Salah satu keterampilan yang harus dimiliki pada abad 21 adalah keterampilan pemecahan masalah. Namun kenyataannya yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa keterampilan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran IPAS masih rendah. Hal ini diperkuat dari data hasil observasi yang dilakukan di SMK Negeri 6 Semarang yang menunjukkan bahwa peserta didik pasif dalam pembelajaran yakni, belum berani bertanya dan mengemukakan pendapat ketika pembelajaran berlangsung. Kondisi tersebut juga tampak dari hasil nilai kognitif yang menunjukkan 45,71% peserta didik belum tuntas atau 16 dari 35 peserta didik belum memenuhi kriteria ketuntasan (KKM) sebesar 70. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterampilan pemecahan masalah peserta didik SMK Negeri 6 Semarang pada pembelajaran IPAS melalui model Problem Based Learning. Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban LKPD berbasis masalah yang dianalisis menggunakan indikator keterampilan pemecahan masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan pemecahan masalah pada pembelajaran IPAS peserta didik kelas X Busana 1 memiliki rata-rata 65,62 dengan ketegori baik.