Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEDALAMAN KONSENTRASI KLOROFIL MAKSIMUM PERAIRAN SELATAN MALUKU BARAT DAYA DAN SEKITARNYA Simon Tubalawony; Matheos D Sahuleka; Juliana W Tuahatu; Degen E Kalay
Pattimura Proceeding 2020: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KELAUTAN DAN PERIKANAN 2019
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/PattimuraSci.2020.SNPK19.83-95

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji kedalaman klorofil maksimum pada perairan selatan Maluku Barat Daya dan Sekitarnya. Penelitian dilakukan dengan menganalisa data hasil Ekspedisi ATSEA pada bulan Mei 2010. Data suhu, salinitas, oksigen dan klorofil perairan diamati dengan menggunakan CTD tipe SBE911+ pada lima stasiun pengamatan untuk setiap kedalaman hingga 500 m. Data dianalisis untuk mengkaji Pola sebaran vertikal dan melintang suhu, salinitas, oksigen dan klorofil, stratifikasi massa air, kedalaman klorofil maksimum dengan menggunakan perangkat lunak ODV versi 4 dan Mircosoft Office Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa batas atas lapisan termoklin perairan berada pada kedalaman 44-60 m dan batas bawah lapisan termoklin pada kedalaman 325-409 m dengan ketebalan lapisan termoklin berkisar antara 267-352 m. Klorofil maksimum berada pada kedalaman 50-68 m yang berkisar antara 0,47-0,81 mg/m3 dengan rerata 0,59±0,13 mg/m3. Kedalaman klorofil maksimum dicirikan dengan suhu perairan 27,10-28,50 oC, salinitas 23,09-34,27 psu, dan konsentrasi oksigen 3,68-5,68 mg/l. Dengan demikian kedalaman klorofil maksimun berada pada bagian atas lapisan termoklin yakni beberapa meter di bawah batas atas lapisan termoklin
KEMIRINGAN LERENG PANTAI DAN DISTRIBUSI SEDIMEN PANTAI BARAT PULAU WAMAR DI KEPULAUAN ARU PROVINSI MALUKU Degen E Kalay; Simon Tubalawony; Juliana W Tuahatu; Abdulah Basalamah
Jurnal Laut Pulau: Hasil Penelitian Kelautan Vol 1 No 1 (2022): Jurnal Laut Pulau
Publisher : Prodi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jlpvol1iss1pp33-41

Abstract

Pantai merupakan wilayah yang sangat dinamis sebab tekanan yang tinggi dari darat, laut dan udara. Dampaknya adalah kawasan pantai selalu mengalami perubahan secara terus menurus, dimana hal itu dianggap sebagai proses keseimbangan pantai. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kemiringan pantai pada perairan pantai barat Pulau Wamar dan menganalisis pola distribusi sedimen dasar pada perairan pantai barat Pulau Wamar. Penelitian dilakukan pada pantai barat Pulau Wamar (Durjela, Wangel dan Pantai Batu Kora) tahun 2017. Data kemiringan lereng pantai diukur langsung dilapang, sedangkan sedimen dilakukan pencuplikan pada 17 transek. Analisis kelas kemiringan lereng pantai didasarkan pada kriteria Zuidam dan analisis sedimen terkait dengan dominansi butiran dan distribusi sedimen berdasarkan analisis statistik. Kelas kemiringan lereng pantai rata-rata berkisar antara landai sampai miring. Sedimen pantai didominasi oleh katagori lumpur sampai kerikil. Kisaran nilai mean berkisar dari kerikil halus (granule) hingga pasir sangat halus, tapi ukuran butiran yang lebih mendominasi adalah pasir sedang, Nilai sorting adalah very well sorted (terpilah sangat baik) hingga very poorly sorted (terpilah sangat buruk), tapi lebih didominasi oleh poorly sorted. Nilai skewness adalah symmetrical, fine skewed dan very coarse skewed. Kurtosisnya lebih didominasi oleh very platykurtic yang artinya pola sebaran yang menunjukkan tendensi pemusatan pada ukuran butiran hampir sama
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INDERAJA UNTUK PENINGKATAN EKONOMI NELAYAN DI DESA LILIBOY Ronald D Hukubun; Valentine D Saleky; Imanuel V T Soukotta; Marlin Ch Wattimena; Degen E Kalay
BALOBE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2022): BALOBE: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/balobe.1.2.71-79

Abstract

Remote sensing technology has developed very rapidly and has a very significant role in the fisheries and marine sector as a provider of data and information. Liliboy Country is a coastal village located on the island of Ambon which has very productive waters with potential for fishing activities. This Community Service is made in the form of counseling, with the aim of introducing technological knowledge and providing information about fishing areas, as well as developing skills for the fishermen of Liliboy village to get more effective and efficient catches. It is hoped that the fishing community of Liliboy village will understand the use of sensing technology to determine fishing areas so that it will grow the community's economy and improve the welfare of life