Salih Abdulrahman Alsounusi
Al-Asmarya Islamic University, Libya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

KAJIAN INTEGRASI AL-QUR’AN DAN SAINS ATAS TIDURNYA ASHHABUL KAHFI DALAM Q.S AL-KAHFI PERSPEKTIF FAKHRUDDIN AL-RAZI Rifqatul Husna; Faridatul Hasanah; Salih Abdulrahman Alsounusi
TAJDID: Jurnal Ilmu Ushuluddin Vol. 22 No. 1 (2023): Kajian Ilmu Ushuluddin dan Studi Agama
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Studies UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30631/tjd.v22i1.327

Abstract

Sleep is a biological need for humans, but excessive sleep will hurt the balance of the brain, so that you will experience headaches and back pain. The Qur’an states that Ashabul Kahf sleeps long and is conscious and healthy. This is in contrast, considering that humans are generally only able to survive with a time limit of 7-8 hours each day. This study aims to understand the continuity of the Qur’an and science regarding the phenomenon of Ashabul Kahf's sleep in the Qur'an in QS. Al-Kahf verses 11, 18 and 19. If measured from habits, sleeping with a long intensity will cause many diseases, but it differs from Ashabul Kahf, who has slept for 309 years and is awake in good health. This study uses a library research study with a descriptive analysis method and uses the maudhu’i (thematic) method in interpreting verses of the Qur’an. Finally, this research concludes that 1) in verse 11, Allah closes Ashabul Kahf's ears by deactivating the ascending reticular activating system so that Ashabul Kahfi does not hear any sound from outside, 2) in verse 17, Allah removes sunlight from Ashabul Kahfi's body, and Allah also does not cover the sun completely, because excessive exposure to sunlight will cause sunburn and damage the genetic material in Cancer Research UK skin cells, and 3) in verse 18 Allah turns Ashabul Kahf’s body back and forth, because turning the body back and forth can keep the skin so that undamaged by the ground Tidur menjadi kebutuhan biologis manusia, akan tetapi tidur secara berlebihan akan berdampak buruk kepada keseimbangan otak, sehingga akan mengalami sakit kepala dan nyeri punggung. Dalam Al-Qura’an disebutkan bahwa Ashabul Kahfi tidur dalam intensitas yang lama dan sadar dalam keadaan yang sehat. Hal ini kontras mengingat pada umumnya manusia hanya mampu bertahan dengan batas waktu 7-8 jam dalam setiap harinya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami kesinambungan Al-Qur’an dan sains mengenai fenomena tidurnya Ashabul Kahfi dalam Al-Qur’an pada QS. Al-Kahfi ayat 11, 18 dan 19. Jika diukur dari kebiasaan, tidur dengan intensitas yang lama akan menimbulkan banyak penyakit, namun berbeda dengan Ashabul Kahfi yang tertidur selama 309 tahun dan terjaga dalam keadaan yang sehat. Penelitian ini menggunakan kajian library reseach dengan metode analisis diskriptif dan menggunakan metode maudhu’i (tematik) dalam penafsiran ayat Al-Qur’an.  Akhirnya, kesimpulan penelitian ini bahwa 1)  pada ayat 11 Allah menutup telinga Ashabul Kahfi dengan menonaktifkan ascending reticular activating system, sehingga Ashabul Kahfi tidak mendengar suara apapun dari luar, 2) pada ayat 17 Allah menjauhkan sinar matahari dari tubuh Ashabul Kahfi dan Allah juga tidak menutup matahari secara penuh, karena paparan sinar matahari yang berlebihan akan mengalami sunburn (kulit terbakar) dan merusak materi genetik pada Cancer Research UK sel kulit, dan 3) pada ayat 18 Allah membolak balikkan tubuh Ashabul Kahfi, karena membolak balikkkan badan dapat menjaga kulit agar tidak rusak karena tanah