Hestiana Hestiana
Universitas Duta Bangsa Surakarta

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Ketepatan Kode Diagnosis Chronic Kidney Disease Dalam Mendukung Kelancaran Klaim BPJS Di Rumah Sakit Warsi Maryati; Indriyati Oktaviano Rahayuningrum; Hestiana Hestiana
Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM) Vol 11, No 1 (2023): INOHIM
Publisher : Lembaga Penerbitan Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/inohim.v11i1.497

Abstract

AbstractAn accurate diagnosis code is crucial to support the smooth submission of health service fee claims. In Indonesia, kidney disease is ranked as the second largest financing from BPJS. The preliminary study results show that of the 30% of claims submitted by patients with chronic kidney disease (CKD) that were not approved, 10% of them were due to inaccurate diagnosis codes. This study aimed to prove the relationship between the accuracy of the CKD diagnosis code and the approval of BPJS claims. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design. A sample of 97 CKD patient claim files was taken at a hospital in Surakarta. There are two variables: the accuracy of the diagnosis code and the approval of BPJS claims. Researchers used observation guidelines and ICD-10 to analyze the accuracy of the diagnosis code and observe the reasons for returning BPJS claims. Analysis of the relationship between the two variables using the Fisher Exact test. The results showed 93 (95.9%) valid CKD diagnosis codes and 4 (4.1%) inaccurate codes. Claim files were approved by 79 (81.5%) and not approved by 18 (18.5%). The analysis showed that the accuracy of the CKD diagnosis code had a significant relationship with the approval of BPJS claims (b=6.643; 95% CI=4.099-10.765; p=0.001). An Accurate CKD diagnosis code that is accurate has a 6.643 times greater chance of increasing claim approval than one that is inaccurate. Hospitals should try to improve the accuracy of the diagnosis code through regular training, monitoring and evaluation to minimize the occurrence of claims return.Keyword: code, diagnosis, claim, accuracy, CKD AbstrakKode diagnosis yang akurat sangat penting untuk mendukung kelancaran pengajuan klaim biaya pelayanan kesehatan. Di Indonesia, penyakit ginjal menduduki ranking kedua pembiayaan terbesar dari BPJS. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa dari 30% pengajuan klaim pasien dengan chronic kidney disesase (CKD) yang tidak disetujui, 10% diantaranya disebabkan karena ketidakakuratan kode diagnosis. Tujuan penelitian ini untuk membuktikan hubungan antara keakuratan kode diagnosis CKD dengan persetujuan klaim BPJS. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 97 dokumen klaim pasien CKD. Terdapat dua variabel yaitu keakruratan kode diagnosis dan persetujuan kliam BPJS. Peneliti menggunakan pedoman observasi dan ICD-10 untuk menganalisis keakuratan kode diagnosis serta mengamati penyebab pengembalian klaim BPJS. Analisis hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji Fisher Exact. Hasil penelitian didapatkan kode diagnosis CKD yang akurat sebanyak 93 (95,9%) dan tidak akurat sebanyak 4 (4,1%). Berkas klaim yang disetujui sebanyak 79 (81,5%) dan tidak disetujui sebanyak 18 (18,5%). Hasil analisis menunjukkan bahwa keakuratan kode diagnosis CKD memiliki hubungan yang signifikan dengan persetujuan klaim BPJS (b=6,643; 95% CI=4,099-10,765; p=0,001). Setiap kode diagnosis CKD yang akurat memiliki peluang sebesar 6,643 kali lebih besar dalam meningkatkan persetujuan klaim dibandingkan yang tidak akurat. Rumah sakit sebaiknya melakukan upaya peningkatan keakuratan kode diagnosis melalui pelatihan, pengawasan dan evaluasi secara berkala sehingga meminimalisir terjadinya pengembalian klaim.Kata Kunci: kode, diagnosis, klaim, kekauratan, CKD