Ayuningtyas Dian Ariestiningsih
Nutrition Science Department, Medicine Faculty, University Of Brawijaya

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ASUPAN MAKANAN SUMBER ANTIOKSIDAN DAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA PENDERITA DM TIPE 2 DI JAWA TIMUR Tritisari, Kanthi Permaningtyas; Handayani, Dian; Ariestiningsih, Ayuningtyas Dian; Kusumastuty, Inggita
Majalah Kesehatan FKUB Vol 4, No 2 (2017): MAJALAH KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERAN
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.486 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.2017.004.02.6

Abstract

Penyakit DM tipe 2 pada perkembangannya dapat menimbulkan stres oksidatif yang mengakibatkan terjadinya perubahan aktivitas antioksidan endogen dan juga meningkatnya kerusakan biomolekul secara oksidatif. Kondisi ini menyebabkan penderita DM tipe 2 memerlukan asupan antioksidan eksogen dalam jumlah besar untuk menghambat kerusakan oksidatif di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara asupan makanan sumber antioksidan dengan kadar glukosa darah puasa pada penderita DM tipe 2 di Jawa Timur.  Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional pada penderita DM tipe 2 di 4 Kota dan Kabupaten di Jawa Timur. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling, dengan jumlah  sampel sebanyak 160 responden. Makanan sumber antioksidan pada penelitian ini adalah makanan sumber vitamin A, vitamin C, vitamin E. Data asupan antioksidan diperoleh dari hasil dietary assessment SQ FFQ, sedangkan kadar glukosa darah diperoleh dari pemeriksaan laboratorium. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan vitamin A (p = 0,185), vitamin C (p = 0,057), dan vitamin E (p = 0,211) dengan kadar glukosa darah puasa. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara asupan makanan sumber antioksidan dengan kadar glukosa darah puasa  penderita DM tipe 2 di Jawa Timur. Kata kunci: antioksidan, DM tipe 2, glukosa darah puasa, SQ FFQ, vitamin
Hubungan lama terdiagnosa diabetes dan kadar glukosa darah dengan fungsi kognitif penderita diabetes tipe 2 di Jawa Timur Tsalissavrina, Iva; Tritisari, Kanthi Permaningtyas; Handayani, Dian; Kusumastuty, Inggita; Ariestiningsih, Ayuningtyas Dian; Armetristi, Fannisa
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 3, No 1 (2018): AcTion Vol 3 No 1 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (747.707 KB) | DOI: 10.30867/action.v3i1.96

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit yang bisa menyebabkan resiko gangguan kognitif melalui gangguan pada pembuluh darah termasuk diantaranya pembuluh darah di otak. Lama menderita DM dan kadar glukosa darah akan mempengaruhi fungsi kognitif penderita DM. Skrining fungsi kognitif diperlukan untuk pencegahan komplikasi seperti penyakit alzheimer. Tujuan penelitian ini menganalisis  hubungan lama terdiagnosa DM, Kadar Glukosa Darah dengan fungsi kognitif penderita DM Tipe 2 di Jawa Timur. Metode penelitian ini deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Skrining fungsi kognitif dengan Montreal Cognitive Assessment – versi Indonesia (MoCA – INA) dan glukometer untuk pengukuran kadar glukosa darah puasa (GDP) dan glukosa darah 2 jam PP(GD2JPP). Hasil uji chi square pada skor uji kognitif menggunakan MoCA dengan lama terdiagnosa DM tidak mempunyai hubungan (p=0,858). Demikian juga nilai chi square pada  skor uji kognitif  dengan kadar GDP  dan GD2JPP menunjukkan tidak ada hubungan (p=0,376 dan p=0,144). Sedangkan uji korelasi menunjukkan nilai yang signifikan untuk GDP2JPP ( p=0,015) dan adanya nilai koefisien korelasi negatif (-0,191).. Kesimpulan terdapat korelasi antara GD2JPP dengan penurunan fungsi kognitif. Semakin tinggi nilai GD2JPP maka semakin terganggu fungsi kognitif penderita DM tipe 2.Kata kunci:  Lama terdiagnosa DM, Kadar glukosa darah, fungsi kognitif, MoCA Diabetes Mellitus is a disease that can cause the risk of cognitive impairment through disorders of the blood vessels including blood vessels in the brain. Long-suffering from DM and blood glucose levels affect the cognitive function of patients with DM. Cognitive function screening is necessary for the prevention of complications such as Alzheimer's disease. The purpose of this study to analyze the relationship diagnosed DM, Blood Glucose Level with cognitive function of Type 2 DM patients in East Java. This research method is descriptive observational with a cross-sectional approach. Screening for cognitive function with the Montreal Cognitive Assessment - Indonesian version (MoCA - INA) and glucometer for fasting glucose (GDP) and blood glucose 2 hours PP (GD2JPP). Chi-square test results in cognitive test scores using MoCA with long diagnosed DM did not have a relationship (p = 0.858). Likewise, the chi-square value in the cognitive test scores with GDP and GD2JPP levels showed no relationship (p = 0.376 and p = 0.144). While the correlation test showed a significant value for GDP2JPP (p = 0.015) and the value of negative correlation coefficient (-0.191). Conclusion there is a correlation between GD2JPP with decreased cognitive function. The higher the GD2JPP value the more disturbed the cognitive function of patients with type 2 diabetes mellitus.Keywords: Duration of diabetes, glucose level, cognitive function, MoCA
UBI JALAR UNGU MEMPERBAIKI KADAR SUPEROXIDE DISMUTASE DAN JUMLAH FOAM CELL TIKUS YANG DIPAPAR ASAP ROKOK Ariestiningsih, Ayuningtyas Dian; Nihlawati, Anita; Handayani, Feti Noor
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 10, No 01 (2018): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v10i01.2231

Abstract

Cigarette smoke is a source of free radicals contains carcinogenic chemical substances.The purple sweet potatoes contains anthocyanins which has potential antioxidant activities to neutralize free radicals. This research aim was to know the effect of purple sweet potatoes extract on the levels of lung’s superoxide dismutase (SOD) and number of foam cells in aorta of wistar rat which were exposed to cigarette smoke. This research was an experimental study with complete random design and post test only control group design. The twenty five wistar divided into five groups: control group (P0); group was only exposed to cigarette smoke (P1); groups were exposed to cigarette smoke and purple sweet potatoes extract in dose of 0,065 (P2), 0,13 (P3), and 0,26 (P4) g/day for 90 days. Data was analyzed by One Way Anova and Post Hoc Tukey HSD test. The result of this study indicate that the levels of lung’s SOD were 25,26 ± 2,35; 13,11 ± 3,85; 19,24 ± 3,95; 9,20 ± 6,23; 24,53 ± 5,75 unit/mg, while the average number of foam cells in aorta were 19,68 ± 7,74; 40,40 ± 10,67; 27,16 ± 4,28; 25,92 ± 5,24; 16,80 ± 4,22 for P1, P2, P3, P4, and P5 respectively. There was different SOD levels in lung and foam cells in aorta significantly between control and treatment groups (p < 0,05). It was concluded that the purple sweet potatoes extract can increase SOD levels in lung and decrease foam cell in aorta of wistar rat which were exposed to cigarette smoke. Keywords: purple sweet potatoes, SOD, foam cell, cigarette smoke
Literature Review: Pengaruh Asupan Buah dan Sayur Terhadap Kanker Payudara Amalialjinan, Nadia; Rismanika, Ana Septya; Kurniawan, Wirya Nanda; Ariestiningsih, Ayuningtyas Dian
Jurnal Nutrire Diaita (Ilmu Gizi) Vol 13, No 02 (2021): NUTRIRE DIAITA
Publisher : Lembaga Penerbitan Unversitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/nut.v13i2.4257

Abstract

Kanker payudara merupakan kanker yang terjadi pada jaringan payudara akibat adanya perkembangan sel tidak terkontrol sehingga menimbulkan suatu benjolan atau massa. Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak terjadi di dunia dan di Indonesia. Beberapa faktor yang mempengaruhi risiko timbulnya kanker payudara adalah konsumsi buah dan sayur rendah serta obesitas. Konsumsi buah dan sayur yang cukup dapat memberikan efek protektif terhadap kanker payudara, sebaliknya status gizi obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara dan kekambuhan kanker pada pasien kanker payudara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis bagaimana pengaruh asupan buah dan sayur serta status gizi obesitas terhadap kanker payudara. Desain penelitian yang digunakan adalah literature review dengan pendekatan naratif. Hasil kajian menunjukkan sebagian besar kebiasaan konsumsi sayur dan buah yang rendah serta nilai indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi terdapat pada pasien kanker payudara. Hal ini mampu meningkatkan risiko kanker payudara dan kejadian kekambuhan kanker. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan dari asupan sayur dan buah serta status gizi obesitas terhadap risiko kanker payudara
The Relationship Among Four Pillars of Diabetes Mellitus Management with Blood Glucose Levels and Nutritional Status in Middle-Aged Diabetic Adults Kanthi Permaningtyas Tritisari; Ayuningtyas Dian Ariestiningsih; Dian Handayani; Inggita Kusumastuty
Research Journal of Life Science Vol 5, No 1 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.582 KB) | DOI: 10.21776/ub.rjls.2018.005.01.3

Abstract

Controlling the blood sugar level of DM patients is an approach to suppress morbidity and mortality. This study aims to know the relationship of four pillars of DM management with blood glucose levels and nutritional status in patients with type 2 DM in East Java. This study is a cross-sectional study with a sample of middle-aged type 2 DM outpatients in 4 cities in East Java, Indonesia. Four pillars of management include education profile, food planning, physical exercise, and drug adherence. The statistical analysis used was Partial Least Square. The results of the study show that four pillars were not associated with fasting blood glucose (FBG) level and 2-hour PPG in the total number of respondents (p>0.005). Interestingly, dietary intake links to 2-Hour PPG in 40-50 years age group (p=0.000) and was associated with body mass index in the total number of respondents (p=0.000). Furthermore, education profile and medication also related to FBG in 40-50 years age group (p=0.000, p=0,003). In conclusion, the success of the four pillars in controlling DM is affected by age.  In 40-50 years age group, there is an influence of education profile and drug adherence on the level of FBG.
Pemanfaatan Video Edukasi Dalam Perbaikan Pengetahuan Gizi Pada Remaja Fajar Ari Nugroho; Inggita Kusumastuty; Zunita Puri Prihandini; Anggun Rindang Cempaka; Ayuningtyas Dian Ariestiningsih; Dian Handayani
Smart Society Empowerment Journal Vol 1, No 3 (2021): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.952 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v1i3.56215

Abstract

Pendahuluan: Kurangnya pengetahuan menyebabkan perilaku makan yang tidak sehat pada remaja. Pemberian edukasi melalui media video terbukti dapat meningkatkan pengetahuan secara signifikan. Penenelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan gizi sebelum dan setelah diberikan edukasi melalui video.Metode: Desain penelitian ini adalah quasi eksperimental pada 155 siswa SMP sederajat di Kota Malang. Kegiatan dilaksanakan melalui zoom meeting dengan pemberian edukasi gizi melalui media video dengan durasi 13 menit 5 detik. Pengukuran tingkat pengetahuan melalui 10 pertanyaan pilihan ganda yang disusun dalam google form. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah video edukasi diberikan. Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah pengetahuan dilakukan analisis menggunakan uji statitik Wilcoxon Signed Ranks Test.Hasil dan pembahasan:Penelitian ini dilakukan pada 155 siswa SMP sederajat dikota malang dimana mayoritas berjenis kelamin perempuan dan berada di kelas 8 (delapan). Rata-rata tingkat pengetahuan sebelum edukasi adalah 39.35±13.6. Setelah edukasi diberikan melalui media video terjadi peningkatan pengetahuan dengan rata-rata sebesar 65.68±21.8. hasil Uji statistik menunjukkan p 0.000 yang artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan gizi pada remaja secara signifikan setelah diberikan edukasi melalui video.Kesimpulan:Video edukasi gizi efektif dalam meningkatkan pengetahuan gizi pada remaja di Kota Malang.
Pengelolaan Diet dengan Kondisi Disfagia pada Pasien Stroke: Literature Review: Diet Management with Dysphagia Condition in Stroke Patients: A Literature Review Gelora Mangalik; Anggita Raharjani Laurensia; Ayuningtyas Dian Ariestiningsih
Amerta Nutrition Vol. 7 No. 3 (2023): AMERTA NUTRITION (Bilingual Edition)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/amnt.v7i3.2023.468-477

Abstract

Background: Dysphagia is a condition often encountered in stroke patients and is a significant treatment challenge because it can increase the risk of malnutrition which can cause complications and increase the length of hospital stay. Objectives: This article aimed to determine diet management with dysphagia conditions in stroke patients through a review of the results of previous studies. Discussion: Diet management in stroke patients with dysphagia in the reviewed articles are nutrition screening, nutritional assessment, high-energy, high-protein feeding, energy restriction for weight loss, and provision of protein to maintain muscle mass. The dietary prescriptions were energy and protein adjustments, protein adjustments, fluid adjustments, nutritional supplements, food form adjustments, and feeding routes. The food preparation program uses a Dietary Well-being questionnaire assessment. This questionnaire consists of 21 questions which are divided into 4 categories, namely physical (5 questions), psychological (6 questions), emotional (5 questions), and social (5 questions). Modified Starch (MS) and Xanthan Gum (XG) thickeners use Volume-Viscosity Swallow Tests and Videofluoroscopic assessments to evaluate swallowing safety in stroke patients. Conclusions: Diet management in stroke patients can improve nutritional status, physical function, and dysphagia conditions and reduce the length of hospital stay. The food preparation program showed significant results on the Dietary Well-being questionnaire in the control group, especially in the psychological, emotional, and social categories. MS and XG thickeners improved swallowing safety in stroke patients.