Nyamuk Aedes aegypti mampu membawa virus dengue penyebab demam berdarah atau DBD yang sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di Indonesia dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di berbagai daerah. Dengan mengganggu siklus hidup nyamuk, terutama pada tahap larva, seseorang dapat mencegahnya. Dengan adanya jentik Aedes aegypti di Kecamatan Majuleng Kabupaten Wajo, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor lingkungan dengan adat masyarakat. Untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan dan perilaku masyarakat dengan keberadaan jentik Aedes aegypti di Kecamatan Majauleng Kabupaten Wajo digunakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Berdasarkan temuan, larva Aedes aegypti ditemukan di 26% rumah responden. Kelembaban (p value 0,019) dan curah hujan merupakan faktor dalam penelitian ini yang berhubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Sedangkan kebiasaan 3M (P value 0,716) dan suhu udara (P value 0,226) pada penelitian ini tidak memiliki hubungan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti. Studi ini menemukan bahwa meskipun ada hubungan antara kelembaban dan curah hujan dengan keberadaan jentik Aedes aegypti, tidak ada hubungan antara suhu udara dan 3M Plus. masyarakat harus bekerjasama untuk mencegah keberadaan jentik Aedes aegypti dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat. Ini akan membantu mereka menyingkirkan area mana pun di mana siklus hidup nyamuk dapat berlanjut.Kata Kunci: Jentik Aedes aegypti, Kebiasaan, Lingkungan