria; Ni Made Darmiyanti
Media Publikasi Penelitian Kebidanan Vol. 6 No. 2: SEPTEMBER 2023
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan dan Bisnis Graha Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus ke dunia luar, jika tidak tertangani dengan baik bisa menyebabkan proses persalinan tidak berjalan lancar dan terjadi perpanjangan waktu baik itu pada kala I, kala II atau kala III persalinan dari waktu normal yang sudah ditentukan atau disebut partus lama. Tujuan : mengetahui efektivitas aromaterapi lavender pada lama persalinan kala I, Kala II dan Kala III persalinan di PMB Bdn.Luh Ayu Koriawati, S.Tr.Keb Metode: Quase Experiment dengan rancangan observasional, dengan menggunakan kelompok control. Sampel sebanyak 30 orang ibu bersalin yang memenuhi kriteria inklusi sebagai kelompok yang diberikan intervensi, sedangkan untuk kelompok control diambil dari data sekunder persalinan yang sudah terjadi pada Bulan Januari sampai September tahun 2022. Teknik sampling dengan cara purposive sampling. Instrument yang digunakan untuk pengambilan dara adalah lembar partograf WHO. Teknik pengolahan data dilakukan secara deskriptif dan analitik dengan uji independent t test jika data berdistribusi normal, namun jika data tidak berdistribusi normal menggunakan uji Mann Whitney. Hasil : kala I terdapat perbedaan lama persalinan kala I antara kelompok intervensi yang diberikan aromaterapi lavender dengan kelompok control dengan nilai p value 0.000< 0.05. Pada kala II hasil uji statistik diperoleh nilai p value 0.009< 0.05 yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan lama persalinan kala II antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, sedangkan pada kala III menggunakan uji Mann Whitney diperoleh nilai p value 0.524> 0.05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan lama persalinan kala III antara kelompok intervensi dengan kelompok control. Kesimpulan: aromaterapi lavender efektif terhadapat lamanya persalinan kala I dan Kala II persalinan
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI AKUPRESUR DALAM KEBIDANAN Teguh Setiawan Wibowo; Fitria; Gusti Ayu Martha Winingsih; Anak Agung Santi Dewi
PROFICIO Vol. 5 No. 1 (2024): PROFICIO: Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v5i1.2960

Abstract

Nyeri yang dialami oleh ibu hamil atau dalam persalinan adalah suatu hal yang fisiologis yang diakibatkan oleh kontraksi otot rahim. Rasa nyeri ini sangat mempengaruhi tingkat stress dan ketegangan yang dialami oleh seorang ibu yang melahirkan. Salah satu tenaga medis yang dapat mengurangi hal tersebut adalah bidan yang dapat memberikan pelayanan atau asuhan secara komplementer salah satunya dapat berupa terapi akupresur. Tujuannya adalah untuk mengurangi rasa nyeri dan lainnya pada ibu hamil/proses persalinan dan pasca persalinan sehingga dapat mengurangi angka kematian ibu. Metode yang digunakan adalah pemaparan, praktik akupresur dan pendampingan kurang lebih selama 6 bulan. Hasilnya adalah kegiatan pengabdian masyarakat mencakup pemaparan (tanya jawab dan diskusi), praktik, dan pendampingan melalui pelatihan akupresur dalam kebidanan mendapatkan respon yang positif dan cukup baik dari total sebanyak 102 orang peserta yang hadir di aula kampus Politeknik Kesehatan Kartini Bali. Diharapkan adanya kerjasama dengan pemerintah setempat atau stakeholder kesehatan terkait di Bali lebih lanjut untuk mempopulerkan terapi akupresur ini sehingga dapat diimplementasikan secara luas di Puskesmas dan Rumah Sakit setempat.
PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG KACANG HIJAU TERHADAP DAYA TERIMA DAN KADAR PROTEIN PADA KASTENGEL SEBAGAI SALAH SATU KUDAPAN ALTERNATIF STUNTING Fidatul Jamila; Fitria Fitria; Fitriana Nugraheni; Tika Fatihatul Khoir
Jurnal Ilmiah Global Education Vol. 4 No. 2 (2023): JURNAL ILMIAH GLOBAL EDUCATION, Volume 4 Nomor 2, Juni 2023
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/jige.v4i2.937

Abstract

Stunting can be controlled by eating foods that have a high protein content. One of the foods high in protein content is green beans. Protein can assist in the repair of damaged growth cells and support optimal nutritional status in children. Therefore, green beans need to be further developed so that they are useful for humans as a mixture or addition to food, one of which is kastengel. The addition of green beans is expected to increase the nutritional value, especially protein in kastengel. This study aims to determine the organoleptic quality and protein content of mung bean kastengel. The method used was experimental with Completely Randomized (CRD) 3 treatments and 2 replications. This research was conducted with objective and subjective tests. The objective test was carried out by laboratory testing of protein content using the Kjehdahl test. The subjective test was carried out by organoleptic test with 30 panelists in the category of panelists not choosing. The analytical technique used was Kruskal Wallis statistical analysis and continued One Way Anova to determine the effect of acceptability and protein content between treatments. This study shows that the most preferred organoleptic is the formulation with a ratio of wheat flour and mung bean flour as much as 25%: 75% with a reassessment of color, taste, aroma, texture, which is 3.65 (very like). The results of the Kruskal Wallis test on color, aroma, taste, and texture were (p < 0.05). One Way Anova test results on protein test results obtained (p < 0.05). There is an effect of treatment of each sample on the indicators of color, aroma, taste, and texture and there is also an effect of treatment of each sample on the results of the protein test.