Ampas tebu merupakan suatu limbah atau residu dari proses penggilingan tebu yang telah diambil niranya. Ketersediaan ampas tebu berdasarkan data dari P3GI sekitar 2991 juta ton pertahun. Sedangkan ampas tebu dari PG Madukismo Yogyakarta menghasilkan sekitar 1400 ton perhari. Salah satu pemanfaatan ampas tebu yaitu digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Adsorben karbon aktif berbahan baku biomassa seperti ampas tebu dapat digunakan sebagai adsorben untuk penyerapan limbah cair, zat warna, dan juga logam berat. Tujuan dari penelitian ini yaitu pemanfaatan limbah ampas tebu untuk dijadikan karbon aktif dengan aktivasi secara kimia. Proses aktivasi secara kimia dalam penelitian menggunakan ZnCl2. Penggunaan ZnCl2 dikarenakan dapat meningkatkan permukaan pori, dapat menghambat pelepasan tar selama karbonasi dan mendukung reaksi kondensasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan proses perendaman karbon dalam larutan ZnCl2 dengan konsentrasi 10%, 30%, dan 50% selama 24 jam. Hasil penelitian sintetis karbon aktif dengan aktivasi kimia memberikan hasil konsentrasi aktivator yang memberikan nilai bilangan iodin tertinggi yaitu pada konsentrasi 10% ZnCl2. Hasil uji bilangan iod pada AC10, AC30, dan AC50 memberikan hasil sebesar 999,972; 988,234; dan 979,034 mg/g berturut - turut, dimana hasil bilangan iod tersebut telah memenuhi SNI 06-3739-1995 tentang arang aktif teknis yang menyebutkan nilai bilangan iod minimum 750 mg/g. Hasil uji kadar air pada karbon aktif yaitu pada AC10 sebesar 7,04%; AC30 7,73%, dan AC50 8,48%. Hasil tersebut juga memberikan hasil yang sesuai dengan SNI 06-3739-1995 yang menyebutkan bahwa kadar air maksimal untuk karbon aktif serbuk sebesar 15%.