Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Kajian Kerentanan Bencana pada Kawasan Berisiko Banjir DAS Pepe Hilir, Surakarta Aisha, Mutiara; Miladan, Nur; Utomo, Rizon Pamardhi
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 14, No 2 (2019)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v14i2.23136

Abstract

Kawasan DAS Pepe Hilir Surakarta termasuk dalam kawasan berisiko banjir dengan tingkat kerawanan banjir sedang sampai sangat tinggi yang ditentukan melalui data genangan dan data fisik alam oleh DPUPR tahun 2016. Risiko bencana banjir dibagi menjadi kerawanan dan kerentanan terhadap banjir. Kajian mengenai kerentanan pada kawasan berisiko banjir ini dapat menjadi masukan dalam mengidentifikasi kerugian fisik, sosial, dan ekonomi yang disebabkan oleh bencana banjir serta dapat menjadi pertimbangan terkait prioritasi evakuasi kawasan pada kawasan yang tingkat kerentannya lebih tinggi. Kerentanan merupakan keadaan yang ditimbulkan manusia dari proses fisik, sosial, ekonomi, dan lingkungan. Kerentanan  terhadap bencana terbagi menjadi kerentanan fisik, sosial, dan ekonomi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder didapat dari survey data ke lembaga BPS dan BAPPPEDA, serta dilakukan observasi dan penggunaan citra satelit untuk mendapatkan  data primer berupa digitasi persil bangunan untuk menentukan kerentanan fisik pada kawasan penelitian. Data primer dan sekunder diolah dengan teknik analisis skoring.  Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kawasan DAS Pepe Hilir Surakarta memiliki kerentanan fisik yang tinggi dengan kerentanan sosial yang rendah, serta ekonomi yang rendah sampai sedang. Sehingga kerentanan rata-rata pada kawasan DAS Pepe Hilir Surakarta termasuk dalam klasifikasi kerentanan rendah sampai sedang. Kata Kunci: Kerentanan Fisik, Sosial, Ekonomi, Kawasan Berisiko Banjir;
Hubungan perkembangan urban sprawl dan nilai tanah di barat Kota Surakarta Wibawa, Alvin; Utomo, Rizon Pamardhi; Miladan, Nur
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v17i1.34839

Abstract

Kota adalah tempat yang dinamis. Suatu kota akan selalu berkembang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berada di dalamnya. Kota yang semakin berkembang, maka akan menjadi magnet bagi penduduk di sekitarnya untuk mencari penghidupan yang layak. Hal ini yang dialami Kota Surakarta hingga menjadi magnet urbanisasi yang mengakibatkan fenomena urban sprawl dikarenakan perkembangannya merembet ke arah luar, salah satunya ke arah barat Kota Surakarta. Perkembangan yang tinggi menuntut kawasan barat Kota Surakarta untuk memenuhi kebutuhan ruang masyarakatnya. Tingginya permintaan akan ruang menjadikan pertumbuhan nilai tanah menjadi sangat pesat. Sedangkan, jumlah tanah yang berada di kawasan tersebut tidak dapat memenuhi permintaan. Pertumbuhan nilai tanah yang tiap tahun mengalami peningkatan yang tinggi membuat kekhawatiran tanah yang berada pada kawasan tersebut tidak terjangkau oleh masyarakat sehingga dibutuhkan pengetahuan mengenai hubungan antara perkembangan urban sprawl terhadap nilai tanah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan menggunakan analisis korelasi pearson. Data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini diperoleh melalui dokumen-dokumen institusional. Hasil analisis penelitian ini membuktikan bahwa komponen kepadatan memiliki nilai 0,357 yang berarti korelasi rendah terhadap nilai tanah, komponen jarak ke CBD memiliki nilai -0,481 dan variasi guna lahan memiliki nilai 0,424 yang berarti korelasi sedang dan komponen integrasi jaringan jalan utama tidak memiliki korelasi.
TIPOLOGI KAWASAN BERISIKO BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KALI PEPE, KOTA SURAKARTA Nur Miladan; Kusumaningdyah Nurul Handayani; Dewa Putu Aris Sadana
TATALOKA Vol 20, No 2 (2018): Volume 20 Number 2, May 2018
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1486.178 KB) | DOI: 10.14710/tataloka.20.2.87-99

Abstract

Flooding is the most dominant disaster in the world and it takes place until recently. So far, the urban flood reduction is carried out through the structural and non structural mitigation approaches. The spatial mitigation approach is very needed to be considered in the flood risk management besides those approaches. The spatial transformation (land use pattern), and environmental carrying capacity can be used to realize the spatial approach in disaster risk management. This research aims to analyze the flood risk area typology in Kali Pepe River Basin, Surakarta City. It uses deductive approach with quantitative methods being supported by spatial analysis. The results indicate there are 42 spatial types, but only 18 types being the flood risk areas. Land caracteristic tends to be not correlated to the flood impact intensity. Land use pattern and drainage caracteristics have a tendency to be correlated to the flood impact risk. The spatial planning could be focused on urban settlements, especially in areas with high building densities. The built-up space restrictions should be implemented in the river sourrounding areas, and the infrastructure engineering concern with the river upstream-downstream system.
ANALISIS PERKEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN KARTASURA SEBAGAI KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH A Anisah; S Soedwiwahjono; Nur Miladan
TATALOKA Vol 20, No 4 (2018): Volume 20 Number 4, November 2018
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1262.014 KB) | DOI: 10.14710/tataloka.20.4.486-499

Abstract

Regional development components are growth center and hierarchy of region. Indonesia begin to promote the goal of equitable development and the economy embodied with regional development concepts, which is one of them is the concept of rapidly growing strategic area. This concept sees the area as an internal and central area which is affecting the surrounding area. Therefore, it is necessary to analyze the regional development of KSCT in order to know how developed internal area and the impact which is distinguished by two approaches that are economic growth and spatial. This research uses the longitudinal development method with the analytical approach used is deductive and quantitative descriptive research type. The compilation and analysis techniques used are primary data (observation, interview) and secondary data collection; Descriptive, descriptive statistics, GIS and overlay, Scalogram and Marshall Index, Gravity Model and Breaking Point, ICOR, LQ, and Klassen Typology. There are two outcomes: Kartasura District as itself and its impact to the surrounding area. In its internal area, the development of the area that occurred in 2011 has not been able to change much from economic growth and spatial development, and there is an internal gap which becomes obstacle for its development as the rapidly growth strategic area. While the impact on Sukoharjo District has begun to be seen with the contribution of local revenue that has been able to independently, however, the existing base sector has not been evenly distributed in all sectors and not all have been developed quickly. For the surrounding area, it had already an impact as a center of the rapidly growth strategic area.
TRANSFORMASI FISIK WILAYAH PERI URBAN DI KELURAHAN MADEGONDO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO Wildani Miftahul Fauzan; Soedwiwahjono Soedwiwahjono; Nur Miladan
Plano Madani : Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jpm.v6i2.3467

Abstract

The peri-urban area is a strategic area to support the surrounding city needs. The increasing lack of urban areas makes peri-urban areas a potential new destination for city development, because of lower peri-urban land prices, large land reserves, and ease of access to a nearby city. Kelurahan Madegondo (The Administrative Village of Madegondo) is a peri-urban area directly adjacent to the Southern part of Surakarta. Defined as an administrative village, this area has developed and transformed to be a more of an urban area. This research focus on identifying transformations happened in Madegondo in the period of 15 years, specifically from 2002 to 2017. Using Geographic Information System (GIS) and System for Automated Geoscientific Analyses (SAGA) in the process. This study has identified many crucial transformations occurred in Madegondo. Major land-use change has occurred in the period of 15 years, 54 hectares of non-covered land has itself covered with buildings. Building density has shifted in 15 years from mid-density (40,82%) to very high-density (78,39%). Another change identified is circulation transformation, which characteristics have grown to be more complex in 2017. 
Pengelolaan Bank Sampah sebagai implementasi Ekonomi Kreatif di Bank Sampah Guyub Rukun Dusun Madugondo, Kecamatan Piyungan, Bantul Tendra Istanabi; Nur Miladan; Lintang Suminar; Kusumastuti Kusumastuti; Istijabatul Aliyah; Soedwiwahjono Soedwiwahjono; Rizon Pamardhi Utomo; Rr. Ratri Werdiningtyas; Galing Yudana
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i3.2765

Abstract

One of the concrete steps of waste management that can be felt directly by the community in a small scope is the Waste Bank. However, the community often faces problems in managing waste through waste banks, namely related to limited human resources and facilities. The Guyub Rukun Dusun Madugondo waste e Bank is a waste bank that is experiencing problems with limited human resources and facilities. Efforts are needed to overcome the limitations of human resources and facilities so that the waste bank is able to continue to grow. Therefore, this community service activity is carried out to help overcome these problems by providing training methods to improve the managerial skills of waste bank managers and innovation in processing waste into creative economic products as well as providing supporting facilities grants. The training was carried out with waste bank management materials and making flower arrangements from recycled plastic waste materials. Meanwhile, the grant for supporting facilities is realized in the form of a waste press. The results of these community service activities can be felt directly by the waste bank manager and can reduce the problems faced by the Guyub Rukun Dusun Madugondo waste Bank manager.
Efektivitas infrastruktur perkotaan dalam penanganan risiko banjir di Kota Surakarta Ari Annisa S. Pramitha; Rizon Pamardhi Utomo; Nur Miladan
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 15, No 1 (2020)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v15i1.23258

Abstract

Kota Surakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian ± 92 m dari permukaan laut dan merupakan cekungan yang dikelilingi oleh pegunungan-pegunungan di Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Sukoharjo. Selain itu, Kota Surakarta merupakan salah satu kota yang dilewati oleh sungai Bengawan Solo. Hal tersebut menyebabakan Kota Surakarta memiliki potensi untuk terjadinya bencana banjir. Maka dari itu, perlu adanya suatu manajemen risiko bencana banjir untuk mengurangi dampak yang dapat ditimbulkan dari bencana tersebut. Manajemen risiko banjir tersebut salah satunya adalah dengan mitigasi struktural berupa pembuatan sarana dan prasarana pengendali banjir dan pengadaan alat sistem peringatan dini. Penelitian ini berfokus kajian pada kajian tingkat efektivitas dari infrastruktur penanganan risiko bencana banjir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengaji efektivitas dari infrastruktur perkotaan dalam penanganan risiko banjir yang ada di Kota Surakarta. Metode yang digunakan adalah dengan deskriptif kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat efektivitas dari infrastruktur pengendali banjir di Kota Surakarta menunjukkan pada tingkat kurang efektif. Komponen infastruktur tanggul, bendung, dan sudetan sudah efektif menurunkan risiko kejadian (luasan, tinggi banjir, waktu kejadian) banjir dari tahun 2007 hingga tahun 2016. Namun, early warning system bencana banjir yang ada di Kota Surakarta menunjukkan pada hasil tidak efektif karena alat ini belum merata dan belum dapat menjangkau seluruh kawasan rawan banjir. Saat ini, banjir di Kota Surakarta sudah dapat dikendalikan, namun masih bermasalah dengan terjadinya genangan.
Studi tingkat aksesibilitas sumber air penanggulangan kebakaran di Kecamatan Tambora Kota Administrasi Jakarta Barat Difa Nur Tsaqila; Nur Miladan; Rizon Pamardhi Utomo
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 16, No 2 (2021)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v16i2.34272

Abstract

Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering melanda permukiman. Adanya kebakaran dapat memberikan kerugian terutama kerugian material. Kawasan permukiman yang sering dilanda kebakaran pada umumnya merupakan kawasan permukiman padat. Salah satu provinsi dengan kawasan permukiman padat yang cukup banyak yaitu Provinsi DKI Jakarta. Tercatat 1.471 kejadian kebakaran di DKI Jakarta pada tahun 2018. Kecamatan dengan angka kebakaran tertinggi di DKI Jakarta yakni Kecamatan Tambora. Pada tahun 2018, kejadian kebakaran di Kecamatan Tambora dapat mencapai 45 kejadian kebakaran. Penyebab utama kebakaran didominasi oleh masalah jaringan listrik. Penyebab utama kebakaran yakni masalah jaringan listrik dan kepadatan wilayah yang sangat tinggi. Kemudahan memperoleh prasarana kebakaran dan menuju titik kebakaran menjadi hal yang penting dalam proses pemadaman api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat aksesibilitas prasarana kebakaran di permukiman padat Kecamatan Tambora, salah satunya tingkat aksesibilitas sumber air untuk penanggulangan kebakaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif serta teknik analisis buffer, skoring, dan deskriptif. Data untuk melakukan analisis diperoleh dari kegiatan observasi lapangan, kuisioner dan wawancara, serta dokumen institusi. Hasil analisis menunjukkan bahwa 82% dari luas kawasan Kecamatan Tambora memiliki tingkat aksesibilitas terhadap sumber air penanggulangan kebakaran yang rendah, dan 18% lainnya dengan tingkat aksesibilitas terhadap sumber air penanggulangan kebakaran sedang. Tingkat aksesibilitas prasarana kebakaran tersebut dipengaruhi oleh terbatasnya ketersediaan prasarana sumber air penanggulangan kebakaran berupa hidran dan adanya sisi sungai yang tidak dapat diakses oleh masyarakat setempat.
Hubungan keragaman guna lahan dalam urban compactness dengan ketersediaan lahan parkir di Kota Surakarta Feira Ariani; Rizon Pamardhi Utomo; Nur Miladan
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 17, No 1 (2022)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v17i1.31928

Abstract

Perkembangan kota membutuhkan ketersediaan lahan agar mampu memenuhi kegiatan perkotaan. Optimalisasi lahan diperlukan untuk menampung seluruh kegiatan yang terjadi dalam suatu kota. Salah satu caranya dengan penggunaan lahan campuran. Penerapan penggunaan lahan campuran juga dapat mendorong kota ke dalam bentuk kompak. Urban compactness merupakan indeks yang digunakan dalam mengukur kekompakan suatu kota. Salah satu komponen pembentuk urban compactness adalah penggunaan lahan campuran. Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan 66% luas kawasannya digunakan untuk permukiman. Keragaman guna lahan yang tinggi dapat meningkatkan level kekompakan suatu kota. Penggunaan lahan campuran juga mempunyai hubungan dengan ketersediaan lahan parkir. Kegiatan parkir yang diberikan oleh beberapa penggunaan lahan merupakan cara untuk efisiensi ruang di daerah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keragaman guna lahan dalam urban compactness dengan ketersediaan lahan parkir di Kota Surakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif positivistik dengan teknik analisis korelasi Spearman. Data dan informasi didapatkan dari dokumen institusional dan observasi lapangan. Hasil analisis menunjukan bahwa hubungan antara guna lahan campuran dalam urban compactness dengan ketersediaan lahan parkir di Kota Surakarta bernilai 0,584 yang termasuk dalam kategori berhubungan sedang. Hal tersebut berarti bahwa guna lahan campuran dalam urban compactness berkorelasi linear dengan ketersediaan lahan parkir yang ada.
Analisis Bentuk Perkembangan Wilayah Kecamatan Kartasura Sebagai Kawasan Strategis Cepat Tumbuh Anisah Anisah; Soedwiwahjono Soedwiwahjono; Nur Miladan
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 12, No 2 (2017)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v12i2.12080

Abstract

Regional development based on spatial will form a pattern due to the character that develop in it. The pattern can be formed by the network, hierarchy, and so forth. The influence of policies that encourage development to bring new activities in the region is also capable of bringing changes. As a rapidly growth strategic area established by the district government, Kartasura District has variety of new activities. This research is used to know how the development on regional form of Kartasura District as a rapidly growth strategic area. It uses longitudinal development method with analytical approach used is deductive and quantitative descriptive research type. The compilation and analysis techniques used are primary data collection (observation) also secondary; Descriptive statistics, GIS and overlay, breaking point. The result of this research are the development of Kartasura sub-district as rapidly growth strategic area which is formed pattern based on the network also the limitation of development as a result of supporting policy causing the difference internal development on Kartasura District.