Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Isolasi Bakteri Proteolitik dari Gudang Penyimpanan Kulit Politeknik ATK Yogyakarta Atiqa Rahmawati; Ragil Yuliatmo; R.L.M Satrio Ari Wibowo; Dwi Wulandari
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.218 KB)

Abstract

Kulit hewan secara alami mengandung berbagai macam tipe mikroorganisme. Mikroorganisme yang terdapat pada kulit hewan mampu berkembang biak dengan cepat dikarenakan pada kulit hewan terdapat sumber nutrisi, berkadar air tinggi, pH dan suhu yang sesuai di lingkungan penyamakan. Kulit awetan di gudang penyimpanan kulit Politeknik ATK yang menumpuk akibat Pandemi Covid-19 menjadi masalah yang belum terselesaikan. Pemanfaatan kulit awetan yang menumpuk dengan cara mengisolasi bakteri yang terdapat pada kulit tersebut. Salah satu bakteri yang terdapat pada kulit yaitu bakteri proteolitik, dimana bakteri proteolitik dapat menghasilkan enzime protease. Enzim protease mempunyai peranan penting dalam proses penyamakan kulit yang ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengisolasi bakteri proteolitik penghasil enzim protease dari tumpukan kulit sapi, kambing dan domba yang telah tersimpan dengan metode penggaraman selama satu tahun di gudang penyimpanan Politeknik ATK Yogyakarta. Proses isolasi akan dilakukan pada media nutrien agar dan media selektif, sedangkan uji Aktivitas bakteri dalam mendegradasi protein ditunjukkan dengan adanya zona halo. Hasil yang didapatkan dari penelitian isolasi bakteri proteolitik dari kulit di Gudang Politenik ATK Yogyakarta yaitu terdapat aktivitas proteolitik yang ditandai dengan terbentuknya zona bening pada isolat bakteri yang diambil dari kulit awetan garam di gudang Politeknik ATK. Hasil isolat bakteri yang mempunyai zona bening cukup luas yaitu pada isolat A,C, D,E, dan O. Sedangkan isolat L tidak menunjukkan aktivitas proteolitik. Kondisi optimal perkembangbiakkan proteolitik yaitu pada pH 7 dan waktu inkubasi maksimal 48 jam
Sintetis Karbon Aktif dari Limbah Ampas Tebu dengan Aktivasi Kimia menggunakan ZnCl2 Atiqa Rahmawati; Fadzkurisma Robbika
Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit Vol 21 No 1 (2022): Berkala Penelitian Teknologi Kulit, Sepatu, dan Produk Kulit
Publisher : Politeknik ATK Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.939 KB)

Abstract

Ampas tebu merupakan suatu limbah atau residu dari proses penggilingan tebu yang telah diambil niranya. Ketersediaan ampas tebu berdasarkan data dari P3GI sekitar 2991 juta ton pertahun. Sedangkan ampas tebu dari PG Madukismo Yogyakarta menghasilkan sekitar 1400 ton perhari. Salah satu pemanfaatan ampas tebu yaitu digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Adsorben karbon aktif berbahan baku biomassa seperti ampas tebu dapat digunakan sebagai adsorben untuk penyerapan limbah cair, zat warna, dan juga logam berat. Tujuan dari penelitian ini yaitu pemanfaatan limbah ampas tebu untuk dijadikan karbon aktif dengan aktivasi secara kimia. Proses aktivasi secara kimia dalam penelitian menggunakan ZnCl2. Penggunaan ZnCl2 dikarenakan dapat meningkatkan permukaan pori, dapat menghambat pelepasan tar selama karbonasi dan mendukung reaksi kondensasi. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan proses perendaman karbon dalam larutan ZnCl2 dengan konsentrasi 10%, 30%, dan 50% selama 24 jam. Hasil penelitian sintetis karbon aktif dengan aktivasi kimia memberikan hasil konsentrasi aktivator yang memberikan nilai bilangan iodin tertinggi yaitu pada konsentrasi 10% ZnCl2. Hasil uji bilangan iod pada AC10, AC30, dan AC50 memberikan hasil sebesar 999,972; 988,234; dan 979,034 mg/g berturut - turut, dimana hasil bilangan iod tersebut telah memenuhi SNI 06-3739-1995 tentang arang aktif teknis yang menyebutkan nilai bilangan iod minimum 750 mg/g. Hasil uji kadar air pada karbon aktif yaitu pada AC10 sebesar 7,04%; AC30 7,73%, dan AC50 8,48%. Hasil tersebut juga memberikan hasil yang sesuai dengan SNI 06-3739-1995 yang menyebutkan bahwa kadar air maksimal untuk karbon aktif serbuk sebesar 15%.