Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing Putu Andyka Putra Gotama
Lampuhyang Vol 14 No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penjaminan Mutu STKIP Agama Hindu Amlapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47730/jurnallampuhyang.v14i2.350

Abstract

Salah satu yang menjadi faktor penentu perkembangan suatu bangsa adalah bagaimana interaksi berjalan dengan baik. Komunikasi dengan bahasa memungkinkan setiap orang dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosialnya. Jadi, bahasa dan manusia merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan sebab keduanya berhubungan erat. Era globalisasi dan internasionalisasi memberikan peluang yang luas bagi bangsa ini untuk mengembangkan diri. Situasi seperti ini sangat menguntungkan bagi pengajar bahasa Indonesia untuk penutur Asing. Saat ini pengajaran bahasa Indonesia sangat diminati oleh warga negara lain, terutama bagi mereka yang tinggal di kawasan Asia-Pasifik. Terlebih lagi Indonesia merupakan salah satu tujuan/destinasi yang sering dikunjungi baik itu untuk berlibur atau untuk menjalankan kegiatan usaha. Memang tidak dapat dipungkiri bahwa ketika mengajarkan bahasa Indonesia untuk penutur asing tentu akan mengalami berbagai macam kesulitan. Terlepas dari kemajuan teknologi penunjang atau sarana pembelajaran yang canggih dan suasana politik yang terjadi, strategi dan pendekatan pengajaran bahasa sangat penting untuk ditentukan sehingga dapat mengatasi berbagai macam kendala yang dihadapi dalam mengajarkan Bahasa Indonesia bagi penutur Asing. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas mengenai pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur Asing, kesulitan berbahasa Indonesia bagi penutur Asing, dan strategi pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa Asing. Berdasarkan pembahasan diperoleh hasil bahwa pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing dipandang perlu dikembangkan karena hal ini berkaitan dengan internasionalisasi dan globalisasi yang telah lama dihembuskan. Program pemerintah, mengundang pengusaha asing untuk berinvestasi dan promosi kebudayaan yang gencar menjadi beberapa alasan mengapa bahasa Indonesia dipelajari. Tentunya Ketika mempelajari Bahasa Indonesia, pasti akan menemukan beberapa kesulitan, misalnya terkait dengan pemilihan materi, terperangkapnya pada struktur Bahasa, makna, termasuk bagaimana metode pembelajaran yang dapat digunakan. Namun, banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam mengajarkan bahasa Indonesia. Mulai dari mempersiapkan strategi dan metode yang akan dilakukan hingga pemanfaatan kecanggihan teknologi dengan cyber world-nya. Strategi dan metode yang dipakai tentunya untuk mengajarkan keterampilan berbahasa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Metode dan pendekatan yang dibahas dapat diterapkan pada kelas pemula, kelas menengah dan kelas atas. Perbedaannya ada pada teknik yang diberikan. Berdasarkan hasil di atas maka dapat disarankan bahwa pembaca terutama pengajar bahasa Indonesia bagi penutur Asing agar memahami isi artikel guna menambah pengetahuan mengenai strategi pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur Asing. Selain itu, bagi penulis lain diharapkan terus menggali pengetahuan terkait dengan strategi pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur Asing
Perbedaan Minat Belajar, Semangat Kewirausahaan dan Hasil Belajar Siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Teaching Factory Kompetensi Keahlian Tata Boga di SMKS Wira Bhakti Denpasar Gusti Putu Dhebi Sukarna; I Ketut Suartana; Putu Andyka Putra Gotama
JAKADARA: JURNAL EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA Vol. 2 No. 3 (2023): JAKADARA: JURNAL EKONOMIKA, BISNIS, DAN HUMANIORA
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/jd.v2i3.2675

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan minat belajar siswa, semangat kewirausahaan dan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran teaching factory. Penelitian ini adalah true experiment design dengan Pretest Posttest Control Group Design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik analisis menggunakan Independen Sample T-tes berfungsi untuk membandingkan nilai posttest kelas kontrol dengan nilai posttest kelas eksperimen dan Paired Sample T-tes berfungsi untuk membandingkan nilai pretest kelas eksperimen dengan nilai posttest kelas eksperimen. Hasil analisis menggunakan statistik deskriptif. Nilai signifikansi pada hasil uji Independent Sample T-test sebesar 0,001 pada kelas kontrol nilai rerata posttest 75,86% dan posttest kelas eksperimen 82,19% jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai signifikansi pada hasil uji Paired Sample T-test sebesar 0,000 pada kelas eksperimen nilai rerata pretest 57,43% dan posttest kelas eksperimen 77,83% jadi Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Teaching Factory dapat meningkatkan minat belajar, semangat kewirausahaan dan hasil belajar siswa.