Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Kerentanan Bencana pada Kawasan Berisiko Banjir DAS Pepe Hilir, Surakarta Aisha, Mutiara; Miladan, Nur; Utomo, Rizon Pamardhi
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v14i2.23136

Abstract

Kawasan DAS Pepe Hilir Surakarta termasuk dalam kawasan berisiko banjir dengan tingkat kerawanan banjir sedang sampai sangat tinggi yang ditentukan melalui data genangan dan data fisik alam oleh DPUPR tahun 2016. Risiko bencana banjir dibagi menjadi kerawanan dan kerentanan terhadap banjir. Kajian mengenai kerentanan pada kawasan berisiko banjir ini dapat menjadi masukan dalam mengidentifikasi kerugian fisik, sosial, dan ekonomi yang disebabkan oleh bencana banjir serta dapat menjadi pertimbangan terkait prioritasi evakuasi kawasan pada kawasan yang tingkat kerentannya lebih tinggi. Kerentanan merupakan keadaan yang ditimbulkan manusia dari proses fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kerentanan  terhadap bencana terbagi menjadi kerentanan fisik, sosial, dan ekonomi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder didapat dari survey data ke lembaga BPS dan BAPPPEDA, serta dilakukan observasi dan penggunaan citra satelit untuk mendapatkan  data primer berupa digitasi persil bangunan untuk menentukan kerentanan fisik pada kawasan penelitian. Data primer dan sekunder diolah dengan teknik analisis skoring.  Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kawasan DAS Pepe Hilir Surakarta memiliki kerentanan fisik yang tinggi dengan kerentanan sosial yang rendah, serta ekonomi yang rendah sampai sedang. Sehingga kerentanan rata-rata pada kawasan DAS Pepe Hilir Surakarta termasuk dalam klasifikasi kerentanan rendah sampai sedang. Kata Kunci: Kerentanan Fisik, Sosial, Ekonomi, Kawasan Berisiko Banjir;
Hubungan perkembangan urban sprawl dan nilai tanah di barat Kota Surakarta Wibawa, Alvin; Utomo, Rizon Pamardhi; Miladan, Nur
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v17i1.34839

Abstract

Kota adalah tempat yang dinamis. Suatu kota akan selalu berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada di dalamnya. Kota yang semakin berkembang, maka akan menjadi magnet bagi penduduk di sekitarnya untuk mencari penghidupan yang layak. Hal ini yang dialami Kota Surakarta hingga menjadi magnet urbanisasi yang mengakibatkan fenomena urban sprawl dikarenakan perkembangannya merembet ke arah luar, salah satunya ke arah barat Kota Surakarta. Perkembangan yang tinggi menuntut kawasan barat Kota Surakarta untuk memenuhi kebutuhan ruang masyarakatnya. Tingginya permintaan akan ruang menjadikan pertumbuhan nilai tanah menjadi sangat pesat. Sedangkan, jumlah tanah yang berada di kawasan tersebut tidak dapat memenuhi permintaan. Pertumbuhan nilai tanah yang tiap tahun mengalami peningkatan yang tinggi membuat kekhawatiran tanah yang berada pada kawasan tersebut tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga dibutuhkan pengetahuan mengenai hubungan antara perkembangan urban sprawl terhadap nilai tanah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan menggunakan analisis korelasi pearson. Data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini diperoleh melalui dokumen-dokumen institusional. Hasil analisis penelitian ini membuktikan bahwa komponen kepadatan memiliki nilai 0,357 yang berarti korelasi rendah terhadap nilai tanah, komponen jarak ke CBD memiliki nilai -0,481 dan variasi guna lahan memiliki nilai 0,424 yang berarti korelasi sedang dan komponen integrasi jaringan jalan utama tidak memiliki korelasi.
Madiun City Central Corridor Walkability Assessment Seen from Urban Structure Saadhati, Nuzula Firda; Utomo, Rizon Pamardhi; Permana, Chrisna Trie Hadi
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 3, No 1 (2024): June 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v3i1.2124

Abstract

Walkability is the condition and quality of the pedestrian environment that is assessed through measuring the friendliness of the built environment and meeting the needs of pedestrians. In supporting the walkability of the area, it is not only done by beautifying the pedestrian path through the addition of physical accessories, but must be able to fulfill the aspects of usability, safety, accessibility, comfort, and a good environment. In this case, urban structure shows an important and significant factor because it can affect the ease of a person in moving places in urban areas, especially on foot. Urban structure components that affect walkability include land use diversity and road network configuration, which consists of connectivity and integration of the road network. The assessment of land use diversity is done through a derivative of the entropy index, namely weighted land use mixed (WLUM), while the road network configuration is assessed through space syntax. As a result, the Madiun City center corridor has a walkability value in the medium category. This shows that the urban structure in the central corridor of Madiun City is still not able to support the walking activities of its residents well, but also does not make it difficult for residents to carry out mobility on foot.