Nasir Nasir
Politeknik LP3I Makassar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kelayakan Investasi dalam Aspek Keuangan (Studi pada PT Sarana Utama Makassar) Nasir Nasir; Etha Agustin Merdekawati; Moh Yasin Nur Wijaya Kusuma; Andi Sismar
Financial and Accounting Indonesian Research Vol 3 No 1 (2023): Financial and Accounting Indonesian Research
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya net present value, internal rate of return dan benefet cost ratio, guna dapat diketahui layak atau tidaknya penambahan investasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penulis menggambarkan hasil observasi dan menganalisa data-data yang diperoleh di lapangan. Metode analisis yang penulis gunakan adalah Proyeksi cash flow, yaitu analisis yang bertujuan untuk mengetahui pertambahan inflow sesudah investasi. Metode Present Value, yang bertujuan untuk menilai investasi yang dilakukan oleh perusahaan ini apakah layak atau tidak layak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dalam kelayakan penambahan investasi dengan metode Net Present Value yang menunjukkan bahwa dengan total PV Cash Flow Rp.3.300.102.714. Sedangkan jumlah investasi yang diusulkan perusahaan Rp.2.464.250.000, sehingga diperoleh hasil net present value (NPV) sebesar Rp.835.852.714. Dengan demikian maka secara penambahan investasi dalam perusahaan dapat dikatakan layak untuk dilaksanakan. Dari hasil perhitungan Internal Rate of Return (IRR), nampak bahwa nilai IRR sebesar 37,15 % sedangkan nilai DF - 20 %. Oleh karena nilai IRR = 37,51 % > DF = 20 %, sehingga rencana penambahan investasi layak untuk dilaksanakan. Berdasarkan hasil perhitungan benefit cost ratio yakni dari tahun 2009 s/d tahun 2013, menunjukkan bahwa benefit cost ratio untuk tahun 2009 sebesar 60%, tahun 2010 benefit cost ratio sebesar 58,99%, tahun 2011 benefit cost ratio meningkat sebesar 60,72%, tahun 2012 benefit cost ratio sebesar 60,36%, serta pada tahun 2013 benefit cost ratio meningkat sebesar 64,94%.
KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN: Telaah Rasio Keuangan (Studi Pada PT. Jati Jaya Perkasa Mandiri Maros) Moch Resky Iskandar; Nasir Nasir; Andi Sismar; Yusron Difinubun
Financial and Accounting Indonesian Research Vol 3 No 1 (2023): Financial and Accounting Indonesian Research
Publisher : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui rasio keuangan perusahaan. Untuk mengadakan penilaian berdasarkan analisis rasio keuangan agar penyusun rencana untuk kebijaksanaan yang akan datang dapat diperbaiki Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, yaitu penulis menggambarakan hasil observasi dan menganalisis data-data yang diperoleh di lapangan. analisa yang digunakan adalah analisis rasio keuangan terdiri dari Liquidity Ratio, Leverage Ratio , Aktivity ratio, dan Profitability Ratio, Hasil penelitian menemukan bahwa rasio likuiditas pada tahun 2021 sebesar 133,1 % , kemudian pada tahun 2022 tingkat likuiditas menurun menjadi 124,7 % atau turun sebesar 8,83 %.. Untuk solvabilitas PT Jati Jaya Perkasa Mandiri pada tahun 2021 berada pada level 232,6% , untuk tahun selanjutnya pada tahun 2022 solvabilitas sebesar 339,6% atau meningkat sebesar 107% dari tahun sebelumnya. Untuk rasio rentabilitas pada tahun 2021 sebesar 21,42% , kemudian pada tahun 2022 rentabilitas perusahaan mengalami peningkatan sebesar 10,79% atau berada pada level 32,21%. Untuk cash rasio pada tahun 2021 sebesar 73,1 % , kemudian pada tahun 2022 cash rasio perusahaan mengalami penurunan sebesar 7 % atau berada pada level 66,1 %. Kinerja keuangan yang dicapai oleh perusahaan dengan menggunakan rasio likuiditas , solvabilitas dan rentabilitas sudah cukup baik dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dan sudah mendekati standar industri yaitu 1:2 atau berada diatas 100%. Dan jika dilihat dari cash rasionya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar dengan kas kurang baik.