Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Dinamika Perubahan Sosial Dan Pola Adaptasi Masyarakat Sukamakmur Pasca Peralihan Lahan Pertanian Menjadi Penunjang Kepariwisataan Sry sulastri br Ginting; Bengkel Ginting; Henry Sitorus; Badaruddin Badaruddin; Lina Sudarwati
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 3 No. 6 (2023): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v3i6.826

Abstract

Pembangunan infrastrukur dan berbagai sarana pendukung kepariwisataan telah membuat beralihnya peruntukan lahan pertanian yang ada di Desa Sukamakmur. Padahal mayoritas penduduk desa ini sebelumnya merupakan petani, baik sebagai pemilik lahan, penggarap, maupun pemilik sekaligus penggarap. Pada saat ini, dari 525 ha keseluruhan luas desa Sukamakmur, hanya tersisa 10 ha yang menjadi lahan pertanian. Oleh karena itu menarik untuk melihat dinamika perubahan sosial para petani sekaligus bagaimana pola adaptasi yang mereka lakukan pasca peralihan tersebut. Melalui metode observasi langsung dan wawancara mendalam kepada para informan, maka terlihat telah terjadi perubahan sosial pada masyarakat Sukamakmur. Perubahan sosial tersebut khususnya tentang prespektif mereka menyoal tanah leluhur yang kemudian mempengaruhi norma-norma sosial serta interaksi antar penduduk. Kemudian terlihat pula pola adaptasi yang mereka lakukan ketika wajah desa mereka sudah beralih, dari desa pertanian menjadi desa pariwisata. Dampak positif dari perkembangan yang pesat di Sukamakmur berjalan beriringan dengan dampak negatif yang ada serta kemudian menimbulkan beberapa gejolak sosial dalam masyarakat. Selanjutnya, pendidikan dan pembinaan menyangkut keterampilan menjadi hal yang selanjutnya dibutuhkan sehingga laju penjualan lahan berikut menghilangnya pertanian, dapat dibendung. Sekaligus mampu mendidik masyarakat untuk mengkonversi hasil penjualan lahan ke dalam bidang yang lebih produktif
The Role of HKBP Church in Preserving Batak Cultural Identity Among the Young Generation of Batak Christians (Case Study of HKBP Cinta Damai Church) Rocky Agustry Vernando Simamora; Hadriana Marhaeni Munthe; Henri Sitorus; Badaruddin Badaruddin; Muba Simanihuruk
Jurnal Sosial Teknologi Vol. 4 No. 3 (2024): Jurnal Sosial dan Teknologi
Publisher : CV. Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59188/jurnalsostech.v4i3.1159

Abstract

In the relationship between religion and culture, there are institutions that have legitimacy to overshadow both, one of which is religious institutions. Huria Kristen Batak Protestant (HKBP) as one of the religious institutions is seen as a place of spiritual fellowship and cultural fellowship (Batak) that has legitimacy to preserve. This preservation departs from the phenomenon of fading Batak cultural identity among the Young Generation of Batak Christians today in the midst of hybrid culture is an interesting thing to research. This research is a case study using qualitative methods with the aim of explaining the role of HKBP Church in efforts to preserve Batak Cultural Identity Among the Young Generation of Batak Christians with a Case Study of HKBP Cinta Damai Church. The results showed that HKBP became a place of spiritual and cultural communion based on the historical history of the cultural journey of the HKBP Church. However, the mixing of cultures (hybrid) due to the times makes the Batak Christian Young Generation have no interest in their identity besides the parental factor that does not inherit. Social Construction The role of HKBP Cinta Damai Church in preserving Batak Cultural Identity in building social practices received a positive response and interest from the Young Generation of Batak Christians