Theresia Noiman Derung
Sekolah Tinggi Pastoral Yayasan Institut Pastoral Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pelaksanaan Pastoral Dasar Program Studi Pendidikan Pengajaran Agama Katolik STP-IPI Malang Skolastika Soko Banae; Carlos De Pacheconai; Theresia Noiman Derung
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 1 No. 8 (2021): Agustus
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.488 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v1i8.1183

Abstract

Tenaga pastoral merupakan istilah untuk orang yang bekerja mewartakan serta membangun Kerajaan allah di dunia. Tenaga pastoral perlu dasar ilmu pastoral, melalui perkuliahan pastoral dasar calon tenaga pastoral dapat memahami dasar ilmu pastoral, sehingga dapat siap berkarya di tengah masyarakat. Mata kuliah pastoral dasar di STP-IPI Malang menekankan pada praktik di lapangan seperti membaca kitab suci, membuat renungan, mengikuti peribadatan, dan lainnya Artikel ini akan membahas pelaksanaan pastoral dasar di STP-IPI Malang, faktor yang mendukung pelaksanaan pastoral dasar, serta faktor penghambat pelaksanaan pastoral dasar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Subyek penelitian adalah Mahasiswa tingkat II Program Studi Pendidikan Pengajaran Agama Katolik STP-IPI Malang. Metode pengumpulan data menggunakan cara wawancara dan observasi. Teknik analisa data menggunakan rumus Miles dan Huberman. Berdasarkan penelitian mahasiswa tidak sepenuhnya terlibat aktif dalam pelaksanaan pastoral dasar. Sebagian besar memiliki tujuan yang berbeda dengan tujuan umum yang ada di dalam diktat atau modul pastoral dasar.
Perkawinan Menurut Tatacara Gereja Katolik dan Implementasinya Oktaviana Nona; Martinus Hary Purwanto; Theresia Noiman Derung
In Theos : Jurnal Pendidikan dan Theologi Vol. 2 No. 2 (2022): Februari
Publisher : Actual Insight

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.464 KB) | DOI: 10.56393/intheos.v2i2.1223

Abstract

Kitab Suci Perjanjian Baru menyampaikan dengan jelas makna luhur dari perkawinan berdasarkan ajaran Yesus. Yesus sangat menghargai kesetiaan dan menolak perceraian. Katekese adalah pembinaan iman kepada jemaat, khususnya tentang ajaran Kristen, yang diberikan secara organisatoris dan sistematis, agar umat memasuki kepenuhan hidup Kristen. Kepada jemaat di Tesalonika Paulus menasihati agar umat Kristen menghayati dan menghargai perkawinan dengan menjauhkan diri dari percabulan dan seks bebas (1Tes 4:3-8). Kepada jemaat di Korintuspun ia mengecam percabulan dan segala bentuk penyelewengan seksual karena bertentangan dengan etika Kristen dan kekudusan perkawinan (1Kor 5-7). Dalam Surat Pastoralnya ia juga melawan aliran sesat yang bertendensi anti perkawinan, emansipatif dan tidak menghargai anak-anak (1Tim 3:4; 5:14; Tit 2:4-5). Karenanya, Paulus memberi tata tertib dalam hidup berumah tangga yang mengatur hubungan suami-isteri dan orang tua-anak (Ef 5:22-6:4 bdk. 1Ptr 3:1-7). Yesus menegaskan bahwa hubungan suami-isteri yang telah dipersatukan oleh Allah itu tidak boleh diceraikan manusia (Mrk 10:2-12; Mat 19:3-12).